News

3 Hal yang Bisa Dilakukan Jika ASI Tidak Langsung Keluar Setelah Melahirkan

3 Hal yang Bisa Dilakukan Jika ASI Tidak Langsung Keluar Setelah Melahirkan

3 Hal yang Bisa Dilakukan Jika ASI Tidak Langsung Keluar Setelah Melahirkan

ASI biasanya mulai mengalir dalam tiga sampai empat hari pasca melahirkan jika Anda seorang ibu baru, dan bisa lebih cepat lagi jika Anda sudah pernah melahirkan sebelumnya. Di beberapa hari setelahnya, payudara Anda akan mulai terasa penuh sebagai pertanda bahwa produksi ASI sudah mulai stabil. Tapi, bagaimana jika ASI tidak keluar juga setelah melahirkan?

Apa penyebab ASI tidak keluar setelah melahirkan?

Pada sebagian kasus, ASI bisa tidak keluar lebih dari tiga hari — bahkan kadang sampai lima hari. ASI mungkin bisa saja tidak keluar karena beberapa faktor, mulai dari kelahiran prematur, ibu yang stres atau mengalami perdarahan hebat selama melahirkan, memiliki diabetes gestasional, hingga obesitas dan lainnya.

Namun demikian, kejadian ASI tidak keluar sama sekali setelah melahirkan termasuk langka. Ini karena seporsi kecil dari kolostrum (ASI pertama) biasanya sudah lebih dulu muncul beberapa saat sebelum bayi Anda lahir. Dan hanya karena ASI Anda datang sedikit terlambat, bukan berarti pada akhirnya Anda tidak akan memiliki persediaan ASI sama sekali atau suplai susu Anda rendah — tapi merupakan faktor risiko tinggi.

Apapun kondisinya, sangat penting untuk mendapatkan bantuan demi memperlancar produksi ASI secepat mungkin, dan memastikan bayi Anda cukup makan. Jika ASI tidak kunjung keluar di hari ketiga atau lebih, berat badan bayi Anda bisa mulai jatuh. Ini dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan fisik dan mental bayi. Bayi Anda juga dapat mengalami dehidrasi atau penyakit kuning. Anda mungkin memerhatikan bahwa mekonium (feses pertama) dari bayi yang kekurangan makan tidak berubah warna.

Tips merangsang produksi ASI jika ASI tidak keluar setelah melahirkan

Ada beberapa cara jitu untuk melancarkan produksi ASI jika payudara Anda tidak kunjung mengeluarkan ASI.

1. Kontak kulit ibu dan bayi

Penelitian telah menunjukkan bahwa tidak ada alasan medis untuk memisahkan ibu dan bayi yang sehat setelah bayi baru lahir, bahkan jika hanya untuk sementara. Faktanya, kontak antar kulit dengan ibu dan anak sebenarnya sangat membantu untuk merangsang oksitosin dan prolaktin, hormon yang terlibat dalam produksi ASI.

Anda dapat mendekap bayi Anda langsung bersentuhan kulit dan menawarkan payudara Anda mengikuti seberapa sering keinginan bayi Anda untuk makan di hari-hari awal. Teknik ini memudahkan bayi Anda untuk mendapatkan banyak kolostrum, sekaligus juga menghindari Anda dari mastitis, kondisi puting lecet.

2. Pijat payudara

Pijat payudara bisa membantu memperlancar peredaran darah dan produksi ASI pada ibu menyusui. Salah satu alasan kenapa ASI tidak keluar setelah melahirkan mungkin disebabkan oleh saluran susu yang kurang berfungsi baik.

Lewat pijat payudara, kelenjar susu yang mungkin tersumbat atau menggumpal akan pelan-pelan terurai. ASI pun bisa keluar dengan lancar. Kalau produksi ASI pertama Anda lancar, payudara akan “termotivasi” untuk menghasilkan lebih banyak lagi.

Memijat payudara juga membantu Anda supaya merasa lebih rileks dan nyaman. Dengan begitu, pikiran jadi lebih tenang dan Anda bisa beristirahat dengan baik. Anda pun dapat terhindar dari masalah ASI tidak keluar karena stres atau kurang tidur.

3. Memompa ASI dengan tangan

Jika menyusui pada jam-jam pertama setelah kelahiran tidak memungkinkan, alternatif terbaik berikutnya untuk mengatasi ASI yang tidak keluar adalah dengan memompa payudara menggunakan tangan. Pompa payudara dengan tangan selama 10 sampai 20 menit setiap dua sampai tiga jam sampai bayi mulai menyusu. Trik ini akan membantu memaksimalkan reseptor produksi prolaktin dan meminimalisasi dampak dari ASI yang terlambat keluar.

Yang perlu dicatat, memompa payudara dengan alat biasanya tidak dianjurkan sebelum produksi ASI Anda telah benar stabil.

Yang terpenting, jangan panik!

Tidak perlu panik berlebihan jika ASI tidak keluar. Tubuh Anda dirancang untuk bisa memproduksi susu secara otomatis dengan menanggapi hormon dalam aliran darah Anda. Jadi, tubuh Anda akan mulai memproduksi susu, bahkan jika Anda tidak menyusui bayi Anda maupun memeras air susu Anda.

Dokter mungkin merekomendasikan Anda untuk mendapatkan donor ASI atau menggunakan susu formula untuk sementara waktu demi memenuhi asupan makan si kecil sampai produksi ASI Anda sudah benar-benar lancar dan stabil.

sumber : hellosehat.com

6 Penyebab Bayi Lahir Dengan Berat Rendah

6 Penyebab Bayi Lahir Dengan Berat Rendah

6 Penyebab Bayi Lahir Dengan Berat Rendah

Berat lahir bayi mencerminkan hasil perkembangan dalam kandungan dan kecukupan nutrisi bayi saat dilahirkan. Bayi dikatakan memiliki berat lahir rendah atau BBLR apabila memiliki berat badan kurang dari 2500gr (2,5 kg). Beberapa klasifikasi lain untuk berat lahir rendah adalah: berat lahir sangat rendah jika di bawah 1,5 kg, dan berat lahir rendah ekstrem jika di bawah 1 kg.

Berat lahir rendah tidak hanya mempengaruhi kondisi bayi saat dilahirkan tetapi juga kesehatan bahkan kelangsungan hidup bayi. Pada umumnya, bayi yang dilahirkan prematur atau kurang dari 37 minggu usia kandungan memiliki berat lahir yang lebih rendah dari bayi normal. Di samping jangka waktu kehamilan, berat lahir bayi ditentukan oleh beberapa faktor yang pada umumnya berkaitan dengan kesehatan ibu dan kesehatan saat kehamilan.

1. Status gizi ibu bayi sebelum hamil

Status gizi seorang calon ibu bayi memenentukan asupan yang diperoleh bayi dalam kandungan. Kecukupan status gizi sebelum kehamilan dinilai menggunakan indeks masa tubuh (IMT). Salah satu penelitian menunjukkan perempuan yang berbadan kurus atau dengan IMT < 18,5 memiliki peluang dua kali lebih besar untuk melahirkan bayi dengan berat rendah dibandingkan individu dengan IMT normal. Saat sebelum memasuki masa kehamilan, IMT menggambarkan perkembangan tubuh dan kecukupan asupan untuk ibu dan bayi.

2. Berat badan ibu bayi saat sedang hamil

Peningkatan asupan untuk memenuhi kebutuhan bayi pasti akan berdampak pada kenaikan berat badan saat kehamilan. Kenaikan berat badan berkisar antara 5 kg hingga 18 kg yang disesuaikan dengan status gizi sebelum hamil, pada individu berbadan normal kenaikan berat badan yang disarankan sekitar 11 kg hingga 16 kg. Kenaikan berat badan yang terlalu sedikit meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat rendah. Hal ini dibuktikan oleh penelitian oleh Frederik dan kolega yang menemukan kenaikan berat badan ibu hamil memiliki hubungan positif terhadap berat bayi saat dilahirkan, semakin besar peningkatan berat badan ibu hamil maka akan semakin tinggi berat badan bayi saat dilahirkan.

3. Usia Ibu saat sedang hamil

Bayi berat lahir rendah pada umumnya ditemukan pada ibu yang hamil saat usia remaja. Tubuh seorang perempuan usia remaja belum siap untuk mengalami kehamilan, hal ini juga dapat disebabkan  kecukupan nutrisi pada usia tersebut. Kehamilan usia remaja yang paling sering  terjadi pada usia 15-19 tahun. Akibatnya,  risiko melahirkan berat bayi lahir rendah menjadi lebih tinggi 50% dibandingkan usia normal untuk menjalani kehamilan atau sekitar 20-29 tahun.

4. Jarak waktu melahirkan anak

Jika waktu kehamilan terlalu berdekatan dengan waktu melahirkan anak sebelumnya maka kemungkinan tubuh ibu bayi belum menyimpan nutrisi yang cukup untuk kehamilan selanjutnya. Kebutuhan nutrisi akan meningkat saat hamil, dan akan lebih tinggi lagi jika ibu mengalami kehamilan dan harus memberikan ASI secara bersamaan sehingga meningkatkan risiko bayi berat lahir rendah. Suatu penelitian di India menemukan bahwa Ibu yang melahirkan BBLR cenderung memiliki interval kelahiran yang lebih singkat. Rata-rata BBLR terjadi pada ibu yang melahirkan dengan jarak hanya 24 bulan dari kelahiran yang sebelumnya.

5. Kondisi kesehatan ibu

Kesehatan ibu saat menjalani kehamilan maupun riwayat kesehatan sebelum dapat  berkontribusi menyebabkan BBLR. Tidak hanya masalah kesehatan fisik, namun juga kesehatan psikologis ibu. Berikut beberapa masalah kesehatan ibu yang dapat menyebabkan bayi berat lahir rendah:

  1. Anemia – Kondisi ini pada umumnya disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe) dalam darah saat kehamilan dan diatasi dengan mengonsumsi suplemen tablet Fe saat hamil.
  2. Riwayat keguguran dan melahirkan BBLR – salah satu masalah yang menyebabkan keguguran adalah ketika tubuh tidak dapat mempertahankan kandungan. Individu dengan usia lebih dari 30 biasanya lebih berisiko memiliki kandungan yang lebih lemah sehingga berisiko melahirkan prematur dan BBLR.
  3. Penyakit Infeksi – beberapa penyakit infeksi yang dapat menyebabkan BBLR adalah HIV, toxoplasmosis dan listeria. HIV dapat ditularkan melalui plasenta ibu yang terinfeksi HIV kepada bayi hingga menyebabkan gangguan perkembangan dan imun bayi sejak dalam kandungan. Sedangkan toxoplasmosis dan listeria menginfeksi lewat makanan yang tidak matang atau tidak higienis.
  4. Komplikasi kehamilan – di antaranya gangguan pada uterus dan letak plasenta yang lebih rendah sehingga bayi harus dilahirkan dengan operasi caesar saat kurang dari usia kandungan normal.
  5. Pregnancy blues – disebabkan gangguan hormonal yang menyebabkan kesedihan terus-menerus selama hamil. Dampaknya dapat menghilangkan nafsu makan dan kelelahan yang konstan pada ibu hamil.
  6. Paparan alkohol dan asap rokok saat hamil (pasif maupun aktif) – konsumsi keduanya menyebabkan racun masuk ke aliran darah ibu hamil dan dapat merusak plasenta, sehingga dapat merusak sumber nutrisi bagi bayi dalam kandungan. Keduanya juga dapat menyebabkan kerusakan sel terutama protein dan lapisan lipid. Konsumsi alkohol sebanyak 20 gram saja dapat menyebabkan janin mengalami hambatan perkembangan dan bernapas.

6. Melahirkan bayi kembar

Dengan adanya lebih dari satu bayi dalam kandungan, maka tubuh akan berusaha lebih keras untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Jika mengalami kekurangan nutrisi saat kehamilan, ini dapat menyebabkan berat lahir rendah. Bayi yang lahir kembar juga cenderung memiliki badan yang lebih kecil karena keterbatasan ruang untuk berkembang saat dalam kandungan sehingga mereka memiliki berat lahir yang lebih rendah. Ada baiknya Ibu yang sudah terdeteksi akan memiliki bayi kembar meningkatkan kecukupan asupan dan meningkatkan berat badan berkisar antara 14 kg hingga 23 kg agar dapat mengurangi risiko melahirkan bayi kembar dengan berat lahir rendah.

Sumber: hellosehat.com

Kenapa Ibu Harus Melatih Bayi untuk Bisa Tengkurap Sendiri?

Kenapa Ibu Harus Melatih Bayi untuk Bisa Tengkurap Sendiri?

Kenapa Ibu Harus Melatih Bayi untuk Bisa Tengkurap Sendiri?

Melihat si kecil bertumbuh kembang adalah momen paling berharga bagi para ibu. Salah satu kegiatan yang tidak boleh Anda lewatkan dalam masa perkembangannya adalah tummy time, yaitu ketika bayi mulai berlatih tengkurap sendiri. Memang, kenapa bayi perlu belajar tengkurap? Kapan sebaiknya mulai mengajarkan bayi tengkurap? Semua jawabannya bisa Anda dapatkan melalui ulasan berikut ini.

Kenapa mengajarkan bayi tengkurap sendiri itu penting?

Menurut Lean Kridelbaugh, MD, seorang dokter anak di Children’s Medical Center of Dallas, tummy time adalah waktu yang tepat untuk bermain dan berinteraksi dengan bayi.

Tummy time mendorong si kecil belajar mengangkat kepalanya secara perlahan dan bertahap. Selain itu, sesi ini juga bermanfaat untuk memperkuat otot kepala, leher, dan bahunya, serta melatih keterampilan motorik si kecil. Semakin sering bayi tengkurap, maka perkembangan motoriknya pun akan lebih cepat.

Belajar tengkurap lama-kelamaan akan membiasakan bayi untuk bisa berguling atau membolak-balikkan tubuhnya sendiri. Dari sini, bayi nantinya akan mulai belajar untuk bisa duduk, merangkak, hingga berjalan secara bertahap.

Membiasakan bayi tengkurap juga dapat mencegah kepala peyang sekaligus mencegah risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) yang bisa diakibatkan oleh terlalu sering tidur telentang. Karena itulah, fase yang satu ini tidak boleh Anda lewatkan.

Kapan sebaiknya ibu mulai melatih bayi tengkurap?

Bayi secara alami akan mencoba mengangkat kepalanya untuk melihat apa yang ada di sekitarnya. Namun, si kecil belum mampu mengangkat kepalanya sampai ia berusia 3 sampai 4 bulan.

Dilansir dari laman The Bump, American Academy of Pediatrics (AAP) memperbolehkan bayi tengkurap sejak hari pertama kepulangan dari rumah sakit. Anda bisa memulainya dengan menelungkupkan bayi di dada atau paha Anda sembari melakukan kontak kulit dengan si keciluntuk mempererat ikatan batin ibu dan anak.

Tummy time sebaiknya dilakukan 2 sampai 3 kali sehari dan tiap sesinya berlangsung selama 3 sampai 5 menit saja. Setelah si kecil terbiasa, Anda bisa melakukannya lebih sering atau dengan waktu yang lebih lama, yaitu sekitar 20 sampai 30 menit sehari saat bayi mulai menginjak usia 3 sampai 4 bulan.

Namun ingat, terus awasi si kecil saat sedang tengkurap dan perhatikan gerak-gerik si kecil. Bila si kecil menunjukkan pergerakan yang tidak nyaman, segera kembalikan posisi bayi menjadi telentang.

Cara melatih bayi tengkurap yang aman dan nyaman untuk si kecil

Sebelum melatih bayi tengkurap, ada beberapa hal yang perlu Anda siapkan terlebih dahulu. Siapkan alas tidur atau selimut yang lembut dan bersih agar bayi tetap merasa nyaman. Waktu terbaik untuk melatih bayi tengkurap adalah setiap kali Anda selesai mengganti popoknya atau saat si kecil bangun dari tidur siang.

Lebarkan alas tidur atau selimut yang sudah Anda siapkan di atas lantai, lalu tengkurapkan bayi Anda selama tiga sampai lima menit. Disini Anda dianjurkan untuk mengajak si kecil berkomunikasi atau menunjukkan mainannya untuk melatih respon dan motoriknya.

Bayi Anda akan mencoba mengangkat kepalanya untuk melihat wajah Anda dan berkomunikasi dengan Anda. Terlebih saat ada mainan di sekitarnya, ini akan memancing otot-otot tubuhnya untuk bergerak mengikuti arah stimulan yang diberikan. Dengan demikian, si kecil akan belajar untuk bergerak atau menggeser tubuhnya sedikit demi sedikit.

Perlu dicatat, Anda harus terus mengawasi si kecil saat sedang tengkurap. Perhatikan respon yang diberikan, apakah si kecil merasa nyaman atau tidak. Bila si kecil mulai menunjukkan gelagat tidak nyaman, segera kembalikan posisi bayi menjadi telentang. Yang penting, Anda dan si kecil harus menikmati fase ini dengan baik tanpa harus memaksakannya.

sumber : hellosehat.com

Lebih Sehat Minum Susu Atau Jus Jeruk untuk Sarapan?

Lebih Sehat Minum Susu Atau Jus Jeruk untuk Sarapan?

Lebih Sehat Minum Susu Atau Jus Jeruk untuk Sarapan?

 

Selain memilih makanan sehat untuk sarapan, penting juga untuk menentukan minuman apa yang baik untuk dikonsumsi di pagi hari. Ada macam-macam minuman yang bisa disajikan untuk sarapan. Mulai dari kopi dan teh, susu, hingga jus jeruk. Namun, buat Anda yang sensitif terhadap kafein, pilihannya mungkin jatuh pada minum jeruk atau minum susu saat sarapan.

Kemudian Anda mungkin bertanya-tanya, di antara minum jeruk dan minum susu, mana yang lebih sehat dan bermanfaat bagi tubuh?

Kebanyakan orang memilih minum susu untuk sarapan

Susu adalah sumber protein hewani yang sangat baik untuk dikonsumsi, terutama bagi ibu hamil, ibu menyusui, serta anak-anak di atas usia satu tahun. Pasalnya, susu adalah minuman padat gizi karena mengandung hampir semua nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Segelas susu dengan berat 100 gram mengandung 61 kalori; 3,2 gram protein; 4,8 gram karbohidrat; dan 3,3 gram lemak. Saat Anda minum segelas susu, artinya Anda sudah memenuhi 20 persen kebutuhan protein dan 30 persen kebutuhan kalsium harian Anda.

Dilansir dari laman Prevention, sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa orang yang minum susu di pagi hari cenderung tidak akan makan berlebihan saat makan siang. Ini karena kandungan protein dalam susu menyebabkan perut terasa kenyang lebih lama. Selain itu, kandungan kalsium pada susu dapat membantu mengatur hormon yang mengendalikan berat badan.

Di samping berbagai kebaikan dalam susu, ada beberapa hal yang juga perlu Anda waspadai. Susu memiliki kandungan lemak jenuh yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Tidak hanya itu, lemak jenuh pada susu turut berkontribusi terhadap penyakit terkait obesitas, salah satunya diabetes. Maka sebaiknya minum susu secukupnya, tidak perlu berlebihan.

Bolehkah minum jeruk di pagi hari?

Minum jus jeruk adalah cara paling populer untuk mengonsumsi jeruk, sehingga banyak dipilih sebagai minuman saat sarapan. Buah jeruk mengandung berbagai jenis vitamin, mineral, dan antioksidan tinggi yang baik untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari.

Segelas jus jeruk dengan berat 248 gram mengandung 112 kalori; 1,7 gram protein; 0,5 gram lemak; 25,8 gram karbohidrat; dan 165 persen vitamin C. Artinya saat Anda mengonsumsi segelas jus jeruk murni (atau jeruk peras) per hari, maka kebutuhan vitamin C harian Anda sudah tercukupi.

Sama seperti minuman lainnya, jus jeruk juga memiliki risiko tertentu untuk kesehatan. Terlalu banyak minum jus jeruk dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada lapisan email gigi. Penelitian yang dilakukan oleh Yanfeng Ren, DDS, Ph.D., dosen dari Rochester Eastman Institute for Oral Health menemukan bahwa kandungan asam pada jus jeruk dapat mengikis enamel gigi sebesar 84 persen saat dikonsumsi setiap hari selama lima hari lamanya.

Jadi pilih yang mana, minum jeruk atau susu?

Pada dasarnya, susu atau jeruk sama-sama dapat melengkapi menu sarapan sehat Anda, walaupun keduanya tetap tidak bisa menggantikan nutrisi dari makanan. Menurut Dr. Ren, minum susu saat sarapan dinilai lebih baik ketimbang minum jeruk peras atau jus jeruk.

Ini karena susu mengandung lebih banyak kalsium yang baik untuk kesehatan gigi, terlebih untuk memperkuat enamel gigi dari kerusakan. Susu juga mengandung antioksidan yang juga banyak ditemukan pada jus jeruk. Hanya saja, susu rendah lemak (susu organik) mengandung 75 persen lebih banyak antioksidan beta-karoten, 50 persen lebih banyak vitamin E, 70 persen lebih banyak asam lemak omega-3, dan 2 sampai 3 kali lebih banyak antioksidan lutein dan zeaxanthin yang membantu menjaga kesehatan mata.

Bila Anda memang ingin mengonsumsi jeruk, sebaiknya makan buahnya langsung, tanpa diperas dulu atau dijus. Ini bukan berarti Anda tidak boleh mengonsumsi jus jeruk, ya. Anda boleh, kok, sesekali minum jus jeruk saat sarapan. Akan tetapi, segera kumur-kumur dengan air setelah selesai minum jeruk untuk mencegah kerusakan enamel gigi.

Selain itu, jangan buru-buru menyikat gigi habis minum jeruk. Langsung sikat gigi setelah minum jeruk bisa semakin mengikis lapisan enamel yang sudah lunak. Jadi, tunggu sekitar 30 menit terlebih dahulu agar air liur dalam mulut bekerja dan membantu mengeraskan kembali lapisan gigi Anda. Barulah Anda wajib menyikat gigi dengan benar untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.

 

SUMBER : hellosehat.com

Tips Jitu Memilih Gendongan yang Aman dan Nyaman untuk Si Kecil

Tips Jitu Memilih Gendongan yang Aman dan Nyaman untuk Si Kecil

Tips Jitu Memilih Gendongan yang Aman dan Nyaman untuk Si Kecil

 

Menggendong bayi dengan tangan bisa sangat merepotkan ketika Anda harus mengerjakan banyak hal penting bersamaan. Jika dipaksakan, bukan hanya Anda yang bisa berisiko cedera, tapi bayi Anda juga. Di sinilah keberadaan gendongan bayi bisa sangat bermanfaat. Simak tips berikut untuk membantu Anda memilih gendongan bayi yang tepat, nyaman, dan aman.

Tips memilih gendongan bayi yang nyaman dan aman

Dilansir dari Baby Center, penelitian melaporkan bahwa memakai gendongan bisa menenangkan bayi yang rewel, menurunkan risiko ibu depresi setelah melahirkan, dan membangun ikatan batin yang erat antara orangtua dan anak.

1. Pilih tipe gendongan yang sesuai

Ada banyak tipe gendongan yang tersedia. Anda bebas memilih tipe yang mana dan nyaman untuk Anda dan juga si bayi.

Kain gendongan

                                                 Kain gendongan bayi (sumber: wirecutter.com)

Kain gendongan bayi biasanya berupa selembar kain panjang yang dililitkan pada kedua bahu, atau diselempang pada salah satunya sebagai variasi (gambar bawah).

                                                          gendongan bayi model selempang

Gendongan kain bisa memudahkan ibu untuk menyusui atau menyuapi makan bayi. Namun bagi kebanyakan orang, cara pemakaiannya cukup rumit dan ikatannya bisa mengendur sewaktu-waktu. Ini membuat kain gendongan harus ditata ulang dan dikuatkan kembali berulang kali saat beraktivitas.

Gendongan bayi model selempang adalah alternatif yang lebih ringkas karena kemantapan gendongan bisa disesuaikan dengan menarik ujung kain yang melewati simpul di dekat bahu. Namun, gendongan selempang umumnya tidak ideal digunakan untuk ibu yang memiliki tubuh kecil dan ketika berat bayi sudah mencapai 10-15 kg. Lama-lama, menggendong menyamping bisa merusak postur tubuh ibu.

Mei-tai

Gendongan bayi mei-tai (sumber: parenting.com)

Gendongan ini serupa dengan ransel punggung yang digunakan di depan dengan dudukan untuk bayi supaya menghadap bagian depan tubuh si penggendong. Sekilas, gendongan mei-tai mirip seperti kantong kangguru.

Penggunaan gendongan lebih praktis dan kokoh daripada hanya dengan kain karena diamankan oleh kaitan di belakangnya.

Ransel gendong

Gendongan ransel bayi (sumber: strollergy.com)

Kebalikan dari mei-tai, gendongan ini benar-benar selayaknya Anda sedang memakai tas ransel punggung. Anda akan menggendong bayi Anda di belakang. Jenis gendongan bayi ini hanya cocok untuk balita, bukan untuk bayi yang masih kecil.

2. Coba dulu

Ketika Anda sudah memilih gendongan bayi yang tepat sesuai kebutuhan, cobalah dulu di toko sebelum membelinya. Pastikan Anda benar-benar nyaman saat menggendong si kecil dan postur Anda mantap saat berdiri, berjalan, bergerak, maupun saat duduk memakai gendongan tersebut. Jika memang menyulitkan Anda, pilih gendongan lain lebih mudah dipakai dan bayi juga mudah dipindahkan dari gendongan.

Jika Anda akan membeli mei-tai atau gendongan ransel, pilih yang menyediakan tali penyangga lebar, lembut, dan kuat supaya tidak cepat putus. Sesuaikan juga ukuran gendongan dan panjang talinya dengan tinggi badan Anda agar tidak terlalu longgar atau sesak.

Kemudian, pastikan gendongan bayi itu memiliki bantalan kepala yang dapat menompang kepala dan leher bayi. Jangan lupa untuk mengecek kekokohan dudukan dan besarnya lubang kaki agar tidak menyebabkan lecet pada paha bayi. Jangan lupa juga untuk memilih bahan yang tidak terlalu panas dan mudah untuk dicuci.

3. Cara gendongnya

Setelah memilih gendongan bayi yang Anda rasa tepat, pastikan cara Anda menggendong bayi juga benar. Pastikan tidak terlalu kencang mengikat tali atau kainnya, bagian wajah bayi juga harus tetap terlihat supaya ia bisa bernapas dengan lega, dan rutin memeriksa kulitnya bila anak memiliki biang keringat.

 

sumber: hellosehat.com

8 Nutrisi Penting Untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Otak Bayi

8 Nutrisi Penting Untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Otak Bayi

8 Nutrisi Penting Untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Otak Bayi

Membicarakan soal perkembangan otak bayi, ini dimulai bukan hanya saat bayi itu lahir. Perkembangan dan pertumbuhan otak bayi sudah dimulai sejak di dalam kandungan ibu. Ketika bayi lahir, semua pertumbuhannya dan perkembangannya juga akan berjalan semakin cepat termasuk otak. Maka dari itu, ada beberapa zat gizi yang sangat penting untuk memaksimalkan perkembangan otak. Apa saja zat gizi yang terlibat dalam pertumbuhan dan perkembangan otak bayi? Simak di bawah ini.

1. Lemak

Lemak adalah zat yang sangat dibutuhkan untuk otak bayi. Ketika bayi baru lahir, ASI diandalkan sebagai sumber lemak paling baik untuk otak bayi. Sebanyak 55 persen kalori yang dihasilkan oleh ASI berasal dari lemak. Jenis lemak DHA (Docosahexaenoic acid) dan ARA (Arachidonic acid) akan membuat otak bayi bisa bekerja lebih optimal. DHA juga sebagai pembentuk struktur otak bayi.

Sekitar 25 persen lemak otak bayi dibentuk oleh DHA yang didapatkan dari lemak yang dikonsumsi. ARA juga berperan sebagai bahan dasar pembuatan prostaglandin, yaitu zat yang sangat penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan otak.

Sumber lemak yang bisa Anda dapatkan seperti dari alpukat, ikan berlemak seperti salmon, tuna, dan sarden, telur, daging sapi, kacang-kacangan. Bila si kecil sudah berusia lebih dari 6 bulan, maka Anda bisa mendapatkan lemak dari sumber makanan tersebut.

2. Besi

ASI juga diandalkan sebagai sumber utama zat besi untuk bayi. Namun saat bayi mencapai usia 6 bulan ke atas sangat penting untuk memberikan makanan yang mengandung tinggi besi lainnya, karena kebutuhannya meningkat. Pada masa baru lahir hingga 2 tahun tubuh bayi akan tumbuh dengan cepat, dan volume darah yang diproduksi pun semakin banyak.

Ketika tubuh bayi kekurangan besi dalam menu makanannya, tubuhnya akan menggunakan semua besi yang ada di tubuh untuk memproduksi darah, dan akhirnya otak tidak mendapatkan besi dengan cukup. Kondisi ini akan menimbulkan masalah kognitif yang bisa memengaruhinya semakin beranjak dewasa.

Sumber zat besi dapat didapatkan dari daging sapi, ikan, ayam tanpa kulit, hati, dan telur. Anda juga bisa memberikannya produk makanan bayi yang telah ditambahkan zat besi secara khusus (fortifikasi zat besi).

3. Kolin

Kolin adalah salah satu bentuk dari vitamin B kompleks yang bisa diproduksi manusia dalam jumlah yang sangat sedikit. Jadi kadar kolin dalam tubuh tergantung dengan asupan makanan yang didapatkan. Kebutuhan kolin akan semakin meningkat bahkan sejak anak masih di dalam kandungan, tentu saja digunakan untuk membentuk otak.

Kolin di dalam tubuh akan diubah menjadi betaine yang berfungsi sebagai zat yang digunakan untuk mengatur fungsi gen, mengatur perkembangan saraf dan perkembangan otak. Kekurangan kolin sejak saat di dalam kandungan dapat mengganggu perkembangan otak dan saraf bayi.

Saat bayi lahir, kandungan kolin juga masih sangat dibutuhkan. Lagi-lagi, ASI adalah sumber utama kolin yang paling baik bagi bayi. Bayi berusia 0-6 bulan membutuhkan 125 mg kolin per hari dan bayi berusia 6-12 bulan memerlukan 150 mg kolin per hari. Penelitian menunjukan bahwa bayi yang dapat memenuhi kebutuhan kolinnya per hari memiliki performa memori otak yang lebih baik saat dewasa.

Sumber kolin bisa didapatkan antara lain dari kuning telur, daging merah, ikan, daging unggas, kacang-kacangan, brokoli, bok coy, kembang kol, kubis.

4. Asam folat

Asam folat adalah salah satu kelompok dari jenis vitamin B lainnya. Kekurangan asam folat bahkan sejak saat awal kehamilan berdampak besar pada terjadinya gangguan perkembangan saraf dan otak bayi. Oleh karena itu sejak awal kehamilan bahkan sebelum hamil, kebutuhan folat sudah harus terpenuhi untuk perkembangan otak dan saraf janin dalam kandungan.

Sumber makanan kaya folat bisa didapatkan dari kacang-kacangan seperti kacang kedelai, bayam atau sayuran hijau, hati, alpukat, dan jeruk. Beberapa makanan olahan seperti roti dan sereal bayi juga ada yang ditambahkan dengan asam folat.

5. Yodium

Yodium adalah salah satu mineral yang dibutuhkan untuk otak bayi. Sejak masih di dalam kandungan hingga lahir, bayi tetap memerlukan iodin untuk perkembangan otak. Pada dasarnya yodium berfungsi sebagai pembentuk hormon tiroid yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid.

Hormon tiroid inilah hormon yang dibutuhkan untuk proses perkembangan normal otak dan saraf bayi. Untuk bayi yang sudah di atas 6 bulan, sumber iodine bisa didapatkan antara lain dari udang, daging lobster, tuna, kentang, minyak ikan cod, ikan, dan telur.

6. Protein

Protein juga menjadi salah satu zat gizi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak bayi. Protein bertugas membentuk sel-sel otak bayi beserta jaringan ikat di sekitar otak.

Protein juga bertugas memproduksi sel saraf baru di dalam otak sehingga memungkinkan otak anak untuk terus tumbuh dan berkembang. Jika terjadi kekurangan protein, bisa memicu terjadinya microcephaly yakni sebuah kondisi di mana otak tidak tumbuh dengan ukuran normalnya.

Oleh karena itu, protein sangat penting bagi kebutuhan otak bayi. Selain dari ASI, setelah 6 bulan ke atas protein bisa didapatkan antara lain dari telur, daging sapi, daging ayam, ikan, tahu, tempe, kacang hijau, kacang kedelai.

7. Zink

Zink adalah mineral dalam tubuh yang memiliki banyak peran. Mulai dari pembentukan sel dan pembentukan DNA bahkan dari saat baru terjadinya pembuahan di dalam kandungan. Zink ditemukan sangat banyak di otak, ini menandakan bahwa fungsi otak bisa berjalan normal dengan adanya zink yang cukup.

Sumber zink bagi bayi usia 0-6 bulan yang terbaik adalah ASI, namun seiring bertambahnya usia kebutuhan zink semakin meningkat dan tidak bisa mengandalkan ASI saja. Oleh karena itu dibutuhkan zink dari asupan makanan pendamping anak. Zink bisa didapatkan dari ayam, daging sapi, kacang-kacangan, gandum.

8. Vitamin D

Vitamin D terkenal manfaatnya untuk kekuatan tulang. Namun ternyata bukan hanya tulang, vtamin D juga sangat penting untuk perkembangan otak bayi. Dilansir dalam laman Science Daily, vitamin D dibutuhkan untuk perkembangan otak sejak sejak janin masi di dalam kandungan, apalagi saat trimester kedua.

Vitamin D bisa didapatkan dari makanan seperti ikan berlemak, susu yang difortifikasi, paparan sinar UV dari matahari.

 

sumber: hellosehat.com

Mengenal Siklus Tidur Bayi, Sejak Dalam Kandungan Hingga Setelah Lahir

Mengenal Siklus Tidur Bayi, Sejak Dalam Kandungan Hingga Setelah Lahir

Mengenal Siklus Tidur Bayi, Sejak Dalam Kandungan Hingga Setelah Lahir

Pernahkah Anda terpikir apa saja yang dilakukan oleh bayi selama di dalam kandungan? Bayi bisa bergerak menendang perut ibunya, mendengar dan belajar suara-suara di sekitarnya, dan juga tertidur. Namun, di antara semua yang dilakukan, bayi lebih banyak tidur. Ini berefek pada siklus tidurnya setelah bayi dilahirkan. Lalu, bagaimana cara menata siklus tidur bayi agar menjadi normal?

Bayi menghabiskan waktunya untuk tidur di dalam kandungan

Saat usia kehamilan memasuki usia tujuh bulan, bayi menghabiskan banyak waktunya untuk tidur. Bahkan pada minggu ke-32, bayi bisa tidur hampir 90 sampai 95 persen setiap harinya. Beberapa jam dihabiskan dengan tidur nyenyak, beberapa di antaranya juga mengalami REM (rapid eye movement), dan juga tidur ayam. Ini disebabkan oleh hormon melatonin, yang memengaruhi siklus tidur dan bangun belum cukup matang pada otak bayi.

Sekitar bulan ke-7 perkembangan janin, gerakan mata cepat bayi (REM) akan terlihat pertama kalinya. Perkembangan otak bayi pada saat itu akan menyebabkan pergantian antara tidur REM dan non-REM yang berlangsung selama 20 sampai 40 menit. Namun, siklus tidur ini masih diperdebatkan dalam penelitian.

Siklus tidur bayi di dalam kandungan ternyata memengaruhi siklus tidur bayi setelah lahir

Pola tidur manusia dikendalikan oleh jam biologis tubuh, yang disebut ritme sirkadian. Jam ini menunjukkan siklus secara berulang setiap 24 jam dari hari terang dan hingga gelap. Bila mata merasakan kegelapan, maka otak akan melepaskan hormon melatonin dan membuat Anda menjadi mengantuk.

Namun pada bayi, hormon melatonin belum dihasilkan secara sempurna sampai bayi berusia tiga bulan. Di dalam kandungan, bayi mengandalkan sinyal dari jam biologis dari tubuh sang ibu. Melatonin sang ibu akan mengalir ke plasenta dan ini memengaruhi pola tidur bayi dan gerakan bayi.

Saat terlahir ke dunia, karena bayi belum memiliki hormon melatonin yang sempurna, ia akan memiliki siklus tidur yang tidak teratur. Bahkan, siklus tidurnya tidak berbeda jauh dengan siklus tidur saat di dalam kandungan. Untungnya, hormon melatonin yang dihasilkan dari tubuh ibunya bisa tersalurkan melalui ASI. Ini bisa membantu bayi untuk mengembangkan jam biologis pada tubuhnya.

Bayi yang baru lahir akan tidur selama 16 sampai 18 jam per hari. Namun, masa tidur nyenyak bayi hanya empat sampai enam jam saja. Begitu berusia sekitar dua minggu, Anda mulai bisa mengajarkan perbedaan gelapnya malam dan terangnya pagi dan siang hari. Sampai usia tiga bulan, barulah bayi akan memiliki siklus tidur yang teratur dan normal, yaitu lebih banyak menghabiskan waktu tidurnya di malam hari.

Bagaimana cara menata siklus tidur bayi baru lahir?

Pada minggu awal kelahiran bayi, mungkin Anda akan mengalami sedikit kesulitan untuk tidur nyenyak sebab bayi masih sering terbangun di malam hari. Untuk itu, beberapa tips berikut dapat membantu Anda melatih jam tidur bayi supaya normal karena siklus tidurnya masih berantakan.

Pertama, sering-sering mengajak bayi jalan-jalan ke luar rumah untuk menikmati sinar matahari. Dilansir dariScience of Mom, sebuah studi mengamati bayi yang berusia 6 sampai 12 minggu yang memiliki tidur lebih baik di malam hari karena lebih banyak terpapar cahaya matahari pada pagi dan sore hari. Ini menunjukkan bahwa hormon melatonin pada bayi mengalami perkembangan setelah dijemur matahari pagi, sehingga siklus tidurnya lebih baik.

Kedua, biasakan rutinitas tidur yang konsisten, supaya bayi bisa beradaptasi lebih mudah dengan waktu tidur yang teratur. Kemudian, ciptakan suasana tidur yang nyaman pada malam hari, supaya bayi tidak mudah terbangun.

Ketiga, saat bayi mandi sore, berikan pijat-pijatan ringan pada tubuh bayi memberikan relaksasi pada tubuh bayi supaya bayi bangun dengan segar keesokan harinya. Menjelang tidur, Anda bisa memberikan ASI sambil mendekap tubuh bayi supaya lebih hangat dan lebih cepat tertidur di malam hari.

 

sumber: hellosehat.com

Cara Cerdas Menghadapi Anak yang Keras Kepala Tanpa Perlu Marah-Marah

Cara Cerdas Menghadapi Anak yang Keras Kepala Tanpa Perlu Marah-Marah

Cara Cerdas Menghadapi Anak yang Keras Kepala Tanpa Perlu Marah-Marah

Menjadi orangtua bukanlah hal yang mudah. Terlebih ketika harus menghadapi kemauan anak keras kepala. Daripada nantinya harus saling adu mulut dan tarik urat yang malah berakhir drama, sikapi dengan cara cerdas berikut ini.

Kenapa anak saya susah sekali diatur?

Sifat keras kepala dan sulit diatur sebenarnya merupakan cara si kecil untuk belajar soal kebebasan dan batasan-batasan perilaku yang bisa diterima dan yang tidak. Ketika si kecil melakukan sesuatu, misalnya ia tidak mau mandi atau tidak mau tidur, ia akan melihat seperti apa reaksi Anda untuk menentukan apakah tindakan ini boleh ia lakukan atau tidak.

Contoh lainnya adalah ketika ia ingin jajan sesuatu tapi tidak Anda bolehkan. Mereka bisa menangis merengek hingga tantrum agar keinginannya terpenuhi. Rengekan dan amukan anak adalah caranya berkomunikasi dengan Anda untuk bertanya, “kenapa, sih, aku nggak boleh jajan itu?”

Sifat keras kepala juga bisa menjadi caranya untuk menunjukkan pada Anda bahwa ia sudah merasa bisa melakukan sesuatunya sendiri. Anak-anak balita memang cenderung akan lebih aktif dan tidak sabaran, sehingga merasa tidak membutuhkan bantuan orang lain.

Meski merupakan bagian alami dari tumbuh kembang anak, sifat keras kepala tidak boleh terus dibiarkan hingga ia dewasa nanti.

Cara mengatasi anak keras kepala

Menghadapi anak keras kepala memang membutuhkan kesabaran yang lebih dari biasanya, tapi tidak perlu sampai tarik urat apalagi menjewer dan mencubit. Salah-salah, anak bisa semakin membangkang.

Hal-hal berikut bisa Anda lakukan saat menghadapi anak yang susah diatur.

1. Dengarkan pendapat atau keinginannya

Begitu si kecil mulai ngotot untuk mendapatkan keinginannya, misalnya tidak mau tidur malam, tarik napas sejenak dan dengarkan apa alasannya. Jika belum apa-apa Anda langsung melarangnya untuk begadang, anak akan cenderung langsung membantah dan marah.

Jangan langsung melarang atau tidak memperbolehkannya tidur malam, tapi tanyakan dengan tenang “Kenapa kamu nggak mau tidur sekarang, dek?” Jika ia menjawab karena masih ingin nonton kartun favoritnya, Anda bisa coba untuk mengingatkannya dengan nada yang tegas dan alasan yang jelas seperti, “Ini sudah kelewat malam, lho. Besok, kan, kamu harus sekolah.”

Anak pun akan belajar bahwa Anda tidak menyetujui perilakunya karena memang yang ia lakukan tidak tepat, bukan hanya karena “pokoknya tidak boleh”.

2. Jangan memaksanya, buatkan pilihan

Bila Anda tidak berhasil membujuknya, Anda tidak boleh memaksanya untuk tidur. Ini akan membuat anak semakin membantah dan memperburuk suasana. Anda perlu memperhatikan pilihan kata, nada suara, atau tindakan yang Anda gunakan.

Sebagai gantinya, duduklah di sampingnya, tunjukkan ketertarikan Anda dengan siaran TV yang ditontonnya. Saat Anda menunjukkan kepedulian, anak akan merespons bahwa Anda menghargai apa yang ia inginkan.

Selang beberapa saat barulah ajukan pilihan untuk anak. Misalnya, pilihan untuk terus begadang atau berikan tantangan untuk bangun pagi selama 10 hari berturut-turut untuk mendapatkan hadiah.

Anak yang keras kepala biasanya lebih aktif dan menyukai tantangan. Bisa juga disiasati dengan menawarkan permainan seperti berlomba siapa yang paling cepat sampai ke kamar tidur dan berganti piyama.

3. Jangan jadi keras kepala di depan anak

Anak belajar dari apa yang dilihatnya sehari-hari. Maka jika dalam keseharian Anda menunjukkan sifat yang keras kepala terhadap hal-hal yang kecil sekalipun, jangan heran jika anak Anda juga jadi memiliki sifat demikian.

Hampir setiap orangtua pasti pernah menghadapi anak keras kepala yang menangis meraung-raung supaya keinginannya dituruti. Misalnya, karena tidak mau berbagi mainannya dengan teman. Kebanyakan orangtua cenderung langsung naik pitam “Stop nangisnya!” atau (amit-amit) “Kalau nggak berenti nangis, ayah pukul, ya!”

Daripada marah dan mengancam yang bisa bikin suasana makin panas, lebih baik sampaikan baik-baik seperti, “Ayah tahu kamu marah, tapi kalau kamu menangis terus Ayah nggak tahu kamu maunya apa. Coba pelan-pelan bilang ke Ayah.” Dengan begitu, anak akan belajar bahwa ngambek tidak akan membuat keinginannya terpenuhi, tapi justru dengan bicara baik-baik.

Ketika ia berhasil menyampaikan bahwa ia tidak ingin berbagi mainan favoritnya, Anda bisa sengaja bermain bersama dengan anak dan mainannya. Kemudian Anda bisa pura-pura meminjam mainan tersebut dengan sopan.

Saat si kecil mencoba merebut mainan dari tangan Anda, mengalahlah dan tetap ajak anak bermain bersama dengan tenang. Tunjukkan bahwa mainan tersebut bisa sebenarnya dipakai bersama. Tunjukkan juga bahwa dengan meminjamkan mainannya, si kecil juga bisa bertukar mainan si teman sehingga pilihannya makin beragam

Anda juga bisa memberikan mainan itu kembali pada anak dengan syarat seperti, “Iya boleh, tapi nanti kalau sudah selesai kembalikan lagi pada Ibu, ya.” Dengan begitu, anak pun belajar bagaimana caranya meminjam sesuatu dan apa yang harus dilakukan kalau seseorang berusaha mengambil sesuatu darinya.

4. Biarkan anak belajar dari pengalaman

Anak memang sering kali susah untuk diatur. Misalnya, saat Anda tidak memperbolehkan anak main air karena akan terpeleset. Melarangnya melalui kata-kata kadang tidak cukup berhasil, mungkin Anda perlu memberinya sedikit kebebasan agar mereka bisa memahami apa ingin Anda sampaikan melalui pengalaman. Ini akan memberikan pelajaran penting sehingga dia tidak akan mengulangi hal yang sama.

Anak membutuhkan peraturan untuk tetap disiplin. Ini mengajari anak untuk tahu apa konsekuensi yang harus didapatnya dari perilakunya yang baik atau buruk. Buatlah hukuman secara tepat dan bijak, yang membuat anak menyadari bahwa yang dilakukannya itu salah, apalagi untuk akan yang keras kepala. Anda bisa menghukumnya dengan mengurangi jam main atau menonton tv atau dengan memberinya tugas untuk membereskan mainannya sendiri.

sumber : hellosehat.com

7 Jenis Cemilan Sehat Untuk Ibu Hamil

7 Jenis Cemilan Sehat Untuk Ibu Hamil

7 Jenis Cemilan Sehat Untuk Ibu Hamil

Berikut Ulasan Mengenai 7 Cemilan Yang Sehat Untuk Ibu Hamil

  1. Salad buah dan sayur

Cemilan sehat untuk ibu hamil yang pertama yaitu salad buah-buahan atau sayuran. Seperti yang kita ketahui bahwa buah-buahan dan sayuran mengandung banyak nutrisi yang berguna untuk kesehatan. jenis makanan tersebut sangat kaya akan kandungan vitamin C sebagai antioksidan. Ibu hamil bisa memilih berbagai jenis buah untuk dibuat salad buah. Buah yang akan dikonsumsi sebaiknya benar-benar terbebas dari kandungan pestisida. Untuk itu cuci terlebih dahulu buah-buahan dan sayuran yang akan dibuat salad. Selain mengandung vitamin, buah dan sayur juga sangat kaya akan kandungan serat yang berguna untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan.

  1. Kacang mete

Kacang mete bisa menjadi salah satu pilihan cemilan bagi ibu hamil. Selain rasanya yang enak, ternyata kacang mete memiliki kandungan protein yang sangat tinggi. Protein tersebut berguna untuk membangun sel-sel janin. Selain itu, fungsi dari protein tersebut adalah untuk mendukung zat besi dalam proses pembentukan sel otot dan sel darah.

  1. Telur

    Mungkin telur sedikit terdengar aneh ketika dijadikan sebagai cemilan. Akan tetapi telur bisa menjadi salah satu alternatif cemilan yang sehat bagi ibu hamil. Telur adalah salah satu sumber vitamin D yang bermanfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh selama menjalani kehamilan dan menunjang pertumbuhan bayi. Selain itu, vitamin D berguna untuk membantu penyerapan kalsium. Telur juga mengandung banyak nutrisi yang lain seperti kalsium, posfor dan beberapa jenis vitamin yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh.

    1. Keripik ubi

    Bagi ibu hamil yang mempunyai kebiasaan ngemil, ubi bisa menjadi salah satu pilihan untuk Anda konsumsi. Ubi mengandung vitamin A yang berguna untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh janin dan membantu pembentukan sel-sel tubuh.

    1. Sereal gandum

    Kombinasi antara sereal gandum utuh dan susu bisa menjadi cemilan sehat bagi ibu hamil. Sereal bisa menjadi menu untuk sarapan atau dikonsumsi di sela-sela istirahat. Gandum utuh adalah salah satu jenis makanan yang memiliki kadar glikemik yang rendah sehingga aman bagi ibu hamil.

    1. Keripik bayam

    Untuk mendapatkan cemilan yang sehat, ibu hamil tidak perlu kebingungan. Bayam bisa menjadi alternatif untuk dijadikan cemilan. Anda bisa membuat keripik bayam yang renyah sehingga waktu ngemil Anda lebih menyenangkan dan sehat. Bayam mengandung zat besi, vitamin dan mineral yang berguna untuk menunjang kesehatan tubuh.

    1. Keju

    Cemilan ibu hamil yang terakhir yaitu keju. Jenis makanan ini merupakan prodeuk olahan dari susu sehingga keju mengandung banyak nutrisi seperti kalsium dan protein. Keju bisa dijadikan cemilan dengan cara dimakan langsung atau dikombinasikan dengan jenis makanan yang lainnya.

sumber : http://www.solusisehatku.com

Jangan Panik, Ini 6 Tindakan Mudah Mengatasi Anak Mimisan

Jangan Panik, Ini 6 Tindakan Mudah Mengatasi Anak Mimisan

Jangan Panik, Ini 6 Tindakan Mudah Mengatasi Anak Mimisan

 

Mimisan merupakan kondisi keluarnya darah dari hidung secara tiba-tiba. Kondisi ini dapat terjadi pada semua orang. Tapi lebih banyak terjadi pada anak-anak yang berusia 3-10 tahun. Hal ini disebabkan pembuluh darah pada lapisan hidung anak-anak lebih rapuh dan mudah pecah. Maka dari itu anak-anak lebih sering mimisan daripada orang dewasa.

Mimisan yang tejadi pada anak bisa terjadi karena pengaruh dari cuaca yang sedang sangat kering atau kelembapan udara yang sedang rendah. Tidak hanya itu mengorek hidung terlalu dalam, benturan pada hidung, masuknya  benda asing ke dalam hidung,  atau mengembuskan napas terlalu keras saat buang ingus bisa membuat mimisan terjadi. Tapi yang paling umum, mimisan terjadi karena flu dan alergi yang disebabkan karena cuaca dingin. Bila anak mengalami mimisan, kamu tak perlu panik, karena mimisan bila ditangani dengan cara yang kurang tepat dan tergesa-gesa bisa memperburuk kondisinya. Berikut ini beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi mimisan pada anak.

1.  Bersikap Tenang
Cara mengatasi mimisan pada anak yang pertama adalah bersikap tenang dan jangan panik. Dengan bersikap tenang, kamu bisa berpikir jernih untuk melakukan hal terbaik saat anak mengalami mimisan.

2.  Mintalah Anak untuk Duduk Tegak
Untuk menghentikan darah yang keluar, hindari mendongakkan kepala si anak. Karena tindakan ini bisa memperparah keadaan dan bisa membuat darah mengalir ke saluran pernapasan. Biarkanlah darah tetap mengalir ke bawah. 

3.  Skamurkan Kepala Anak
Bila anak tidak kuat untuk duduk tegak, skamurkan kepala anak ke depan. Jangan meminta anak untuk miring ke samping. Karena hal ini bisa membuat darah yang keluar dari hidung tertelan.

4.  Tutup Lubang Hidung
Cara selanjutnya untuk mengatasi anak mimisan bisa dilakukan dengan menjepit lubang hidung anak dengan ibu jari dan jari telunjuk selama 10 menit. Kamu harus memastikan darah berhenti dahulu, baru lepaskan jepitan tersebut. Apabila darah tidak sengaja tertelan, mintalah anak kamu untuk  meludahkannya.

5.  Hindari Bersin
Mengatasi anak mimisan juga perlu membuat dia untuk tidak bersin secara berlebihan selama 24 jam, ketika pendarahan sudah berhenti. Ini bertujuan untuk menghindari terjadinya iritasi pada hidung.

6.  Memakai Uap Air Panas
Bila yang membuat anak mimisan adalah udara dingin. Kamu bisa melakukan penguapan pada hidungnya. Caranya dengan menyediakan air panas pada wadah yang agak besar. Lalu dekatkan kepala anak pada wadah tersebut dan biarkan ia menghirup uapnya beberapa menit.

Our Brands