3 Hal yang Bisa Dilakukan Jika ASI Tidak Langsung Keluar Setelah Melahirkan

3 Hal yang Bisa Dilakukan Jika ASI Tidak Langsung Keluar Setelah Melahirkan

3 Hal yang Bisa Dilakukan Jika ASI Tidak Langsung Keluar Setelah Melahirkan

ASI biasanya mulai mengalir dalam tiga sampai empat hari pasca melahirkan jika Anda seorang ibu baru, dan bisa lebih cepat lagi jika Anda sudah pernah melahirkan sebelumnya. Di beberapa hari setelahnya, payudara Anda akan mulai terasa penuh sebagai pertanda bahwa produksi ASI sudah mulai stabil. Tapi, bagaimana jika ASI tidak keluar juga setelah melahirkan?

Apa penyebab ASI tidak keluar setelah melahirkan?

Pada sebagian kasus, ASI bisa tidak keluar lebih dari tiga hari — bahkan kadang sampai lima hari. ASI mungkin bisa saja tidak keluar karena beberapa faktor, mulai dari kelahiran prematur, ibu yang stres atau mengalami perdarahan hebat selama melahirkan, memiliki diabetes gestasional, hingga obesitas dan lainnya.

Namun demikian, kejadian ASI tidak keluar sama sekali setelah melahirkan termasuk langka. Ini karena seporsi kecil dari kolostrum (ASI pertama) biasanya sudah lebih dulu muncul beberapa saat sebelum bayi Anda lahir. Dan hanya karena ASI Anda datang sedikit terlambat, bukan berarti pada akhirnya Anda tidak akan memiliki persediaan ASI sama sekali atau suplai susu Anda rendah — tapi merupakan faktor risiko tinggi.

Apapun kondisinya, sangat penting untuk mendapatkan bantuan demi memperlancar produksi ASI secepat mungkin, dan memastikan bayi Anda cukup makan. Jika ASI tidak kunjung keluar di hari ketiga atau lebih, berat badan bayi Anda bisa mulai jatuh. Ini dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan fisik dan mental bayi. Bayi Anda juga dapat mengalami dehidrasi atau penyakit kuning. Anda mungkin memerhatikan bahwa mekonium (feses pertama) dari bayi yang kekurangan makan tidak berubah warna.

Tips merangsang produksi ASI jika ASI tidak keluar setelah melahirkan

Ada beberapa cara jitu untuk melancarkan produksi ASI jika payudara Anda tidak kunjung mengeluarkan ASI.

1. Kontak kulit ibu dan bayi

Penelitian telah menunjukkan bahwa tidak ada alasan medis untuk memisahkan ibu dan bayi yang sehat setelah bayi baru lahir, bahkan jika hanya untuk sementara. Faktanya, kontak antar kulit dengan ibu dan anak sebenarnya sangat membantu untuk merangsang oksitosin dan prolaktin, hormon yang terlibat dalam produksi ASI.

Anda dapat mendekap bayi Anda langsung bersentuhan kulit dan menawarkan payudara Anda mengikuti seberapa sering keinginan bayi Anda untuk makan di hari-hari awal. Teknik ini memudahkan bayi Anda untuk mendapatkan banyak kolostrum, sekaligus juga menghindari Anda dari mastitis, kondisi puting lecet.

2. Pijat payudara

Pijat payudara bisa membantu memperlancar peredaran darah dan produksi ASI pada ibu menyusui. Salah satu alasan kenapa ASI tidak keluar setelah melahirkan mungkin disebabkan oleh saluran susu yang kurang berfungsi baik.

Lewat pijat payudara, kelenjar susu yang mungkin tersumbat atau menggumpal akan pelan-pelan terurai. ASI pun bisa keluar dengan lancar. Kalau produksi ASI pertama Anda lancar, payudara akan “termotivasi” untuk menghasilkan lebih banyak lagi.

Memijat payudara juga membantu Anda supaya merasa lebih rileks dan nyaman. Dengan begitu, pikiran jadi lebih tenang dan Anda bisa beristirahat dengan baik. Anda pun dapat terhindar dari masalah ASI tidak keluar karena stres atau kurang tidur.

3. Memompa ASI dengan tangan

Jika menyusui pada jam-jam pertama setelah kelahiran tidak memungkinkan, alternatif terbaik berikutnya untuk mengatasi ASI yang tidak keluar adalah dengan memompa payudara menggunakan tangan. Pompa payudara dengan tangan selama 10 sampai 20 menit setiap dua sampai tiga jam sampai bayi mulai menyusu. Trik ini akan membantu memaksimalkan reseptor produksi prolaktin dan meminimalisasi dampak dari ASI yang terlambat keluar.

Yang perlu dicatat, memompa payudara dengan alat biasanya tidak dianjurkan sebelum produksi ASI Anda telah benar stabil.

Yang terpenting, jangan panik!

Tidak perlu panik berlebihan jika ASI tidak keluar. Tubuh Anda dirancang untuk bisa memproduksi susu secara otomatis dengan menanggapi hormon dalam aliran darah Anda. Jadi, tubuh Anda akan mulai memproduksi susu, bahkan jika Anda tidak menyusui bayi Anda maupun memeras air susu Anda.

Dokter mungkin merekomendasikan Anda untuk mendapatkan donor ASI atau menggunakan susu formula untuk sementara waktu demi memenuhi asupan makan si kecil sampai produksi ASI Anda sudah benar-benar lancar dan stabil.

sumber : hellosehat.com

Post sebelumnya Post setelahnya

Our Brands