8 Nutrisi Penting Untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Otak Bayi

8 Nutrisi Penting Untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Otak Bayi

8 Nutrisi Penting Untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Otak Bayi

Membicarakan soal perkembangan otak bayi, ini dimulai bukan hanya saat bayi itu lahir. Perkembangan dan pertumbuhan otak bayi sudah dimulai sejak di dalam kandungan ibu. Ketika bayi lahir, semua pertumbuhannya dan perkembangannya juga akan berjalan semakin cepat termasuk otak. Maka dari itu, ada beberapa zat gizi yang sangat penting untuk memaksimalkan perkembangan otak. Apa saja zat gizi yang terlibat dalam pertumbuhan dan perkembangan otak bayi? Simak di bawah ini.

1. Lemak

Lemak adalah zat yang sangat dibutuhkan untuk otak bayi. Ketika bayi baru lahir, ASI diandalkan sebagai sumber lemak paling baik untuk otak bayi. Sebanyak 55 persen kalori yang dihasilkan oleh ASI berasal dari lemak. Jenis lemak DHA (Docosahexaenoic acid) dan ARA (Arachidonic acid) akan membuat otak bayi bisa bekerja lebih optimal. DHA juga sebagai pembentuk struktur otak bayi.

Sekitar 25 persen lemak otak bayi dibentuk oleh DHA yang didapatkan dari lemak yang dikonsumsi. ARA juga berperan sebagai bahan dasar pembuatan prostaglandin, yaitu zat yang sangat penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan otak.

Sumber lemak yang bisa Anda dapatkan seperti dari alpukat, ikan berlemak seperti salmon, tuna, dan sarden, telur, daging sapi, kacang-kacangan. Bila si kecil sudah berusia lebih dari 6 bulan, maka Anda bisa mendapatkan lemak dari sumber makanan tersebut.

2. Besi

ASI juga diandalkan sebagai sumber utama zat besi untuk bayi. Namun saat bayi mencapai usia 6 bulan ke atas sangat penting untuk memberikan makanan yang mengandung tinggi besi lainnya, karena kebutuhannya meningkat. Pada masa baru lahir hingga 2 tahun tubuh bayi akan tumbuh dengan cepat, dan volume darah yang diproduksi pun semakin banyak.

Ketika tubuh bayi kekurangan besi dalam menu makanannya, tubuhnya akan menggunakan semua besi yang ada di tubuh untuk memproduksi darah, dan akhirnya otak tidak mendapatkan besi dengan cukup. Kondisi ini akan menimbulkan masalah kognitif yang bisa memengaruhinya semakin beranjak dewasa.

Sumber zat besi dapat didapatkan dari daging sapi, ikan, ayam tanpa kulit, hati, dan telur. Anda juga bisa memberikannya produk makanan bayi yang telah ditambahkan zat besi secara khusus (fortifikasi zat besi).

3. Kolin

Kolin adalah salah satu bentuk dari vitamin B kompleks yang bisa diproduksi manusia dalam jumlah yang sangat sedikit. Jadi kadar kolin dalam tubuh tergantung dengan asupan makanan yang didapatkan. Kebutuhan kolin akan semakin meningkat bahkan sejak anak masih di dalam kandungan, tentu saja digunakan untuk membentuk otak.

Kolin di dalam tubuh akan diubah menjadi betaine yang berfungsi sebagai zat yang digunakan untuk mengatur fungsi gen, mengatur perkembangan saraf dan perkembangan otak. Kekurangan kolin sejak saat di dalam kandungan dapat mengganggu perkembangan otak dan saraf bayi.

Saat bayi lahir, kandungan kolin juga masih sangat dibutuhkan. Lagi-lagi, ASI adalah sumber utama kolin yang paling baik bagi bayi. Bayi berusia 0-6 bulan membutuhkan 125 mg kolin per hari dan bayi berusia 6-12 bulan memerlukan 150 mg kolin per hari. Penelitian menunjukan bahwa bayi yang dapat memenuhi kebutuhan kolinnya per hari memiliki performa memori otak yang lebih baik saat dewasa.

Sumber kolin bisa didapatkan antara lain dari kuning telur, daging merah, ikan, daging unggas, kacang-kacangan, brokoli, bok coy, kembang kol, kubis.

4. Asam folat

Asam folat adalah salah satu kelompok dari jenis vitamin B lainnya. Kekurangan asam folat bahkan sejak saat awal kehamilan berdampak besar pada terjadinya gangguan perkembangan saraf dan otak bayi. Oleh karena itu sejak awal kehamilan bahkan sebelum hamil, kebutuhan folat sudah harus terpenuhi untuk perkembangan otak dan saraf janin dalam kandungan.

Sumber makanan kaya folat bisa didapatkan dari kacang-kacangan seperti kacang kedelai, bayam atau sayuran hijau, hati, alpukat, dan jeruk. Beberapa makanan olahan seperti roti dan sereal bayi juga ada yang ditambahkan dengan asam folat.

5. Yodium

Yodium adalah salah satu mineral yang dibutuhkan untuk otak bayi. Sejak masih di dalam kandungan hingga lahir, bayi tetap memerlukan iodin untuk perkembangan otak. Pada dasarnya yodium berfungsi sebagai pembentuk hormon tiroid yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid.

Hormon tiroid inilah hormon yang dibutuhkan untuk proses perkembangan normal otak dan saraf bayi. Untuk bayi yang sudah di atas 6 bulan, sumber iodine bisa didapatkan antara lain dari udang, daging lobster, tuna, kentang, minyak ikan cod, ikan, dan telur.

6. Protein

Protein juga menjadi salah satu zat gizi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak bayi. Protein bertugas membentuk sel-sel otak bayi beserta jaringan ikat di sekitar otak.

Protein juga bertugas memproduksi sel saraf baru di dalam otak sehingga memungkinkan otak anak untuk terus tumbuh dan berkembang. Jika terjadi kekurangan protein, bisa memicu terjadinya microcephaly yakni sebuah kondisi di mana otak tidak tumbuh dengan ukuran normalnya.

Oleh karena itu, protein sangat penting bagi kebutuhan otak bayi. Selain dari ASI, setelah 6 bulan ke atas protein bisa didapatkan antara lain dari telur, daging sapi, daging ayam, ikan, tahu, tempe, kacang hijau, kacang kedelai.

7. Zink

Zink adalah mineral dalam tubuh yang memiliki banyak peran. Mulai dari pembentukan sel dan pembentukan DNA bahkan dari saat baru terjadinya pembuahan di dalam kandungan. Zink ditemukan sangat banyak di otak, ini menandakan bahwa fungsi otak bisa berjalan normal dengan adanya zink yang cukup.

Sumber zink bagi bayi usia 0-6 bulan yang terbaik adalah ASI, namun seiring bertambahnya usia kebutuhan zink semakin meningkat dan tidak bisa mengandalkan ASI saja. Oleh karena itu dibutuhkan zink dari asupan makanan pendamping anak. Zink bisa didapatkan dari ayam, daging sapi, kacang-kacangan, gandum.

8. Vitamin D

Vitamin D terkenal manfaatnya untuk kekuatan tulang. Namun ternyata bukan hanya tulang, vtamin D juga sangat penting untuk perkembangan otak bayi. Dilansir dalam laman Science Daily, vitamin D dibutuhkan untuk perkembangan otak sejak sejak janin masi di dalam kandungan, apalagi saat trimester kedua.

Vitamin D bisa didapatkan dari makanan seperti ikan berlemak, susu yang difortifikasi, paparan sinar UV dari matahari.

 

sumber: hellosehat.com

Post sebelumnya Post setelahnya

Our Brands