News

Belajar Merawat Bayi Baru Lahir Bagi Pasangan Muda

Belajar Merawat Bayi Baru Lahir Bagi Pasangan Muda

Belajar Merawat Bayi Baru Lahir Bagi Pasangan Muda

Kehadiran bayi bukan saja menguras tenaga dan emosi, namun juga menimbulkan kekhawatiran. Banyak orang tua, terutama yang baru memiliki anak, kebingungan dalam merawat bayi baru lahir.

Mungkin Anda telah melakukan berbagai persiapan untuk menyambut kehadiran buah hati sejak jauh-jauh hari, tapi tetap saja Anda memerlukan penyesuaian besar karena peran baru Anda kini adalah sebagai orang tua.

belajar merawat bayi baru lahir bagi pasangan muda - alodokter

Orang Tua Dianjurkan Menerapkan Hal Ini

Merawat bayi baru lahir identik dengan kelelahan sepanjang hari. Tidak jarang, banyak orang tua dilanda tekanan berlebih. Terlebih bila baru memiliki anak yang pertama. Untuk itu, hal pertama yang harus diperhatikan adalah bagaimana orang tua mengelola tekanan yang ada. Beberapa hal berikut bisa diterapkan untuk mengelola tekanan saat merawat bayi baru lahir.

  • Menjaga kondisi Fisik

Meski merawat bayi baru lahir sering dikaitkan dengan kurang tidur, hindarilah mengonsumsi kafein atau makanan pengusir rasa kantuk lainnya. Tetaplah konsumsi makanan sehat, mencukupi kebutuhan air harian, dan pastikan selalu menghirup udara segar.

Agar kondisi tetap bugar, tidurlah berbarengan dengan waktu tidur buah hati Anda. Mintalah pasangan untuk menggantikan posisi Anda saat malam hari juga bisa dilakukan. Selain itu, pastikan untuk sesekali mengajak bayi untuk menikmati hal-hal yang menjadi minat Anda. Kebiasaan sehari-hari yang baik bila diterapkan dapat membuat Anda lebih berenergi saat merawat bayi.

  • Jangan takut

Melihat mungil dan lucunya buah hati, Anda dan pasangan mungkin merasa khawatir tidak mampu merawatnya dengan baik. Kecemasan mungkin akan berkurang jika hal tersebut dibicarakan bersama-sama.

Selain itu, tertawa ceria bersama bayi dan pasangan Anda bisa menguraikan ketakutan yang ada. Jangan takut dan tidak percaya diri terhadap rutinitas baru untuk si Kecil, seperti mengganti popok atau ketika menenangkan bayi. Pada awalnya mungkin terkesan kaku, tapi pada akhirnya bisa Anda bisa terbiasa dan menjadi mudah.

  • Tunda dahulu pekerjaan lain

Jangan terlalu memaksakan diri untuk menjaga hal-hal yang biasa dilakukan sebelum kelahiran buah hati Anda. Membersihkan seisi rumah dan mencuci pakaian bisa ditunda dahulu agar tidak terlalu lelah saat merawat bayi baru lahir.

Anda juga bisa menghemat energi dengan mengurangi kegiatan yang biasanya membutuhkan waktu lama, seperti memasak. Jika sebelum ada si Kecil Anda terbiasa menyiapkan makan malam yang sempurna, maka kini cukup menyajikan makanan yang mudah diolah. Tentu saja, bukan berarti Anda mengenyampingkan nilai gizi di dalamnya.

  • Jangan mengurung diri

Saat merawat bayi baru lahir jangan ragu untuk keluar rumah. Bayi yang rewel saat di dalam rumah, mungkin akan ceria saat diajak keluar rumah untuk sekadar berjalan-jalan menghirup udara segar.

Memiliki bayi juga berarti membatasi hubungan dengan teman-teman dan keluarga Anda untuk sementara waktu. Sesekali biarkan mereka ikut membantu mengasuh bayi Anda. Jangan menolak saat mereka hendak menggendong bayi atau kegiatan lainnya yang bisa menghemat tenaga Anda.

  • Tahu kapan meminta bantuan

Ingat, masa kecil buah hati Anda tidak akan terulang dua kali. Oleh karena itu, nikmatilah masa-masa ‘merepotkan’ tersebut. Meski begitu, Anda harus tetap mengetahui batasan diri sendiri. Jika memang tekanan yang ada sudah terasa sangat berat, mintalah bantuan dari ahlinya. Anda bisa meminta bantuan kepada orang tua atau kepada dokter untuk mendapatkan tips merawat kesehatan bayi.

Beberapa Hal Terkait Bayi Baru Lahir

Beberapa hal di bawah ini wajib diperhatikan saat merawat bayi baru lahir.

  • Jaga kebersihan dan keamanan bayi

Jagalah kebersihan tangan saat hendak memegang atau menggendong bayi yang baru lahir. Cucilah tangan dahulu sebelum melakukan kontak dengan bayi agar mereka terhindar dari serangan kuman. Berhati-hatilah saat menggendong bayi yang baru lahir, terutama perhatikan pegangan Anda pada bagian kepala dan leher bayi.

Jangan pernah menguncang-guncang bayi saat membangunkan mereka karena dapat menyebabkan pendarahan di otak. Batasi juga tingkatan permainan kita bersama bayi. Jangan lakukan lempar tangkap atau menggoyang-goyang bayi di lutut karena hal itu berbahaya.

  • Memandikan bayi

Bayi baru lahir membutuhkan mandi setidaknya dua kali dalam seminggu. Sebelum tali pusat copot, dianjurkan untuk memandikan bayi dengan memakai spons.

Mandikan bayi dengan memakai sampo dan sabun yang didesain khusus untuk kondisi kulit mereka. Benda-benda pendukung lain yang wajib dimiliki untuk memandikan bayi baru lahir adalah kain waslap, handuk lembut, dan bak mandi bayi. Jika khawatir produk yang digunakan bisa menimbulkan iritasi padanya, bicarakanlah dengan dokter.

  • Mengganti popok

Salah satu perawatan bayi baru lahir yang dianggap susah adalah memasang popok. Anda mungkin akan mengganti popok hingga 10 kali dalam sehari. Hal ini tergantung dengan asupan yang diterima bayi. Umumnya, bayi yang terpaksa diberi susu formula sejak lahir memiliki frekuensi kencing lebih tinggi dibandingkan bayi yang diberi ASI.

Sementara itu mengenai buang air besar, bayi melakukannya pertama kali setelah sehari atau dua hari kelahirannya. Adapun kotoran bayi baru lahir yang baik berupa mekonium berwarna hitam. Mekonium sendiri terdiri dari lendir, cairan ketuban, dan segala sesuatu yang ditelan bayi saat berada di dalam janin.

  • Memberi susu

Memberikan susu pada bayi yang baru lahir mungkin akan sangat sering. Umumnya, bayi harus diberi susu antara 8-15 kali dalam sehari. Hal ini terjadi karena kapasitas perut mereka masih sangat kecil. Dalam proses menyusui, usahakan untuk melakukannya dengan posisi yang bergantian agar Anda turut merasa nyaman.

Lakukan menyusui sesering mungkin tanpa harus menunggu bayi Anda menangis atau berteriak terlebih dahulu. Saat menangis, bayi lebih sulit menelan susu sebab lidahnya tidak berada dalam posisi tepat untuk meneguk cairan. Mungkin menyusui bayi akan terasa sulit dilakukan. Tapi seiring dengan waktu, bayi dan Anda akan makin menguasai proses ini.

Kebahagiaan di dalam keluarga dengan kehadiran si Kecil jangan sampai terganggu dengan rutinitas perawatannya. Dengan memerhatikan hal-hal terkait ibu dan bayi di atas, proses merawat bayi baru lahir bisa menjadi lebih menyenangkan.

Aman Berkendara Dengan Kursi Mobil Khusus Bayi

Aman Berkendara Dengan Kursi Mobil Khusus Bayi

Aman Berkendara Dengan Kursi Mobil Khusus Bayi

Menempatkan bayi dalam kursi bayi di mobil atau car seat  dengan desain khusus, untuk mengurangi risiko cedera dan meninggal, hingga 70 persen akibat kecelakaan.

Sebaiknya segera berhenti dari kebiasaan Anda memangku bayi sambil duduk di kursi depan saat berkendara dengan mobil. Hal itu memiliki risiko membuat bayi terjepit, terbentur ke dashboard, atau bahkan terpelanting ke kaca mobil, jika sewaktu-waktu mobil berhenti mendadak atau terjadi kecelakaan. Selain itu, perlu diketahui bahwa sabuk pengaman standar bukan alat yang tepat untuk mengamankan bayi.

Aman Berkendara dengan Kursi Mobil Khusus Bayi-Alodokter

Kenapa Perlu Kursi Khusus?

Sabuk pengaman orang dewasa tidak sesuai untuk dikenakan bayi dan anak usia bawah lima tahun (balita) yang memiliki postur tubuh jauh lebih kecil. Sehingga sabuk pengaman standar tidak akan melindungi, jika sewaktu-waktu mobil berhenti mendadak atau mengalami benturan keras.

Agar bayi dan balita dapat menahan tubuhnya, diperlukan kursi bayi di mobil atau car seat dengan desain khusus. Tujuan utamanya adalah untuk meminimalisir cedera saat mengalami kecelakaan mobil.

Berikut alasan lebih lanjut mengenai pentingnya kursi bayi di mobil yang diperuntukkan khusus bayi dan balita :

  • Bayi berusia 0-1 tahun

Saat baru lahir, berat kepala bayi adalah sekitar sepertiga dari total berat tubuhnya. Anggota tubuh ini menjadi rentan karena tempurung kepalanya belum terbentuk sempurna, sehingga guncangan yang relatif kecil pun dapat berpengaruh pada otak. Selain itu, tulang rusuk dan tulang panggul yang juga belum stabil membuat bayi belum sanggup duduk dengan sempurna seperti orang dewasa.

  • Anak berusia 1-5 tahun

Pada usia ini, proses pembentukan tulang masih belum sempurna sehingga mereka membutuhkan kursi khusus untuk melindungi tulang yang belum sekuat orang dewasa. Kursi bayi di mobil ini juga untuk mengurangi risiko terpelanting jika terjadi kecelakaan. Beberapa jenis kursi bayi dapat diatur ulang untuk disesuaikan dengan pertambahan tinggi dan berat badan anak.

Memilih dan Menempatkan Kursi Mobil

Saat akan membeli kursi bayi di mobil untuk balita, hal-hal yang perlu Anda perhatikan adalah usia, tinggi, dan berat badan balita. Satu hal lagi sebagai tambahan pertimbangan adalah kursi yang akan Anda beli hendaknya sesuai dengan standar keamanan.

Satu hal yang penting saat membeli kursi bayi di mobil bagi bayi dan anak yaitu memilih sesuai usia. Untuk usia di bawah 2 tahun, pilih kursi bayi yang dipasang pada kursi belakang yang memiliki posisi berlawanan dengan posisi duduk penumpang dewasa. Selain mengurangi risiko cedera, juga mencegah si Kecil terkena kantong udara yang seketika mengembang di kursi depan. Jenis kursi yang dapat digunakan adalah rear-facing car seats. Lebih tepat digunakan pada bayi dengan berat badan maksimal 13 kilogram.

Kemudian, untuk anak usia 2-4 tahun atau tidak lebih dari 20 kilogram, balita sudah dapat ditempatkan pada kursi khususnya dengan posisi menghadap ke depan. Namun tetap tempatkan dia di kursi belakang. Jenis kursi yang tepat adalah forward-facing seats.

Tahap berikutnya setelah anak telah lebih dari 18 kg, gunakan booster seat. Gunakan kursi ini hingga usia sekitar 8 tahun. Setelah itu, baru anak bisa mencoba menggunakan tempat duduk orang dewasa. Namun, cek dengan teliti apakah sabuk pengaman sudah pas di tubuhnya. Sebaiknya selalu minta anak untuk duduk di kursi penumpang bagian belakang, dibandingkan kursi depan.

Selain itu, berikut beberapa panduan lain dalam memilih kursi mobil untuk anak :

  • Perhatikan kapasitas maksimal sebuah kursi. Jangan menempatkan anak pada kursi yang tidak sesuai dengan berat dan tinggi badannya.
  • Pastikan ukuran sabuk pengaman pada kursi sesuai dengan postur tubuhnya. Sabuk pada bagian bawah sebaiknya melintang pada bagian atas perut, serta sabuk atas melintang pada bagian dada dan bukan pada leher.
  • Pastikan kursi bayi tersebut memiliki label sertifikasi uji keamanan.
  • Lebih baik menggunakan kursi bayi di mobil yang baru, dibandingkan yang bekas. Sebab memiliki risiko membahayakan, karena kemungkinan pengait sudah tidak berfungsi atau sabuk telah kendur.

Untuk mengurangi risiko bayi tertinggal seorang diri di dalam mobil, jika Anda mengendarai mobil sendiri, selalu letakkan barang-barang pribadi di kursi belakang. Sehingga tiap kali akan keluar dari mobil, Anda akan memeriksa kursi bayi di mobil bagian belakang, sekaligus tidak lupa membawa serta Si Kecil.

11 Langkah Menemukan PAUD Yang Tepat Untuk Buah Hati

11 Langkah Menemukan PAUD Yang Tepat Untuk Buah Hati

11 Langkah Menemukan PAUD Yang Tepat Untuk Buah Hati

Para ahli percaya bahwa di dalam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), anak dapat belajar berinteraksi dan bersosialisasi dengan teman-teman seusia dan orang-orang dewasajuga. Balita yang menjalani masa PAUD diperkirakan menjadi lebih siap untuk memasuki tahap pendidikan selanjutnya. Meski demikian, bukan berarti bahwa balita yang bermain di PAUD secara akademis pasti lebih maju dibandingkan mereka yang tidak.

Di Indonesia, menurut Permendiknas no. 58 tahun 2009, PAUD dijabarkan sebagai pendidikan awal untuk mengembangkan moral dan agama, motorik halus dan kasar, kecerdasan, sosio emosional, dan komunikasi sesuai tahapan perkembangan anak. Sementara yang dimaksud dengan anak usia dini menurut Pasal 28 UU Sisdiknas No.20/2003 ayat 1 adalah anak usia 0-6 tahun.

memilih PAUD-alodokter

Saat ini,  PAUD umumnya diperuntukkan bagi anak usia 2-6 tahun, terbagi menjadi usia 2-4 tahun masa pra Taman Kanak-Kanak (pra TK), dan 4-6 tahun di Taman Kanak-kanak (TK).

Selanjutnya, mengenai bagaimana cara menemukan PAUD yang tepat untuk Buah Hati tidak boleh sembarangan. Nyatanya ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan.

Cari informasi sebanyak mungkin

Cari tahu tentang metode pengajaran sekolah dengan bicara dengan kepala sekolah atau guru PAUD saat berkunjung ke sana. Saat ini telah banyak PAUD yang memiliki blog, media sosial, atau situs daring untuk mempromosikan sekolah mereka. Ada juga berbagai forum tempat para orang tua saling berbagi cerita tentang sekolah. Anda juga dapat berbincang secara daring dengan orang tua yang sudah menyekolahkan anak mereka di sana.

Kenali keunikan anak Anda

Sekolah PAUD terbaik bukanlah yang termahal dan dipenuhi oleh antrean pendaftaran terpanjang. PAUD terbaik seharusnya yang sesuai dengan watak dan kesukaan anak Anda. Untuk itu, mengenali kemampuan dan keunikan anak Anda adalah hal terutama yang wajib dilakukan. Jangan keliru, tiap anak memiliki karakteristik berbeda yang membuatnya unik. Ada yang gemar bermain di luar, ada yang lebih suka menggambar, ataupun bermain bunyi-bunyian. Sesuaikan pilihan Anda dengan kegemaran dan kemampuan anak sehingga dia senang dan berkembang.

Libatkan si Kecil

Sebaiknya ajak si Kecil saat sedang survei sekolah karena dia yang akan menghabiskan waktu lama di sana. Sebelumnya Anda dapat jelaskan kepadanya mengenai mengapa dia perlu bersekolah dan apa saja hal-hal menyenangkan yang dia bisa lakukan di sana. Ajak dia memilih perlengkapan sekolahnya sendiri, seperti sepatu dan tas, sehingga dia senang memulai momen barunya ini.

Pilih yang dekat dari rumah

Penting untuk memastikan lokasi PAUD berada dalam jarak yang mudah diakses dari rumah dan tidak menghabiskan waktu perjalanan terlalu lama. Selain menghindari anak kelelahan selama dalam perjalanan, keadaan ini pun memudahkan Anda atau orang lain yang Anda percayai untuk mengantar dan menjemputnya. Jangan sampai dia terlambat diantar dan dijemput karena lokasi sekolah yang terlalu jauh atau macet.

Kurikulum dan metode pengajaran

Sebagian orang tua setuju bahwa kemampuan baca-tulis-hitung (calistung) dan bahasa asing perlu diajarkan di dalamPAUD, sementara sebagian orang tua tidak. Masing-masing memiliki latar belakang dan alasan tersendiri. Hal yang terpenting, jika anak dapat membaca tanpa merasa dipaksa, maka seterusnya dia akan mempersepsikan membaca sebagai kegiatan yang menyenangkan. Selain itu, menurut seorang ahli psikologi, tidak ada hubungan antara seberapa dini anak belajar membaca dengan kemampuannya membaca di kemudian hari. Maka dari itu, pilihlah sekolah yang sesuai dengan prinsip tersebut dan sesuai kemampuan serta minat anak.

Jumlah anak dalam tiap kelas

Berapa jumlah anak dalam tiap kelas dan berapa jumlah guru untuk menangani mereka? Makin sedikit jumlah anak yang perlu ditangani tiap guru memungkinkan anak mendapat perhatian yang lebih baik.

Kondisi sekolah

PAUD akan menjadi rumah kedua anak sehingga pastikan bahwa anak berada di lingkungan yang bersih dan terawat. Bagaimana dengan tingkat keamanannya? Apakah ada petugas yang berjaga agar anak tidak dijemput orang asing? Periksa apakah toiletnya bersih atau bagaimana dengan bangunan secara keseluruhan serta kelayakan peralatan bermain. Pastikan semua benar-benar aman dan terawat dengan baik.

PAUD terakreditasi

Sekolah yang telah terakreditasi berarti telah memenuhi standar Badan Akreditasi Nasional di bawah Departemen Pendidikan. Pastikan PAUD yang Anda tuju telah memenuhi standar akreditasi untuk menjamin kepastian dan kelanjutan pendidikan anak pada jenjang berikutnya.

Fasilitas permainan dan pendidikan

Pastikan keberadaan alat-alat bermain dan sarana-sarana lain, seperti perpustakaan dan kamar istirahat untuk siswa yang sakit. Semua ini berperan penting sebagai sarana eksplorasi anak. Cermati juga apakah sekolah tersebut menyediakan kegiatan yang disukai anak Anda, seperti menari, musik, olahraga, ataupun dongeng.

Kebersihan makanan

Jika PAUD menawarkan makanan untuk anak-anak di sekolah, maka sebisa mungkin pastikan bahwa makanan tersebut memenuhi standar kebersihan dan kesehatan.

Sikap para guru dan staf

Sikap guru dan staf akan berdampak kepada bagaimana nantinya anak bersikap. Hal ini menciptakan perbedaan besar terhadap suasana PAUD yang ceria dan mendukung perkembangan anak.

Sekali lagi yang perlu kita ingatkan kepada diri sendiri, Pendidikan Anak Usia Dini yang tepat untuk anak tertentu belum tentu sesuai juga untuk anak yang lain. Hindari membandingkan anak Anda dengan anak yang lain sehingga Anda dapat menemukan PAUD yang tepat. Lebih jauh lagi, jangan lupa bahwa PAUD seharusnya menjadi lembaga bermain yang menyenangkan bagi anak. Jika anak Anda terlihat sama sekali belum siap untuk masuk PAUD di usia 2-3 tahun, maka sebaiknya tidak perlu terlalu memaksanya untuk menyesuaikan diri.

Jika dipaksa, PAUD justru dapat menjadi tempat yang menakutkan bagi anak. Selain itu, memang tidak semua balita tepat untuk disekolahkan di PAUD. Sebagian anak yang tidak nyaman dengan stimulasi tertentu, seperti musik atau suara keras, cenderung lebih berisiko mogok sekolah jika harus berada di tengah keramaian. Walau PAUD bermanfaat memicu balita belajar berinteraksi, tapi bukan berarti bahwa balita yang tidak ikut PAUD atau belajar di rumah tidak akan belajar bersosialisasi atau memiliki kemampuan lain.

← Kembali 1 64 65 66

Our Brands