News

Pengertian Vitamin B5

Pengertian Vitamin B5

Pengertian Vitamin B5

Vitamin B5 adalah vitamin yang bisa membantu tubuh dalam proses pemecahan karbohidrat, protein, dan lemak. Vitamin yang dikenal dengan istilah asam pantotenat ini juga dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga kulit yang sehat.

Asupan vitamin B5 bisa kita peroleh secara alami lewat berbagai jenis bahan makanan. Selain daging yang menjadi sumber utamanya, vitamin ini juga bisa didapatkan dari sereal biji-bijian utuh, avokad, brokoli, telur, susu, dan yoghurt.

Kekurangan atau defisiensi vitamin B5 sangat jarang terjadi. Tetapi jika ada yang mengalaminya, gejala-gejala yang muncul biasanya mirip dengan defisiensi vitamin B yang secara umum meliputi kelelahan, uring-uringan, apatis (kurang tanggap terhadap rangsang lingkungan), kebas, serta kejang otot. Pencegahan dan pengobatan defisiensi ini bisa dilakukan dengan konsumsi suplemen vitamin B kompleks yang mengandung vitamin B5.

Vitamin B5 di Indonesia bergabung dengan vitamin dan nutrisi lain dalam bentuk tablet multivitamin untuk dewasa.

Tentang Vitamin B5

Golongan Vitamin
Kategori Obat bebas dan resep
Manfaat Mencegah dan mengobati defisiensi vitamin B5
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Bentuk obat Kapsul, tablet

Peringatan:

  • Bagi Ibu hamil dan menyusui, sesuaikan dengan anjuran dokter.
  • Harap berhati-hati dalam mengonsumsi suplemen vitamin B5 jika menderita sumbatan saluran pencernaan dan hemofilia, serta penderita gangguan kecemasan.
  • Jika terjadi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Dosis Vitamin B5

Takaran asupan vitamin B5 yang diperlukan remaja hingga dewasa umumnya adalah 4-7 mg dalam sehari. Jika pasien membutuhkan suplemen vitamin B5, dosisnya akan ditentukan oleh dokter berdasarkan kebutuhan serta kondisi kesehatan pasien.

Khusus bagi pasien anak-anak, usia juga termasuk faktor penting dalam menentukan dosis vitamin ini.

Mengonsumsi Vitamin B5 dengan Benar

Gunakanlah suplemen vitamin B5 sesuai keterangan pada kemasan. Tanyakanlah kepada dokter jika Anda merasa ragu.

Bagi pasien yang lupa mengonsumsi suplemen vitamin B5, disarankan segera meminumnya begitu teringat. Jangan menggandakan dosis vitamin B5 pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.

Kenali Efek Samping dan Bahaya Vitamin B5

Sekalipun Anda mengonsumsi vitamin B5 dengan takaran berlebih, vitamin ini sangat jarang memicu efek samping yang signifikan, salah satu efek samping yang mungkin terjadi adalah diare. Meski demikian, pastikan Anda membaca bahan yang terkandung pada tiap obat dan jangan mengonsumsi lebih dari satu suplemen yang mengandung vitamin B5.

sumber: alodokter.com

Pengertian Alergi Susu

Pengertian Alergi Susu

Pengertian Alergi Susu

Alergi susu adalah sebuah bentuk respons alami dari sistem kekebalan tubuh terhadap susu dan produk lain yang memiliki kandungan susu di dalamnya. Reaksi tubuh yang tidak normal ini adalah salah satu jenis alergi makanan yang paling banyak dialami oleh anak-anak, khususnya ketika mereka mulai mengonsumsi susu sapi.

Selain susu sapi, susu yang berasal dari kambing, domba, dan hewan menyusui lainnya juga dapat menyebabkan reaksi alergi susu. Reaksi alergi biasanya muncul beberapa menit hingga beberapa jam setelah zat alergen (susu) dikonsumsi. Reaksi alergi tersebut dapat berupa muntah, napas yang berbunyi (mengi), ruam gatal, dan gangguan pencernaan.

Penyebab Alergi Susu

Alergi susu berbeda dengan intoleransi protein susu dan intoleransi laktosa. Intoleransi atau ketidakmampuan tubuh menerima suatu zat tidak berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh serta memiliki gejala dan pengobatan yang berbeda dengan alergi susu.

Alergi susu adalah sejenis alergi makanan yang disebabkan oleh adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh penderita yang menganggap suatu kandungan pada protein, dalam hal ini adalah susu, sebagai zat yang berbahaya. Peringatan ini kemudian memicu sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi immunoglobulin E untuk menetralkan alergen tersebut. Proses ini menghasilkan pelepasan histamin dan zat kimia lain di dalam tubuh yang kemudian menyebabkan munculnya gejala-gejala alergi susu tertentu.

Dua kandungan utama pada protein susu yang menjadi penyebab alergi susu adalah kasein dan whey. Kasein ditemukan pada bagian susu yang padat, dikenal juga dengan nama dadih. Whey ditemukan pada bagian susu yang cair yang tetap ada meski ketika susu mengental.

Dua protein ini mungkin sulit dihindari karena ditemukan juga pada makanan olahan susu lain. Penderita alergi susu juga cenderung memiliki alergi pada susu dari hewan menyusui lain, namun tidak selalu memiliki alergi pada susu kedelai (soybean).

Beberapa faktor lain juga mungkin memicu alergi susu pada seseorang, yaitu:

  • Alergi pada makanan lain yang biasanya mulai berkembang sesudah alergi susu muncul.
  • Adanya riwayat alergi di keluarga, misalnya hay fever atau rhinitis, asma, dan eksim.
  • Anak-anak lebih umum menderita reaksi alergi yang biasanya akan membaik setelah sistem pencernaan berkembang seiring anak bertumbuh dewasa.
  • Anak yang menderita dermatitis atopik, yaitu peradangan kulit kronis.

Gejala Alergi Susu

Reaksi alergi susu berbeda-beda bagi tiap orang, namun umumnya muncul satu jam setelah penderita minum susu. Berikut adalah gejala alergi susu lain yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dirasakan oleh penderitanya.
  • Kram perut
  • Hidung berair (ingusan)
  • Mata berair
  • Diare
  • Kotoran yang lebih cair (mencret) dan kemungkinan mengandung darah
  • Ruam gatal di sekitar mulut
  • Munculnya kolik pada bayi (yang biasanya ditandai dengan menangis tanpa henti)
Selain muntah dan reaksi-reaksi alergi lain yang telah disebutkan di atas, alergi susu juga bisa menyebabkan suatu reaksi yang lebih serius, yaitu anafilaksis. Anafilaksis adalah suatu reaksi alergi parah yang dapat menyebabkan kematian. Susu adalah makanan ketiga setelah kacang dan kacang pohon (mede, hazelnut, dll) yang dapat menyebabkan reaksi anafilaksis.

Anafilaksis menyebabkan saluran udara menyempit dan menghambat pernapasan. Reaksi ini harus segera ditangani di rumah sakit. Beberapa gejala anafilaksis yang patut diwaspadai, yaitu:

  • Terhalangnya saluran udara, termasuk tenggorokan tersumbat yang menyebabkan gangguan pernapasan
  • Turunnya tekanan darah secara signifikan yang menyebabkan syok
  • Wajah memerah dan gatal-gatal pada sekujur tubuh
Sangat penting untuk segera menemui atau memberi tahu dokter jika Anda atau anak mengalami reaksi alergi makanan walaupun reaksinya tergolong ringan. Dokter akan melakukan serangkaian tes untuk mengonfirmasi diagnosis kondisi ini dan menentukan langkah pencegahan dan pengobatan yang sesuai.

Diagnosis Alergi Susu

Penderita alergi susu mungkin harus menghentikan konsumsi obat antihistamin selama 5-7 hari sebelum melakukan kunjungan ke dokter. Tanyakanlah hal ini serta persiapan lain yang diperlukan ketika membuat jadwal pertemuan untuk mempermudah proses diagnosis.

Pada pemeriksaan  awal, dokter mungkin akan menanyakan tentang gejala  yang dirasakan dan apakah pasien memiliki buku catatan harian berisi daftar makanan yang pernah dikonsumsi. Dokter juga akan bertanya apakah pasien pernah mencoba menghilangkan susu dari pilihan atau diet makanan yang dikonsumsinya, kemudian menambahkannya lagi untuk melihat reaksi yang dihasilkan tubuh.

Setelah itu, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik. Apabila diperlukan, dokter juga mungkin akan merekomendasikan tes lanjutan, seperti:

  • Tes darah guna mengukur jumlah antibodi immunoglobulin E yang dihasilkan oleh tubuh.
  • Tes kulit. Dalam tes ini, dokter akan membuat tusukan kecil pada permukaan  kulit pasien. Setelah itu, sejumlah kecil protein susu diletakkan pada area kulit tersebut. Sebuah benjolan gatal kecil akan muncul di area kulit yang terpapar protein susu jika pasien benar memiliki alergi susu.
Baik tes darah atau tes kulit, walaupun dilakukan oleh spesialis alergi, tidak selalu memberikan hasil yang akurat sehingga dokter dapat merekomendasikan tes lain yang melibatkan mulut atau tantangan makan. Pasien  diminta untuk mengonsumsi beberapa pilihan makanan untuk melihat jika terdapat reaksi alergi. Jumlah alergen, dalam hal ini adalah protein susu, akan ditingkatkan secara bertahap untuk memastikan reaksi alergi susu. Namun jika ternyata gejala disebabkan oleh kondisi lain selain alergi makanan, dokter dapat meminta pasien untuk melakukan pemeriksaan penunjang tambahan untuk mengesampingkan gangguan kesehatan lain.

Pengobatan Alergi Susu

Alergi susu umumnya menghilang seiring pertambahan usia anak, namun ada juga yang terus memiliki alergi hingga mereka dewasa. Menghindari alergen (sumber alergi) adalah tindakan pengobatan alergi yang terbaik, dalam hal ini adalah susu atau protein susu.

Hal ini terkadang sulit dilakukan karena susu merupakan bahan makanan yang banyak digunakan untuk mengolah makanan lain, misalnya makanan yang dipanggang dan yoghurt. Tanyakan kepada dokter, makanan apa saja yang harus dihindari karena beberapa pemilik alergi susu masih dapat mengonsumsi susu dengan jenis tertentu seperti yoghurt dengan aman.

Sedangkan dalam hal obat-obatan, antihistamin merupakan obat yang bisa digunakan untuk meredakan gejala dari reaksi alergi dan mengurangi ketidaknyamanan. Namun reaksi alergi yang lebih serius, yaitu anafilaksis, harus segera mendapat suntikan adrenalin (epinephrine). Penderita juga sebaiknya dibawa ke rumah sakit untuk berjaga-jaga terjadinya reaksi susulan. Penderita kemudian akan dibekali obat, alat suntik epinephrine, dan tata cara penyuntikan jika sewaktu-waktu serangan terulang kembali. Anda dapat membawa dan menggunakan obat antihistamin dan suntikan epinephrine bersamaan untuk berjaga-jaga. Perlu diingat bahwa antihistamin bukanlah obat pengganti suntikan epinephrine, melainkan sebagai obat tambahan jika terjadi reaksi anafilaksis.

Pencegahan Alergi Susu

Mencegah alergi susu dilakukan dengan cara menghindari susu dan produk-produk yang mengandung susu maupun protein susu. Bacalah label produk dengan teliti sebelum membeli, mengonsumsi, atau menggunakannya, terutama ketika sedang makan di luar rumah. Tanyakan kepada juru masak mengenai bahan-bahan dan detail pengolahan makanan sebelum memesan atau memakannya. Waspadai juga produk yang mencantumkan label nondairy dan milk-free karena kemungkinan masih memiliki kandungan protein susu. Beberapa produk yang memiliki kandungan susu, antara lain:
  • Mentega
  • Yoghurt
  • Pudding
  • Es krim
  • Keju dan bahan yang mengandung keju
  • Bahan yang memiliki lact di dalam namanya, seperti laktosa dan laktat
  • Bubuk protein
  • Perisa mentega buatan
  • Perisa keju buatan
  • Permen, cokelat batangan maupun cair, karamel
  • Whey dan whey hydrolysate
  • Kasein, kalsium kasein, kasein hydrolysate, magnesium kasein, kalium kasien dan natrium kasein.
  • Hidrosolate
Gunakanlah gelang identitas yang menunjukkan kalau Anda seorang dengan kondisi kesehatan khusus, atau pemilik alergi makanan untuk menginformasikan orang lain jika terjadi situasi darurat medis.

Untuk ibu menyusui, memberikan ASI selama 4-6 bulan pertama, selain merupakan sumber nutrisi yang paling baik, diduga dapat membantu mencegah alergi susu pada bayi. Namun jika bayi Anda terbukti memiliki alergi susu, maka Anda harus menyingkirkan produk dengan kandungan susu pada pilihan makanan sehari-hari Anda agar zat susu tidak masuk melalui ASI kepada anak. Pada anak-anak yang lebih dewasa dan memiliki alergi susu, kombinasi ASI dan susu formula hipoalergenik dapat mencegah munculnya reaksi alergi. Segera temui dokter jika Anda menduga anak mengalami reaksi alergi setelah dia menyusu.

Susu formula hipoalergenik tertentu tidak berbasis susu, melainkan asam amino sehingga tidak menyebabkan reaksi alergi. Konsultasikan dengan dokter tentang produk ini sebelum menggunakannya sebagai susu pengganti.

Alternatif lainnya adalah menggunakan susu berbasis protein kedelai dan susu beras (rice milk), namun perlu diperhatikan juga mengenai penggunaannya karena sebagian anak yang memiliki alergi susu juga memiliki alergi kedelai.

Dokter juga dapat membantu penderita alergi susu untuk memiliki pilihan atau diet makanan yang kaya akan nutrisi dan seimbang bagi tubuh. Anda mungkin harus mengonsumsi vitamin dan suplemen untuk menggantikan nutrisi yang terdapat di dalam susu, seperti vitamin D dan riboflavin.

 

sumber : alodokter.com

Pengertian Kejang Demam

Pengertian Kejang Demam

Pengertian Kejang Demam

Kejang demam adalah kejang-kejang yang terjadi pada anak-anak akibat kenaikan suhu tubuh secara drastis dan mendadak. Kondisi ini biasanya terjadi ketika anak menderita sebuah infeksi. Kejang demam umumnya terjadi pada anak usia enam bulan hingga tiga tahun.

Kejang demam merupakan respon dari otak anak terhadap demam, dan biasanya terjadi di hari pertama demam. Namun setelah demam mencapai tingkat suhu yang tinggi, risiko kejang biasanya akan menurun. Kejang demam memang terlihat mengerikan, namun umumnya tidak berbahaya bagi anak yang mengalaminya.

Beberapa faktor yang dapat memperbesar risiko terjadinya kejang demam adalah:

  • Keturunan. Risiko seorang anak mengalami kejang demam akan lebih besar jika ada anggota keluarganya yang juga mengalami hal sama.
  • Usia. Anak usia enam bulan hingga lima tahun lebih berisiko terkena kejang demam dibandingkan anak yang berusia di luar itu.

Gejala Kejang Demam

Gejala kejang demam berbeda-beda, tergantung pada tingkat keparahannya. Dalam tingkatan yang masih tergolong ringan hingga menengah, gejala yang muncul biasanya berupa mata yang tampak terbuka lebar (terbelalak). Sedangkan pada tingkat keparahan yang lebih tinggi, gejala bisa berupa tubuh yang mengejang atau otot-otot menegang.

Kejang demam seringkali terjadi dalam kurun 24 jam setelah terjadinya infeksi pada tubuh anak. Saat mengalami kejang demam, anak juga bisa menunjukkan beberapa gejala lain, seperti:

  • Lengan dan kaki bergerak tidak terkontrol.
  • Bola mata tampak menatap ke atas.
  • Kehilangan kesadaran.
  • Muntah
  • Mulut berbusa.

Kejang demam dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu kejang demam seederhana dan kejang demam kompleks. Pada kasus kejang demam sederhana, kejang biasanya hanya berdurasi beberapa detik hingga 15 menit. Meskipun terjadi pada seluruh tubuh, kejang tidak akan berulang dalam waktu 24 jam. Sedangkan pada kejang demam kompleks, durasi kejang berlangsung lebih dari 15 menit, serta bisa terjadi lebih dari satu kali dalam sehari. Kejang demam kompleks bisa terjadi pada sebagian tubuh anak saja.

Penyebab Kejang Demam

Kejang demam terjadi akibat lonjakan atau kenaikan suhu tubuh anak secara drastis ketika mengalami demam. Ada dua hal yang bisa menjadi pemicunya, yaitu:

  • Imunisasi. Pada beberapa anak, pemberian imunisasi dapat menimbulkan demam yang bisa memicu kejang demam.
  • Infeksi, baik itu akibat virus atau bakteri.

Diagnosis Kejang Demam

Langkah pertama yang dilakukan dokter pada pasien yang mengalami kejang demam sederhana adalah mendiagnosis penyebab infeksi. Hal tersebut bisa dilakukan melalui pemeriksaan darah, urine, atau pungsi lumbal (spinal tap).

Sedangkan untuk penderita kejang demam kompleks, dokter biasanya akan menambahkan metode pemeriksaan melalui elektroensefalografi (EEG). Cara ini dapat memberikan informasi pada dokter seputar aktivitas otak penderita. Jika kejang demam hanya terjadi pada sebagian tubuh saja, dokter juga akan merekomendasikan untuk dilakukannya pemindaian otak dengan MRI.

Pengobatan dan Pencegahan Kejang Demam

Pada banyak kasus, kejang demam akan berhenti dengan sendirinya setelah beberapa menit. Namun untuk melindungi anak dari cedera selama mengalami kejang, orang tua dapat melakukan beberapa hal berikut:

  • Baringkan anak di lantai. Pada bayi, rebahkan di pangkuan dengan posisi wajah bayi menghadap ke bawah. Jangan menahan tubuh anak.
  • Miringkan posisi tubuh anak agar muntah atau air liur dapat keluar dari rongga mulut, serta agar mencegah lidah menyumbat saluran pernapasan.
  • Longgarkan pakaian anak.
  • Jangan menaruh apa pun pada mulut anak untuk mencegah tergigitnya lidah.
  • Hitunglah durasi terjadinya kejang demam dan perhatikan tingkah laku anak saat kejang-kejang. Beritahukan kedua hal ini saat berkonsultasi ke dokter.

Jika kejang demam sudah mereda dan anak dirasa tidak perlu dibawa ke dokter, tidurkan anak dalam ruangan yang sejuk. Mengantuk adalah hal yang wajar terjadi pada anak setelah mengalami kejang demam. Jika anak mengalami kesulitan bernapas, rebahkan anak dan miringkan tubuh dan kepala. Kemudian bersihkan rongga mulut dari bekas muntah atau air liur dengan perlahan menggunakan jari.

Segera temui dokter jika kejang demam berlangsung selama lebih dari 10 menit atau terjadi berulang kali. Dokter akan meresepkan obat untuk menghentikan kejang-kejang jika kejang demam berlangsung lebih dari 15 menit.

Pemberian paracetamol atau ibuprofen ketika anak baru saja demam tidak dapat mencegah kejang. Dokter dapat meresepkan obat antikejang (antikonvulsan) untuk mencegah kejang demam. Namun hal ini jarang dilakukan karena risiko efek sampingnya lebih besar daripada manfaatnya.

Komplikasi Kejang Demam

Kejang demam sederhana tidak mengakibatkan kerusakan otak ataupun kecacatan mental. Kondisi ini juga bukan merupakan tanda-tanda epilepsi. Pada anak yang pernah mengalami kejang demam, risiko untuk mengalami kejang demam lagi akan lebih besar jika:

  • Jeda antara awal demam dengan terjadinya kejang demam cukup singkat.
  • Kejang demam pertama terjadi akibat demam ringan.
  • Usia penderita di bawah 15 bulan ketika mengalami kejang demam pertama.
  • Salah satu anggota keluarga pernah mengalami kejang demam.

sumber: alodokter.com

Pengertian Roseola

Pengertian Roseola
Pengertian Roseola

Roseola, atau yang juga disebut dengan eksantema subitum, adalah infeksi virus yang menyerang bayi atau anak-anak, ditandai dengan gejala demam dan ruam merah muda di kulit. Umumnya, penyakit ini dialami oleh anak usia 6 bulan sampai 2 tahun.

Roseola terjadi karena infeksi virus herpes. Cara penularan infeksi ini sama seperti cara penularan penyakit pilek, yaitu dari percikan ludah penderita saat bersin atau batuk, yang kemudian terhirup oleh orang lain. Selain itu, penularan juga bisa diperantarai oleh benda-benda yang sudah terpapar virus tersebut. Kendati demikian, infeksi yang terjadi biasanya tergolong ringan dan penderita umumnya sembuh dalam waktu satu minggu.

Gejala Roseola

Gejala roseola biasanya muncul setelah 1-2 minggu virus masuk ke dalam tubuh. Pada tahap awal, bayi atau anak-anak yang terkena roseola akan mengalami demam, batuk disertai pilek, sakit tenggorokan, dan tidak nafsu makan. Gejala lain yang menyertai infeksi virus ini berupa pembesaran kelenjar di leher, diare ringan, dan pembengkakan pada kelopak mata.

Demam umumnya mereda dalam waktu 3-5 hari dan diikuti dengan timbulya ruam kulitberwarna merah muda. Ruam ini tidak terasa gatal dan awalnya muncul pada dada, perut, dan punggung, lalu menyebar ke lengan, leher dan wajah. Dalam waktu dua hari, ruam akan berangsur-angsur menghilang.

Penyebab Roseola

Roseola paling sering disebabkan oleh virus HHV-6 atau virus herpes tipe 6, namun bisa juga disebabkan oleh virus herpes tipe 7 (HHV-7). Roseola dapat menulari seorang anak setelah anak tersebut menghirup percikan ludah yang dikeluarkan oleh penderita saat bersin atau batuk. Selain itu, penyakit ini juga bisa menular secara tidak langsung melalui perantaraan benda yang sudah terkontaminasi oleh virus. Misalnya ketika seorang anak yang sehat menggunakan cangkir yang telah digunakan sebelumnya oleh anak yang menderita roseola. Meski demikian, penularan infeksi ini tidak secepat penularan infeksi virus lain, misalnya cacar air.

 Diagnosis Roseola

Roseola muncul dengan gejala yang menyerupai penyakit infeksi lainnya. Oleh karena itu, sulit menetapkan diagnosis penyakit ini berdasarkan gejala awal. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh, termasuk memeriksa ruam yang muncul. Jika dirasa perlu, tes darah akan dilakukan guna melihat kadar antibodi terhadap roseola.

Pengobatan Roseola

Sebenarnya tidak dibutuhkan metode pengobatan khusus untuk menangani roseola. Penderita dapat pulih dengan perawatan mandiri di rumah. Saat anak mulai mengalami demam, biarkan dia beristirahat dengan nyaman. Pastikan suhu ruangan tetap sejuk, dan jika perlu, kompres dahi . Jangan gunakan air  dingin karena dapat menyebabkan anak menggigil. Untuk mencegah dehidrasi, berikan dia air minum yang cukup.

Jika demam menyebabkan rasa tidak nyaman pada anak, berikan obat pereda nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen. Bagi penderita roseola yang  berusia di bawah 16 tahun, tidak dianjurkan untuk mengonsumsi aspirin, kecuali atas petunjuk dokter.

Roseola biasanya sembuh dalam waktu satu minggu terhitung dari munculnya demam. Namun, apabila penderita mengalami demam tinggi hingga lebih dari 39,, demam lebih dari 1 minggu, ruam kulit yang belum hilang setelah 3 hari, atau berusia di bawah 6 bulan, segera bawa ke dokter untuk diperiksa.

Komplikasi Roseola

Roseola biasanya hanya berlangsung dalam waktu singkat dan sembuh sendiri dengan sempurna, serta jarang mengakibatkan komplikasi. Namun, demam yang naik dengan cepat dapat memicu timbulnya kejang demam pada anak. Komplikasi serius, seperti radang otak dan pneumonia, dapat muncul pada anak dengan daya tahan tubuh rendah. Misalnya pada anak dengan gizi buruk atau baru menerima organ cangkok.

Pencegahan Roseola

Hingga saat ini belum ditemukan vaksin yang dapat mencegah roseola. Karena itu, langkah terbaik yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan penyakit ini adalah dengan menjauhkan anak Anda dari penderita agar tidak terpapar. Begitu pula sebaliknya, jika anak Anda sedang sakit roseola, liburkan dahulu seluruh aktivitas yang biasa dia lakukan di luar rumah, hingga sembuh total.

Selain itu, pastikan untuk selalu mencuci tangan, menutup mulut dengan tisu ketika batuk atau bersin dan membuang tisu itu sesudahnya, serta tidak berbagi pakai perlengkapan makan dan minum dengan orang lain.

 

sumber : alodokter.com

Pengertian Bronkodilator

Pengertian Bronkodilator

Pengertian Bronkodilator

Bronkodilator adalah kelompok obat yang bisa digunakan untuk memperlancar pernapasan. Ada tiga jenis obat bronkodilator yang umum digunakan, di antaranya:

  • Antikolinergik (tiotropium, ipratropium, glycopyrronium, dan aclidinium)
  • Agonis beta-2 (salmeterol, salbutamol, dan formoterol)
  • Teofilin

Berdasarkan waktu kerjanya, bronkodilator dibagi menjadi dua, yaitu reaksi cepat dan reaksi lambat. Bronkodilator reaksi cepat biasanya diberikan untuk seseorang yang mengalami gejala sesak napas secara tiba-tiba. Sedangkan bronkodilator reaksi lambat biasanya ditujukan untuk mengontrol gejala sesak napas pada penderita penyakit paru-paru kronis atau asma.

Bronkodilator bekerja dengan cara memperluas bronkus (saluran pernapasan) dan merelaksasi otot-otot pada paru-paru sehingga proses bernapas menjadi lebih ringan dan lancar.

Tentang Bronkodilator

Golongan Kelompok obat pelega pernapasan
Kategori Obat resep
Manfaat Mengatasi gejala sesak napas
Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak
Bentuk obat Inhaler, tablet, sirop, suntik

Peringatan:

  • Bagi wanita hamil atau menyusui, sesuaikan dosis bronkodilator dengan anjuran dokter.
  • Harap berhati-hati bagi penderita hipertensi, penyakit jantung, diabetes, epilepsi, dan hipertiroid.
  • Jangan menggunakan bronkodilator bersamaan dengan obat-obatan lainnya tanpa petunjuk dari dokter karena dikhawatirkan dapat menyebabkan efek samping yang membahayakan. Beberapa contoh obat yang harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter adalah diuretik, obat penghambat monoamin oksidase, obat-obatan asma pada umumnya, obat penghambat beta, dan obat antidepresan.
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah menggunakan bronkodilator, segera temui dokter.

Dosis Bronkodilator

Berikut ini dosis penggunaan bronkodilator berdasarkan nama-nama obatnya:

Nama Obat Bronkodilator Kelompok Usia Dosis
Ipratropium Anak-anak usia di atas 12 tahun, dewasa, sampai lansia 250-500 mikrogram dengan frekuensi pemberian 3-4 kali sehari.
Anak-anak usia 6-12 tahun 250 mikrogram hingga dosis maksimal 1 mg/ hari. Interval pemberian ditentukan oleh dokter.
Anak-anak usia di bawah 6 tahun 125-250 mikrogram hingga dosis maksimal 1 mg/hari. Diberikan hanya untuk serangan asma akut.
Glycopyrronium Anak-anak usia 18 tahun ke atas, dewasa, dan lansia 50 mikrogram dengan frekuensi pemberian satu kali sehari.
Salmeterol Dewasa 50-100 mikrogram dengan frekuensi pemberian dua kali sehari (pada kasus asma dan penyakit paru-paru kronis)
Anak-anak usia 4 tahun ke atas 50 mikrogram dengan frekuensi pemberian dua kali sehari. Untuk kasus penyakit paru-paru kronis, pemberian salmeterol tidak direkomendasikan.
Salbutamol Dewasa 2-4 mg dengan frekuensi 3-4 kali sehari
Anak-anak usia 6-12 tahun 2 mg dengan frekuensi 3-4 kali sehari
Anak-anak usia 2-6 tahun 1-2 mg dengan frekuensi 3-4 kali sehari
Teofilin (tablet) Anak-anak usia 6-12 tahun Berat 20-35 kg: 120-250 miligram dengan frekuensi pemberian dua kali sehari.
Anak-anak usia di atas 12 tahun sampai dewasa 250-500 miligram dengan frekuensi pemberian dua kali sehari.
Lansia Konsultasikan dosis kepada dokter

Menggunakan Bronkodilator dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan obat-obatan bronkodilator sebelum menggunakannya.

Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk menggunakan bronkodilator pada jam yang sama tiap hari untuk memaksimalkan efeknya.

Bagi pasien yang lupa menggunakan bronkodilator, disarankan untuk menanyakan hal tersebut kepada dokter. Jangan menggandakan dosis bronkodilator pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.

Kenali Efek Samping dan Bahaya Bronkodilator

Sama seperti obat-obat lain, bronkodilator berisiko menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah menggunakan obat ini adalah:

  • Mulut kering
  • Batuk-batuk
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Tangan gemetar
  • Kram otot
  • Jantung berdebar

Pengertian Sinusitis

Pengertian Sinusitis

Sinusitis adalah inflamasi atau peradangan pada dinding sinus. Sinus adalah rongga kecil berisi udara yang terletak di belakang tulang pipi dan dahi. Sinusitis termasuk penyakit umum yang bisa menjangkiti orang-orang pada segala umur. Beberapa tipe sinusitis berdasarkan lamanya perjalanan penyakit, antara lain:

  • Sinusitis akut.
  • Sinusitis Subakut.
  • Sinusitis Kronis.
  • Sinusitis Kambuhan.

Secara umum, gejala pada sinusitis adalah:

  • Sakit kepala
  • Demam dengan suhu 38°Celcius atau lebih
  • Hidung tersumbat atau keluar cairan kuning kehijauan
  • Nyeri pada bagian wajah dan terasa sakit ketika ditekan
  • Kehilangan indera penciuman
  • Napas berbau (halitosis)

Letak Sinus Pada Bagian Tubuh Manusia

Sinus merupakan ruangan-ruangan kecil yang saling berhubungan melalui saluran udara di dalam tulang tengkorak. Rongga sinus membuka lubang pada hidung.Terdapat empat pasang sinus di dalam kerangka kepala manusia yaitu di belakang dahi, di kedua sisi dari batang hidung, di belakang mata, serta di belakang tulang pipi.

Lendir atau mukus yang dihasilkan oleh sinus berfungsi membantu mengendalikan suhu dan kelembapan udara yang masuk ke paru-paru. Lendir ini mengalir ke hidung melalui saluran-saluran kecil. Saluran ini bisa terhalang jika sinus terinfeksi atau mengalami peradangan.

Penyebab Utama dan Faktor Pemicu Kemunculan Sinusitis

Penyebab sinusitis  yang paling umum pada orang dewasa adalah karena pembengkakan dinding dalam hidung. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh virus flu atau pilek yang disebarkan sinus dari saluran pernapasan atas. Faktor pemicu sinusitis pada orang dewasa selain infeksi virus adalah infeksi jamur, infeksi gigi, serta kebiasaan merokok. Biasanya setelah terjadi pilek atau flu, infeksi bakteri sekunder bisa terjadi. Ini akan menyebabkan dinding dari sinus mengalami peradangan atau inflamasi.

Pada anak-anak sinusitis disebabkan oleh alergi, tertular penyakit dari anak-anak lain di sekitarnya, kebiasaan menggunakan dot ataupun minum dari botol dalam keadaan berbaring, dan tinggal di lingkungan yang penuh asap. 

Langkah-langkah Mendiagnosis Sinusitis

Diagnosis sinusitis bisa dilakukan oleh dokter dengan melihat gejala yang terjadi, misalnya hidung tersumbat atau beringus dengan rasa nyeri pada wajah. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik pada hidung pasien. Jika sinusitis yang diderita sudah parah atau muncul kembali, Anda disarankan untuk menemui dokter spesialis THT (telinga, hidung, tenggorokan). Dokter spesialis ini akan mencoba mencari penyebab utama dari sinusitis yang terjadi. CT scan juga bisa digunakan untuk mencari tahu penyebab sinusitis.

Obat-obatan Untuk Mengatasi Sinusitis

Kebanyakan penderita sinusitis tidak perlu menemui dokter, karena kasus yang disebabkan virus akan hilang dengan sendirinya. Sinusitis butuh waktu sekitar dua hingga tiga minggu untuk sembuh sepenuhnya. Kondisi ini lebih lama dibandingkan pilek. Jika Anda menderita sinusitis ringan, obat-obatan pereda rasa sakit dan dekongestan akan membantu mengurangi gejala yang timbul.

Periksakan pada dokter jika gejala tidak membaik setelah seminggu memulai pengobatan, kondisi makin memburuk atau terus-menerus kembali. Dalam kasus seperti ini, antibiotik dan steroid semprot atau tetes mungkin akan diresepkan oleh dokter.

Untuk kasus sinusitis yang parah, ada kemungkinan dibutuhkan operasi untuk meningkatkan fungsi sinus dan juga fungsi drainase-nya. Operasi hanya disarankan jika pengobatan sinusitis lainnya gagal memberikan hasil.

Penyakit-penyakit yang Bisa Muncul Akibat Komplikasi Sinusitis

Penderita sinusis akut yang tidak diobati dengan benar akan mengalami komplikasi, yaitu sinusitis kronis.

Bila sinusitis kronis tidak juga ditangani dengan baik, maka juga akan terjadi komplikasi antara lain:

  • Jika infeksi menyebar ke dinding otak, bisa menyebabkan meningitis.
  • Kerusakan indera penciuman sebagian atau seluruhnya.
  • Masalah dalam penglihatan. Penglihatan berkurang atau bahkan buta.
  • Memicu munculnya infeksi kulit atau tulang.

Manfaat Air Kelapa Untuk Ibu Hamil

Manfaat Air Kelapa Untuk Ibu Hamil

Manfaat Air Kelapa Untuk Ibu Hamil

Ibu hamil pasti pernah mendengar selentingan yang mengatakan jika minum air kelapa bisa membuat kulit Si Kecil menjadi putih atau rambutnya menjadi lebat dan hitam. Hal tersebut bisa jadi hanya sekadar mitos, tapi berbagai manfaat air kelapa untuk ibu hamil di bawah ini bisa dibuktikan khasiatnya.

Saat ini banyak minuman kemasan yang mendompleng manfaat air kelapa. Bahkan, banyak yang mengklaim sebagai minuman hidrasi super. Jika Anda sedang hamil dan ingin mengonsumsi air kelapa, pastikan Anda meminum air kelapa asli, bukan air yang memiliki rasa kelapa.

Mari telaah kaitan antara air kelapa dan ibu hamil di bawah ini.

Kenapa Bermanfaat untuk Ibu Hamil?

Selama menjalani masa kehamilan, ibu hamil bisa mengonsumsi air kelapa karena memiliki sejumlah manfaat bagi ibu dan janin. Manfaat tersebut antara lain:

  • Sumber elektrolit dan antioksidan

Air kelapa mengandung elektrolit, minum air kelapa bisa mengganti asupan elektrolit yang terbuang saat muntah pada ibu hamil yang mengalami morning sickness. Air kelapa pun mengandung antioksidan yang membantu melenyapkan radikal bebas di tubuh. Untuk hasil yang maksimal, pilihlah air kelapa segar, bukan air kelapa kemasan.

  • Membantu mengurangi kelelahan

Kandungan elektrolit dalam air kelapa sangat baik dalam mengganti cairan tubuh yang hilang sehingga ibu hamil terhindar dari dehidrasi. Garam alami pada tubuh dapat digantikan dengan air kelapa karena mengandung garam alami seperti natrium, kalium, dan klorida.

  • Mencegah infeksi saluran kencing

Keluhan yang cukup sering dialami ibu hamil adalah infeksi saluran kencing karena adanya perubahan hormon dan perkembangan rahim yang menekan kandung kemih. Air kelapa adalah diuretik alami yang akan membuat ibu hamil lebih mudah untuk mengeluarkan urine dan mencegah terjadinya infeksi saluran kemih. Beberapa wanita terbantu dalam mencegah infeksi saluran kemih dengan mengonsumsi air kelapa.

  • Melancarkan sirkulasi darah

Air kelapa untuk ibu hamil juga berguna untuk mengurangi pegal dan nyeri yang diakibatkan tidak optimalnya sistem sirkulasi darah. Jika sistem sirkulasi darah tidak optimal, maka janin berisiko tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup. Kalium dan magnesium yang terdapat dalam air kelapa berperan penting dalam memompa darah ke seluruh tubuh dari jantung. Kalium juga membantu gerakan otot, penghantaran sinyal saraf, dan membantu kerja ginjal dalam penyaringan darah.

Ingat-ingat Hal Ini Saat Mengonsumsi Air Kelapa

Air kelapa untuk ibu hamil memang memiliki sejumlah manfaat, namun perhatikan beberapa hal berikut jika hendak mengonsumsinya:

  • Jangan berlebihan, karena sesuatu yang berlebihan tentu saja tidak baik. Meski enak dan mengandung banyak manfaat, jangan sampai air kelapa menggantikan air putih. Tetap saja air putih adalah minuman utama.
  • Pastikan air kelapa yang diminum berasal langsung dari buah kelapa yang muda dan segar. Jika bisa, pastikan pemotongan kelapa dilakukan di depan Anda.
  • Upayakan untuk mengonsumsi air kelapa segera setelah dipotong agar lebih segar dan nutrisi di dalamnya masih utuh.
  • Ibu hamil tidak perlu memaksakan untuk mengonsumsi air kelapa jika tidak menyukai rasanya atau malah membuatnya tidak nyaman.

Manfaat air kelapa untuk ibu hamil memang banyak, namun semuanya masih membutuhkan bukti dan penelitian lebih lanjut. Jika Bunda ingin minum air kelapa selama mengandung, disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan.

sumber: alodokter.com

Bibir Bayi Hitam, Waspadai Penyebabnya

Bibir Bayi Hitam, Waspadai Penyebabnya

Bibir Bayi Hitam, Waspadai Penyebabnya

Bibir bayi hitam atau terlihat membiru dan lebih gelap bisa menjadi gejala suatu gangguan yang serius. Kondisi ini harus diwaspadai dan harus segera mendapat penanganan medis.

Dalam kaidah medis, kondisi bibir bayi hitam atau biru keunguan dan terlihat lebih gelap dapat disebabkan oleh kondisi yang disebut sianosis. Pada orang berkulit putih, sianosis lebih jelas terlihat dengan warna kebiruan atau keunguan pada kulit, sedangkan pada orang berkulit  gelap akan lebih jelas di daerah membran seperti bibir dan gusi yang menjadi lebih gelap atau kehitaman.

Sianosis ini terjadi ketika pasokan oksigen yang dibawa oleh sel darah ke jaringan tubuh terlalu sedikit atau tidak mencukupi. Warna bibir kebiruan atau kehitaman tersebut disebabkan oleh kadar hemoglobin yang terlalu sedikit di dalam sel darah yang berada dekat permukaan kulit. Hemoglobin adalah molekul yang memungkinkan sel darah merah membawa oksigen. Kadar oksigen yang tinggi akan menyebabkan haemoglobin berwarna merah cerah, sedangkan oksigen yang rendah akan membuat hemoglobin tampak berwarna kebiruan.

Bibir bayi hitam atau membiru dan terlihat lebih gelap merupakan kondisi klinis yang  umum ditemukan pada bayi baru lahir. Kondisi ini bisa dialami bayi yang baru lahir 5 hingga 10 menit setelah dilahirkan dan biasanya bertahan selama satu hingga dua hari. Kondisi yang disebut dengan akrosianosis ini dikarenakan pembuluh darah bayi berkontraksi disertai pengeluaran oksigen yang meningkat.

Namun jika sianosis terjadi terus menerus, maka perlu dievaluasi segera. Pasalnya kondisi tersebut bisa dikaitkan dengan penyakit yang berpotensi mengancam jiwa seperti gangguan jantung, metabolik, infeksi dan lainnya.

Jika bibir bayi hitam atau kebiruan terjadi pada anak di bawah usia 2 tahun, bisa jadi merupakan gejala dari respiratory syntical virus. Ini adalah kondisi yang umum terjadi pada anak-anak sebelum mereka menginjak usia 2 tahun. Namun tetap pastikan penyebab bibir bayi yang berubah warna dengan berkonsultasi pada dokter anak.

Jenis-jenis Sianosis

Ada dua kategori utama sianosis, yakni sianosis sentral dan sianosis perifer. Simak penjelasan lebih lanjut di bawah ini.

Sianosis Sentral

Kondisi ini umumnya menyebabkan warna kebiru-biruan di bibir, lidah, dan kulit badan Sianosis sentral memiliki banyak kemungkinan penyebab. Penyakit jantung bawaanmerupakan salah satu kondisi yang menyebabkan darah dengan pasokan rendah oksigen terpompa ke seluruh tubuh. Adapun penyakit jantung bawaan yang dapat menyebabkan sianosis meliputi transposisi arteri besar, atresia paru, tetralogi Fallot, atresia trikuspid, sindroma jantung kiri hipoplastik, truncus arteriosus, dan lengkungan aorta yang terganggu. Kondisi lain yang dapat menyebabkan sianosis sentral antara lain:

  • Masalah aliran darah dari dan ke paru-paru, kondisi ini bisa disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah atau koneksi pembuluh darah antara jantung dan paru-paru tidak normal.
  • Penumpukan cairan di paru-paru (edema paru-paru) yang disebabkan oleh gagal jantung kongestif.
  • Gangguan hemoglobin, kondisi di mana darah tidak bisa membawa oksigen dengan baik ke seluruh tubuh.

Sianosis Perifer

Pada kondisi ini, ujung tangan dan kaki akan tampak membiru. Sianosis jenis ini biasanya bisa disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:

  • Bayi yang menangis sesaat setelah dilahirkan
  • Udara dingin
  • Kejang berkepanjangan
  • Syok

Bibir bayi hitam atau kebiruan yang disebabkan oleh kondisi klinis tertentu biasanya akan hilang dengan cara mengidentifikasi dan mengobati penyebab yang mendasarinya. Waktu penyembuhannya pun sangat bervariasi, tergantung pada apa yang menyebabkannya.

Yang perlu Anda pahami adalah, meski perubahan warna bibir tidak selalu menunjukkan kondisi darurat, namun perubahan warna pada bibir bayi juga bukan gejala yang bisa diabaikan. Terlebih jika bibir bayi hitam dan kebiruan disertai dengan gejala lain seperti kesulitan bernapas dan nyeri dada, itu bisa jadi pertanda yang dapat mengancam jiwa. Anda disarankan untuk segera membawa Si Kecil ke IGD rumah sakit jika menemui gejala-gejala tersebut.

 

sumber: alodokter.com

Madu Untuk Menyuburkan Kandungan, Ini Faktanya!

Madu Untuk Menyuburkan Kandungan, Ini Faktanya!

Madu Untuk Menyuburkan Kandungan, Ini Faktanya!

Banyak orang percaya bahwa produk madu penyubur kandungan dapat membantu meningkatkan peluang kehamilan. Namun benarkah madu memiliki khasiat baik untuk kesuburan wanita? Simak penjelasan berikut ini!

Madu telah lama dikenal sebagai bahan makanan dan obat herbal alami. Tak sedikit pasangan suami istri yang mengonsumsi produk madu penyubur kandungan untuk meningkatkan peluang kehamilan. Tapi tahukah Anda apa saja kandungan nutrisi yang terdapat pada madu?

Mengenal Madu dan Kaitannya dengan Kesuburan

Madu terdiri dari 70-80 persen gula, sisanya adalah air, protein dan beberapa mineral. Madu mengandung antioksidan, antimikroba, antiradang, hingga antikanker. Flavonoiddan polifenol adalah antioksidan utama yang terdapat pada madu. Selain itu, madu kaya akan fruktosa, glukosa, mineral, magnesium, kalium, kalsium, belerang, natrium, fosfat, serta vitamin C, B6, B5, B3, B2, dan B1. Karena itu, madu kemudian dianggap sebagai agen terapi alami untuk berbagai pengobatan.

Terkait dengan kesuburan, madu memang telah lama dipercaya dapat meningkatkan kesuburan pria dan wanita. Pasalnya, kandungan antioksidan yang terdapat dalam madu diyakini dapat mencegah ketidaksuburan pada pria melalui penangkalan radikal bebas. Namun hingga kini, belum ada bukti ilmiah kuat yang menunjukkan bahwa madu dan produk-produk madu penyubur kandungan benar-benar memiliki khasiat terhadap kesuburan.

Terlepas dari khasiat madu untuk kesuburan yang belum terbukti klinis, madu memang memiliki beragam manfaat kesehatan. Banyak bukti menunjukkan bahwa madu berkhasiat untuk beberapa pengobatan seperti:

  • Luka.
  • Diabetes melitus.
  • Kanker.
  • Asma.
  • Penyakit kardiovaskular.
  • Penyakit saraf.
  • Penyakit pada saluran pencernaan.
  • Batuk.
  • Demam.
  • Diare.
  • Infeksi bakteri Helicobacter pylori.

Antioksidan yang terdapat pada madu dapat menurunkan tekanan darah dan kadar trigliserida, menjaga kadar kolesterol, dan mencegah penyakit jantung. Antioksidannya juga berfungsi untuk meningkatkan aliran darah ke jantung, mencegah pembekuan darah yang dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.

Tips Untuk Meningkatkan Kesuburan

Terlepas dari apakah benar penggunaan produk madu dapat menyuburkan kandungan, Anda dan pasangan bisa melakukan langkah-langkah sederhana yang memang dapat meningkatkan kesuburan, agar peluang kehamilan lebih besar. Langkah-langkah tersebut antara lain:

  • Perbanyak asupan makanan penyubur kandungan, buah dan sayur yang mengandung antioksidan seperti vitamin C, E, betakaroten, folat, dan zinc. Antioksidan dapat membantu melawan radikal bebas yang merusak sperma dan sel telur.
  • Perbanyak asupan kalori saat sarapan dan batasi asupan kalori pada malam hari. Hal ini dapat memperbaiki kesuburan.
  • Batasi makanan yang terlalu manis. Jika Anda penyuka makanan atau minuman manis, pilih pemanis yang alami seperti madu.
  • Hindari makanan yang banyak mengandung lemak trans dan konsumsilah makanan yang kaya lemak sehat, seperti minyak zaitun jenis extra virgin.
  • Batasi asupan karbohidrat dan perbanyak asupan berserat tinggi. Hal ini dapat memperbaiki kadar hormon yang mendukung kesuburan, terutama pada wanita dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS).
  • Batasi asupan protein hewani dan gantilah dengan protein nabati, seperti kacang-kacangan dan biji-bijian utuh. Konsumsilah juga produk susu rendah lemak.
  • Rutinlah berolahraga dan konsumsi multivitamin.

Demikian fakta mengenai produk madu penyubur kandungan. Jadi, mulai sekarang Anda bisa mempertimbangkan kembali penggunaannya, ya! Untuk informasi lebih lanjut terkait kesuburan dan apa saja yang dapat meningkatkan kesuburan Anda dan pasangan, berkonsultasilah ke dokter kandungan.

 

sumber : alodokter.com

Anak-Anak Juga Bisa Menjadi Vegetarian

Anak-Anak Juga Bisa Menjadi Vegetarian

Anak-Anak Juga Bisa Menjadi Vegetarian

Pola makan vegetarian yang sudah tidak asing lagi diterapkan oleh orang dewasa, kini mulai diaplikasikan para orang tua kepada anak-anaknya. Yang kemudian dipertanyakan, apakah pola makan vegetarian dapat mendukung kebutuhan anak.

Nyatanya, tidak semua pola makan vegetarian benar-benar menghindari produk hewani. Untuk anak, jenis vegetarian mana yang diterapkan menjadi sangat penting. Sebab dengan makin ketatnya aturan vegetarian yang diterapkan, maka makin sulit pula upaya memenuhi kebutuhan nutrisi yang cukup.

Untuk kategori lacto-ovo vegetarian, meski menghindari daging, mereka tetap mengonsumsi telur, susu, dan produk olahan susu. Sementara itu, lacto vegetarian memperbolehkan susu dan produk olahan susu, namun menghindari telur dan daging. Vegan merupakan kategori vegetarian total yang sama sekali tidak menyertakan makanan yang berasal dari hewani, termasuk susu dan telur.

Memperhatikan Asupan Nutrisi yang Sesuai

Sebagai penyedia utama makanan bagi anak-anak mereka, orang tua vegetarian sering kali menyuguhkan jenis yang sama kepada anak-anaknya. Yang perlu dicatat adalah kemungkinan kekurangan gizi jauh lebih besar menimpa anak-anak dibandingkan orang dewasa karena kebutuhan nutrisi mereka yang lebih tinggi.

  • Bayi

Sumber utama nutrisi dan protein untuk bayi adalah air susu ibu (ASI) atau susu formula pada enam bulan pertama. Susu formula berbahan dasar kedelai dapat digunakan untuk bayi dengan pola makan vegan. Namun yang perlu diperhatikan adalah bayi vegan perlu diberikan sumber vitamin B12, terutama jika asupan makan ibunya tidak mengandung vitamin tersebut. Selain itu, bayi juga perlu mendapatkan suplemen vitamin D jika susu formula yang diminum kurang dari satu liter.

Pemberian makanan padat pada bayi vegetarian adalah ketika menginjak usia enam bulan, sama dengan pola makan umum. Setelah bayi mulai diperkenalkan kepada makanan padat, maka dapat diberikan makanan kaya protein untuk vegetarian, seperti bubur tahu, keju, yoghurt baik dari susu sapi atau kedelai, dan bubur dari berbagai jenis kacang-kacangan.

  • Batita (bawah tiga tahun)

Pada usia ini, tidak jarang orang tua menghadapi kesulitan dalam memberikan porsi makan yang cukup. Setelah anak-anak ini tidak lagi memperoleh ASI atau susu formula, mereka menjadi rentan untuk kekurangan nutrisi. Pada usia satu tahun, anak dengan pola makan vegan berisiko mengalami kekurangan asupan vitamin dan mineral, terutama vitamin D, vitamin B12, zat besi, kalsium, dan seng (zinc).

Terutama pada kategori vegan, sangat penting untuk memastikan anak-anak mendapat porsi protein dan zat besi dari sayuran atau kacang. Namun jangan berikan kacang utuh untuk anak di bawah usia lima tahun karena adanya risiko tersedak. Potong atau tumbuk halus kacang sebelum disajikan.

Batita terkenal sangat pemilih terhadap makanan apa yang akan masuk ke dalam mulut mereka. Risikonya, asupan kalori dan nutrisi batita dengan pola makan vegetarian tidak terpenuhi. Orang tua dapat menyajikan makanan padat nutrisi dan sereal yang telah difortifikasi. Suplemen vitamin juga sangat disarankan untuk anak yang kemungkinan tidak mendapat nutrisi yang mencukupi.

  • Anak Praremaja dan Remaja

Jika dilakukan dengan benar, pola makan tanpa daging dapat bermanfaat positif untuk anak praremaja dan remaja. Lacto-ovo vegetarian yang tetap mengonsumsi telur dan produk susu merupakan pilihan yang sangat baik. Tapi pola makan vegetarian yang lebih ketat dikhawatirkan dapat membuat anak dan remaja kekurangan zat gizi yang dibutuhkan, seperti zat besi, seng, kalsium, vitamin D, dan vitamin B12.

Orang tua juga harus waspada jika anak atau remajanya tiba-tiba mengurangi asupan kalori atau menghindari segala jenis lemak dan karbohidrat. Bisa jadi merupakan tanda-tanda gangguan pola makan yang coba disembunyikan dengan alasan vegetarian.

Meski dengan menjadi vegetarian dapat bermanfaat bagi kesehatan, tetap upayakan untuk memperluas pengetahuan anak dan remaja Anda mengenai pola makan ini. Anda bisa minimal satu kali dalam satu minggu untuk makan bersama agar mereka memahami lebih dalam mengenai asupan nutrisi vegetarian yang tepat.

Menghindari Risiko Kekurangan Gizi pada Anak

Pola makan vegetarian yang terencana dengan baik dapat memenuhi nutrisi untuk anak. Namun yang perlu diwaspadai adalah risiko yang dapat terjadi jika kebutuhan nutrisi anak tidak mencukupi. Beberapa penyakit yang dikaitkan dengan kekurangan gizi akibat pola makan vegetarian, antara lain defisiensi vitamin C, rakitis akibat defisiensi vitamin D dalam jangka panjang, dan kwashiorkor atau busung lapar.

Penting bagi orang tua untuk mendapatkan informasi dari sumber terpercaya, seperti dokter spesialis anak dan ahli gizi terhadap pilihan makanan vegetarian mereka. Yang tidak kalah penting adalah tetap memeriksakan kondisi kesehatan dengan sistem perawatan medis yang sesuai untuk anak dan remaja.

Sebagai orang tua, Anda harus memastikan bahwa anak Anda mendapat semua nutrisi yang dibutuhkan. Berikan makanan utama dalam porsi yang lebih kecil, namun lebih sering. Lengkapi dengan dua kali camilan tiap hari. Pastikan mereka mendapat asupan dari berbagai jenis makanan.

Perhatikan asupan kalsium, vitamin B12, dan vitamin D anak agar cukup. Asupan vitamin tambahan direkomendasikan untuk semua anak yang berusia enam bulan hingga lima tahun.

Meski tidak mustahil untuk mencukupi nutrisi anak melalui pola makan vegetarian, namun orang tua tetap harus berhati-hati dan tetap berkonsultasi dengan dokter spesialis anak atau ahli nutrisi secara teratur jika ingin menerapkan dengan aman.

sumber : alodokter.com

Our Brands