Lonjakan pertumbuhan ini cenderung terjadi pada waktu tertentu seperti ketika bayi berusia 2 minggu, 3 minggu dan 6 minggu. Kemudian growth spurt bisa lagi terjadi saat bayi berumur 3 bulan dan 6 bulan. Growth spurt bisa berlangsung selama 1-2 hari pada bayi baru lahir, hingga seminggu pada bayi yang lebih besar.
Agar Bunda tidak panik saat growth spurt berlangsung, kenali tanda-tandanya berikut ini.
- Si Kecil Menyusu Terus
Ketika tubuhnya sedang tumbuh dengan cepat, wajar bila buah hati butuh menyusu lebih banyak. Jika biasanya porsi bayi menyusu ASI sekitar 8 kali sehari, saat growth spurt bisa menjadi 12-14 kali sehari. Rutinitas jadwal menyusu juga bisa berubah. Ini merupakan tanda growth spurt yang paling mencolok.
Untuk menopang tumbuh kembangnya, bunda perlu menyusui kapanpun dan sebanyak apapun yang bayi butuhkan. Produksi Air Susu Ibu (ASI) biasanya akan menyesuaikan dengan kebutuhan Si Kecil. Sedangkan untuk bayi yang menyusu susu formula, pemberian botol ekstra selama beberapa hari dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhannya.
- Rewel dan Minta Perhatian Lebih
Bayi mungkin menjadi lebih gelisah dan ingin menempel terus pada bunda. Dia ingin dipeluk dan digendong sepanjang waktu, dan menangis saat ditaruh. Si Kecil juga jadi heboh di hadapan payudara, sehingga terlihat sangat lapar.
Belum diketahui secara pasti penyebab berubahnya perilaku Si Kecil. Kemungkinan bayi merasa lelah dan kewalahan karena energinya terkuras untuk pertumbuhan yang sangat cepat. Kemungkinan lainnya adalah Si Kecil akan mencapai tahap perkembangan tertentu, seperti berguling atau merangkak.
- Pola Tidur Berubah
Beberapa hari sebelum dan selama lonjakan pertumbuhan, Si Kecil mungkin terlihat lebih mengantuk dan tidur lebih lama dari kesehariannya. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa selama growth spurt, bayi dapat tidur hingga 4,5 jam lebih lama dari biasanya. Hal ini bagus untuk pertumbuhannya karena saat tidur nyenyak, otak memproduksi hormon pertumbuhan atau human growth hormone (HGH).
Namun, ada juga tipe bayi yang jadi lebih sedikit tidur saat growth spurt. Dia mungkin terjaga lebih lama di siang hari atau sering terbangun di malam hari. Misalnya, dia bangun untuk minta menyusu. Ini juga hal yang normal.
Penuhi Kebutuhan Si Kecil
Ikuti saja semua kebutuhan Si Kecil yang sedang tumbuh besar. Dia memberitahukan bunda semua kebutuhannya melalui isyarat, apakah ingin lebih banyak menyusu, lebih banyak dipeluk atau digendong, waktu yang tenang untuk tidur siang, baju yang lebih besar dan sebagainya.
Menghadapi kondisi ini mungkin sangat menyita energi bunda. Oleh karena itu, tidurlah kapan pun Si Kecil tidur, banyak minum air putih, dan konsumsi makanan bergizi. Hal ini memang lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Namun, bersabarlah karena growth spurt hanya berlangsung sementara dan nantinya dia akan tenang kembali.
Namun, bila bayimu mengalami tanda-tanda growth spurt di atas, namun disertai demam, lesu, atau sangat rewel, bisa jadi dia sedang tidak sehat. Penting diingat, growth spurt bukanlah satu-satunya penyebab bayi menjadi rewel.
Berpergian, tumbuh gigi, sakit ringan, maupun perubahan rutinitas juga dapat memengaruhi pola makan, tidur, dan tingkah laku bayi. Sebaiknya segera periksakan ke dokter anak, bila bayimu demam dan rewel atau menunjukkan gejala tidak sehat.