News

Bunda, Kenali Tanda Bayimu Sedang Mengalami Growth Spurt

Bunda, Kenali Tanda Bayimu Sedang Mengalami Growth Spurt
Pertumbuhan fisik yang paling signifikan umumnya terjadi selama tahun pertama kehidupan Si Kecil. Saat bayi mengalami growth spurt, tubuh bayi akan bertambah berat dan panjang serta lingkar kepalanya bertambah besar, lebih cepat dari biasanya.

Lonjakan pertumbuhan ini cenderung terjadi pada waktu tertentu seperti ketika bayi berusia 2 minggu, 3 minggu dan 6 minggu. Kemudian growth spurt bisa lagi terjadi saat bayi berumur 3 bulan dan 6 bulan. Growth spurt bisa berlangsung selama 1-2 hari pada bayi baru lahir, hingga seminggu pada bayi yang lebih besar.

Agar Bunda tidak panik saat growth spurt berlangsung, kenali tanda-tandanya berikut ini.

  • Si Kecil Menyusu Terus

Ketika tubuhnya sedang tumbuh dengan cepat, wajar bila buah hati butuh menyusu lebih banyak. Jika biasanya porsi bayi menyusu ASI sekitar 8 kali sehari, saat growth spurt bisa menjadi 12-14 kali sehari. Rutinitas jadwal menyusu juga bisa berubah. Ini merupakan tanda growth spurt yang paling mencolok.

Untuk menopang tumbuh kembangnya, bunda perlu menyusui kapanpun dan sebanyak apapun yang bayi butuhkan. Produksi Air Susu Ibu (ASI) biasanya akan menyesuaikan dengan kebutuhan Si Kecil. Sedangkan untuk bayi yang menyusu susu formula, pemberian botol ekstra selama beberapa hari dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhannya.

  • Rewel dan Minta Perhatian Lebih

Bayi mungkin menjadi lebih gelisah dan ingin menempel terus pada bunda. Dia ingin dipeluk dan digendong sepanjang waktu, dan menangis saat ditaruh. Si Kecil juga jadi heboh di hadapan payudara, sehingga terlihat sangat lapar.

Belum diketahui secara pasti penyebab berubahnya perilaku Si Kecil. Kemungkinan bayi merasa lelah dan kewalahan karena energinya terkuras untuk pertumbuhan yang sangat cepat. Kemungkinan lainnya adalah Si Kecil akan mencapai tahap perkembangan tertentu, seperti berguling atau merangkak.

  • Pola Tidur Berubah

Beberapa hari sebelum dan selama lonjakan pertumbuhan, Si Kecil mungkin terlihat lebih mengantuk dan tidur lebih lama dari kesehariannya. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa selama growth spurt, bayi dapat tidur hingga 4,5 jam lebih lama dari biasanya. Hal ini bagus untuk pertumbuhannya karena saat tidur nyenyak, otak memproduksi hormon pertumbuhan atau human growth hormone (HGH).

Namun, ada juga tipe bayi yang jadi lebih sedikit tidur saat growth spurt. Dia mungkin terjaga lebih lama di siang hari atau sering terbangun di malam hari. Misalnya, dia bangun untuk minta menyusu. Ini juga hal yang normal.

Penuhi Kebutuhan Si Kecil

Ikuti saja semua kebutuhan Si Kecil yang sedang tumbuh besar. Dia memberitahukan bunda semua kebutuhannya melalui isyarat, apakah ingin lebih banyak menyusu, lebih banyak dipeluk atau digendong, waktu yang tenang untuk tidur siang, baju yang lebih besar dan sebagainya.

Menghadapi kondisi ini mungkin sangat menyita energi bunda. Oleh karena itu, tidurlah kapan pun Si Kecil tidur, banyak minum air putih, dan konsumsi makanan bergizi. Hal ini memang lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Namun, bersabarlah karena growth spurt hanya berlangsung sementara dan nantinya dia akan tenang kembali.

Namun, bila bayimu mengalami tanda-tanda growth spurt di atas, namun disertai demam, lesu, atau sangat rewel, bisa jadi dia sedang tidak sehat. Penting diingat, growth spurt bukanlah satu-satunya penyebab bayi menjadi rewel.

Berpergian, tumbuh gigi, sakit ringan, maupun perubahan rutinitas juga dapat memengaruhi pola makan, tidur, dan tingkah laku bayi. Sebaiknya segera periksakan ke dokter anak, bila bayimu demam dan rewel atau menunjukkan gejala tidak sehat.

Begini Cara Mengatasi Tantrum Pada Anak

Begini Cara Mengatasi Tantrum Pada Anak

Mengatasi anak yang kerap marah-marah, mengamuk, dan suka banting-banting barang bukanlah perkara yang mudah. Kondisi itu sering disebut tantrum pada anak. Kondisi ini merupakan hal yang umum terjadi, terutama pada anak yang berusia antara 1 hingga 4 tahun. Kendati menyeramkan, tantrum pada anak merupakan salah satu cara belajar anak untuk berkomunikasi secara efektif dengan Anda dan lingkungannya.

Meskipun tantrum pada anak adalah hal yang umum, namun Anda harus bisa mencoba untuk menghentikan amukannya. Anda tentu akan risih jika buah hati Anda mengamuk saat di tengah keramaian, misalnya di pusat perbelanjaan.

 

Penyebab Tantrum pada Anak

Bagi sebagian balita, tantrum pada anak hanyalah cara mereka untuk keluar dari sebuah masalah. Misalnya saja, dengan berteriak-teriak maka Anda akan membelikannya mainan, itu berarti dengan ‘amukannya’ maka Anda akan menuruti keinginannya, dan lain sebagainya. Tantrum pada anak akan lebih cepat terjadi saat sang anak merasa kelelahan atau kelaparan.

Penyebab tantrum pada anak adalah ketika ia menginginkan sesuatu namun tidak dapat mengungkapkannya, hal ini disebabkan karena kemampuan bahasanya yang belum bisa memahami struktur kalimat yang kompleks secara benar. Mereka hanya mampu mengungkapkan beberapa kata di dalam pikirannya. Sehingga mereka mengamuk untuk mengutarakan apa maksudnya. Tantrum pada anak bisa jadi merupakan sebuah observasi yang ia lakukan, lho. Saat dirinya tidak bisa mengungkapkan keinginannya, maka ia mengamuk. Ketika mengamuk dan Anda menuruti keinginannya, maka ia akan melakukan hal (mengamuk) itu untuk memenuhi keinginannya. Dan jika dibiarkan, hal itu akan menjadi kebiasaan buruknya.

Cara Mengatasi Tantrum pada Anak

Tantrum pada anak tidak bisa dibiarkan, karena hal itu bisa membuat Anda pusing, dan juga menjadi kebiasaan yang tidak baik untuk buah hati Anda. Sebenarnya, cara yang paling mudah untuk menghentikan tantrum pada anak adalah dengan memberikan apa yang anak inginkan. Namun, dengan selalu memberikan apa yang mereka inginkan, itu bukanlah cara yang tepat. Karena ia akan melakukan hal itu lagi dan lagi.

Lalu bagaimana cara yang benar untuk mengatasi tantrum pada anak Anda? Beberapa cara ini dapat mengatasinya, di antaranya:

  • Berbicara dengan anak Anda
    Anak-anak akan marah dan menjadi agresif dalam mengekspresikan perasaan mereka. Mencari tahu apa yang membuatnya seperti itu adalah hal utama yang harus Anda lakukan untuk membantu meredakan tantrumnya. Berbicaralah pada mereka tentang apa yang mereka rasakan. Tunjukkan padanya bahwa Anda mencintai mereka, tapi tidak perilaku mereka. Anak-anak dapat berperilaku buruk karena mereka membutuhkan perhatian yang lebih. Untuk itu, Anda harus menunjukkan padanya bahwa Anda mencintai mereka dengan memuji perilakunya yang baik dan memberi mereka banyak dekapan ketika mereka tidak berperilaku buruk. Dan katakan pada mereka bahwa Anda tidak suka dengan perilakunya yang buruk.
  • Anda harus tetap tenang
    Jika anak Anda tengah mengalami tantrum, usahakan bahwa Anda tidak terjebak dalam situasi emosi tersebut. Anda harus tetap tenang dan tidak emosional. Beritahukan padanya, jika ia tenang maka Anda akan berbicara padanya tentang keinginannya. Bernegosiasilah dengan buah hati Anda. Sebagai orang dewasa, Anda jangan terpancing emosi saat anak Anda mengamuk atau marah-marah. Jangan membiarkannya melempar barang yang ada di dekatnya. Beri tahu bahwa yang ia lakukan itu tidak baik. Jika Anda berada di tempat keramaian (misalnya saat makan malam di luar bersama), bawalah anak Anda keluar ruangan sebentar untuk meredakan emosinya. Jangan biarkan amarahnya mengganggu makan malam Anda dan yang lainnya.
  • Carilah pengalihan
    Anak kecil sangat mudah melupakan sesuatu dan tertarik pada hal baru. Manfaatkan hal ini untuk mengalihkan emosinya saat tantrum pada anak terjadi. Ada baiknya Anda mencari pengalihan seperti mainan yang sudah lama tidak dimainkan atau jajanan kesukaan untuk menghiburnya. Hal itu bisa membuatnya lupa dengan tantrumnya, lho. Anda bisa mengajaknya bermain atau memintanya untuk membantu Anda memasak dan lain sebagainya.
  • Jangan memukul anak
    Saat anak Anda mengalami tantrum, janganlah memukulnya atau berteriak padanya. Memukulnya bukanlah pilihan yang tepat dan itu akan membuat tantrumnya menjadi lebih buruk lagi. Kendati Anda bisa saja terpancing emosi oleh tingkahnya, usahakan untuk ambil napas dalam-dalam, kontrol emosi Anda, dan cobalah untuk membuatnya tenang. Anda harus berusaha tegas dan disiplin padanya. Jangan biarkan tantrumnya menjadi kebiasaan yang kerap ia lakukan jika ia menginginkan sesuatu yang tidak Anda turuti.

Jika tantrum pada anak Anda tampak terlalu sering atau intens, dan membuatnya menyakiti dirinya sendiri atau orang lain, maka Anda harus segera mencari bantuan. Segera konsultasikan pada dokter Anda untuk mendiskusikan tahap perkembangan dan perilaku anak.

 

sumber : alodokter.com

3 Tips Hemat di Pesta Ultah Anak

3 Tips Hemat di Pesta Ultah Anak

Bagi ibu-ibu muda masa kini, menyiapkan pesta ulang tahun anak menjadi salah satu kesibukan yang seru. Tidak harus mewah, namun harus berkesan bagi tamu-tamu undangan, dan tentunya anak yang berulang-tahun.

Coba mengaku deh, siapa yang kerap menghabiskan banyak waktu browsing berbagai ide pesta seru? Mencari ide dessert table yang cantik dan mengundang selera, pilihan goodie bag yang beraneka ragam dan bisa dipersonalisasi, tema dekorasi yang unik dan keren, aktivitas pesta yang menyenangkan, lokasi pesta yang memadai, dokumentasi acara (foto dan video), hingga baju yang akan dikenakan. Hmmm, menyebutkannya saja membuat saya tak sabar ingin mulai browsing lagi, walau ulang tahun anak saya masih lama, hahaha!

Biasanya nih, ulang tahun pertama dari anak pertama (apalagi jika cucu pertama juga), akan disiapkan dengan lebih heboh! Yaa… memang sang anak belum mengerti, tapi banyak ibu beralasan, nanti kan saat anak sudah lebih besar, dia akan senang saat melihat foto-foto ultah pertamanya, hehehe. Sah-sah saja sih, selama memang ada budgetnya ya, Moms!

Budget pesta ultah anak harus direncanakan ya. Bisa dengan cara menabung sejak setahun sebelumnya, atau memang sudah ada jatah alokasi dari bonus tahunan. Boleh saja, selama memang tidak mengganggu pengeluaran dan tabungan/investasi rutin bulanan. Atau bisa juga sudah ada rencana akan menyelenggarakan pesta ultah setiap 5 tahun atau saat usia 17 tahun nanti. Ada baiknya, jika menjadikan budget pesta ini sebagai salah satu tujuan finansial jangka menengah dan rutin investasi di instrumen yang sesuai.

Berikut adalah beberapa TIPS HEMAT DI PESTA ULTAH ANAK:

  1. Tetapkan Anggaran dengan CERMAT.
  • Tambahkan 10% sebagai pengeluaran tak terduga.
  • Survei di internet.
  • Tanya ke teman yang baru merayakan pesta serupa.
  • Kontak vendor-vendor.
  • Buat daftar saudara/teman yang mungkin bisa membantu memasak, membuat kue/dessert, foto-foto, dan lainnya, sehingga harganya bisa dinegosiasikan.
  1. Batasi jumlah undangan.

Seperti prinsip kendurian umumnya (bisa dibaca tentang anggaran Selametan di sini: _), maka jumlah undangan pasti jadi ‘pengacau’ anggaran paling hebat.

Tidak perlu malu menyebutkan jika setiap undangan berlaku untuk satu anak dan satu pendamping saja. Atau, bahkan jika anak-anak yang diundang sudah cukup besar, bisa saja disebutkan, supaya sang anak cukup diantar hingga lokasi dan bisa dijemput lagi pada saat acara selesai. Memang sih, kadang tidak enak, karena kebiasaan di Indonesia ya pendamping ikut acara, makan, dan bahkan ada yang menyiapkan goodie bag lho untuk orang tua yang mengantar.

Namun, jika memang budget terbatas, dan lokasi pesta men-charge biaya tambahan untuk tamu dewasa, ya mungkin bisa dipikirkan opsi pembatasan ini.

Seorang teman pernah bercerita, jika ada anak orang asing berulang tahun, maka pendapatan playground yang dia kelola lebih sedikit dibandingkan jika anak Indonesia yang berulang-tahun. Jika anak orang asing ulang tahun, biasanya yang masuk ke tempat acara dan ikut makan ya anaknya saja. Pendamping bisa saja ikut masuk dan makan, tapi mereka akan bayar terpisah. Hal ini seperti sudah menjadi kesepakatan bersama, jadi tidak ada rasa tidak enak. Kalau anak Indonesia yang ulang tahun, nah ramai deh playground-nya, karena semua pengantar ikut masuk (kadang ajak adik/kakak si tamu juga), sehingga pesanan makanan dan minuman juga lebih banyak, hehe…

  1. Serba DIY!

Jika budget terbatas, siasati dengan melakukan segalanya sendiri (dibantu orang-orang terdekat juga tentunya) dan mengadakannya di rumah sehingga lebih fleksibel.

Misalnya, Moms ingin membuat dekorasi dessert table tapi biaya pesannya tidak masuk budget, ya cari saja cara-cara buat dessert table sendiri, banyak lho template gratis di internet, tinggal disesuaikan saja dengan tema ultah anak kita. Undangan ulang tahun, bisa juga ambil dari template, cukup beli kertas foto glossy (satu pak isi 20 lembar A4 ada yang harganya Rp20.000 saja) dan print di rumah. Dekorasi pun demikian, saya kerap cari template bendera segitiga di internet, print dan gunting, lalu rangkai sendiri dengan pita meteran. Atau bisa juga gantungkan kertas krep atau pita warna warni sebagai backdrop acara.

Untuk masakan dan isi dessert table, tak selalu harus pesan dengan harga mahal. Coba berdayakan orang-orang sekitar atau belajar sendiri buat dessert simpel.

Untuk aktivitas pesta, kumpulkan mainan anak kita dan buatlah kelompok-kelompok area permainan. Atau carilah template mewarnai/teka-teki sederhana di internet, lalu print dan bagikan.

Untuk MC dan fotografer, lakukan sendiri saja atau minta adik/kakak yang memang senang melakukannya. Photobooth pun sering saya adakan di pesta ultah anak, tetapi serba DIY. Beli kertas foto, pakai printer pribadi, buat template desain simpel, dan minta tolong 2 teman untuk foto-foto dan print langsung hasilnya.

Untuk goodie bag, jika Moms punya banyak waktu, sebenarnya banyak yang bisa dilakukan sendiri lho. Misal, membuat tas kain sederhana, atau mungkin membeli kotak penyimpanan atau mug polos dan saat pesta, aktivitasnya adalah menghias kotak/mug tersebut untuk kemudian dibawa pulang.

Untuk baju ulang tahun, bisa juga lho menjahit sendiri, bisa sesuai tema dan hasilnya tentu tak pasaran J atau bisa juga sewa kostum!

Nah, itu beberapa tips menghemat anggaran pesta ultah anak. DIY pun tak selalu sulit lho (saya hanya pakai aplikasi sederhana – yang semua pasti punya – untuk edit/desain elemen dekorasi).

Oh ya, tentunya, ultah anak tak selalu harus diisi pesta ya, hadiahkan waktu seharian penuh melakukan aktivitas kesukaan anak juga bisa jadi bahkan lebih berkesan. Traveling sekeluarga (dalam/luar kota) atau ajak anak berkegiatan sosial atau ciptakan ritual sendiri (misalnya, menulis jurnal ulang tahun atau membuat photobook tahunan). Intinya, sesuaikan dengan budget yang ada, tidak perlu buat pesta meriah jika malah harus berhutang atau mengabaikan anggaran penting lainnya. Bagi anak, yang penting adalah perhatian dan kebersamaan dengan orang-orang terdekatnya, bentuknya bisa berupa apa saja kan? J

Jadi, selamat berencana dan berkreasi kreatif untuk menciptakan acara ultah berkesan ya, Moms, have fun and enjoy the process!

sumber: qmfinancial.com


Cara mencuci botol susu bayi

Cara mencuci botol susu bayi

Botol susu merupakan keperluan yang tak terhindarkan bagi orang tua yang memiliki bayi. Menjaganya selalu bersih dan steril tentu perlu menjadi prioritas demi menghindarkan buah hati dari bakteri dan kuman. Anda sebaiknya menerapkan cara membersihkan botol susu bayi yang tepat agar botol tersebut tidak terkontaminasi dan awet.

Cara mencuci dot bayi

Mencuci botol bayi secara benar bisa membantu meminimalkan risiko perkembangan bakteri akibat residu susu. Di bawah ini langkah-langkah mencuci botol susu yang dianjurkan:

  1. Cuci tangan Anda dengan sabun secara saksama sebelum mencuci botol bayi.
  2. Cuci baskom dengan sabun cuci piring antibakteri, seperti Sunlight, dan bilas di bawah air mengalir. Anda sebaiknya menyediakan satu baskom khusus untuk keperluan mencuci botol bayi agar tidak tercampur kotoran lain.
  3. Isi baskom dengan air suam-suam kuku dan tambahkan 1 sendok teh sabun cuci piring cair. Kocok air hingga berbuih. Pastikan baskom terisi air cukup banyak untuk merendam semua bagian botol susu.
  4. Lepas bagian-bagian botol susu dan masukkan semuanya ke baskom hingga terendam seluruhnya.
  5. Gunakan sikat khusus botol untuk membersihkan badan botol dan bagian dot untuk mengangkat residu susu dengan gerakan memutar. Tekan bagian dot hingga air sabun keluar melalui lubang dot untuk membersihkan susu yang mungkin terperangkap di lubang dot. Seperti halnya baskom, sediakan sikat botol khusus hanya untuk mencuci botol susu bayi, tidak untuk mencuci benda-benda lain.
  6. Bilas semua bagian botol di bawah air mengalir hingga tidak ada buih sabun tersisa.
  7. Tiriskan di rak botol bayi atau di atas lap bersih hingga kering.

Meskipun telah dicuci bersih, Anda dianjurkan membilas botol dengan air mendidih sebelum dipakai. Caranya, isi botol dengan air mendidih hingga seperempat penuh, pasang dotnya, lalu kocok-kocok selama 30 detik. Hati-hati ketika menuangkan air panas, arahkan lubang dot menjauhi Anda sehingga air panas yang memancar tidak mengenai Anda.

Tips tambahan:

Bilas botol dengan air segera setelah digunakan jika tidak bisa langsung dicuci. Proses pembilasan ini setidaknya mengangkat residu susu dari dinding botol dan dot sebelum residu mengering dan lebih sulit dibersihkan.

 

Cara mensterilkan botol susu

Botol susu baru perlu disterilkan sebelum digunakan untuk pertama kalinya karena botol sudah melalui perjalanan panjang dari pabrik hingga toko dan terpapar debu serta kotoran lain selama disimpan. Proses sterilisasi botol bayi tidak perlu dilakukan setiap kali botol selesai digunakan, biasanya cukup sekali pada botol yang baru dibeli. Di bawah ini petunjuk sterilisasi botol susu bayi di rumah:

  1. Isi baskom khusus dengan air mendidih. Pastikan air cukup untuk merendam seluruh bagian botol susu.
  2. Lepas semua bagian botol susu yang sudah dicuci bersih dan masukkan ke baskom berisi air panas dan diamkan selama kurang lebih 10 menit. Proses sterilisasi botol susu berlangsung selama perendaman ini.
  3. Angkat bagian-bagian botol susu dari air, gunakan penjepit yang sudah dicuci bersih jika air masih panas.
  4. Keringkan botol susu dan semua bagiannya di rak khusus botol susu atau di atas lap bersih.

Jika Anda memiliki oven microwave, masukkan baskom ke dalamnya dan jalankan microwave pada kekuatan sedang selama 3 menit. Anda hanya bisa memakai baskom plastik untuk microwave, bukan logam.

Bukan hanya botol susu yang perlu dijaga tetap steril demi kesehatan bayi dan balita, Anda juga perlu memelihara semua permukaan selalu higienis dan bebas kuman. Produk-produk disinfektan, semacam Wipol, bisa membantu Anda melawan bakteri di lantai, kamar mandi, dan area dapur. Selama Anda mengikuti aturan pakainya, disinfektan akan bekerja efektif tanpa menimbulkan efek samping.

 

sumber : cleanipedia.com

6 Trik Merawat Kulit Bayi Baru Lahir. Bunda Wajib Baca!

6 Trik Merawat Kulit Bayi Baru Lahir. Bunda Wajib Baca!

6 Trik Merawat Kulit Bayi Baru Lahir. Bunda Wajib Baca!

Kulit bayi yang baru lahir bisa dibilang masih sensitif dan rentan mengalami iritasi. Oleh karena itu, melakukan perawatan kulit bayi yang baik dan benar begitu penting untuk bunda lakukan di masa-masa seperti ini.

Kondisi kulitnya saat ini masih sangat halus dan lembut. Begitu pun dengan sistem kekebalannya yang masih lemah. Hal ini membuat kulitnya tidak bisa sembarang bersentuhan dengan bahan kimia, produk perawatan kulit bayi, wewangian, pewarna pakaian, deterjen, dan bahkan air untuk mandi. Kulitnya mengering, lecet, muncul ruam, atau iritasi bisa saja terjadi jika bunda tidak hati-hati saat mengaplikasikan senyawa kimia tersebut ke kulitnya.

Nah, untuk menjaga agar kulitnya senantiasa sehat, bunda bisa melakukan trik berikut ini:

Jangan terlalu sering memandikannya. Pada masa-masa ini, tubuh bayi bisa dibilang tidak terlalu kotor sehingga bunda tidak perlu terlalu sering memandikannya. Terlalu sering bersentuhan dengan air, lebih dari tiga kali dalam seminggu, bisa mengikis kadar minyak alami pada tubuhnya. Padahal, minyak tersebut bisa menjaga kulitnya dari kekeringan.

Selama berusia sebulan atau lebih, bunda sebenarnya bisa membersihkan tubuhnya dengan hanya mengelapnya dengan handuk basah sebanyak 2-3 kali dalam seminggu. Khusus area mulut dan kelamin, bunda bisa membersihkannya dengan sedikit air atau ditambah sabun.

Disarankan untuk menjauhkan kulit bayi dari sabun batangan dan mandi busa. Pilih sabun cair yang mild untuk menjaga kelembapan kulitnya. Sabun cair ini juga tidak pedih di mata.

Lindungi dari sengatan matahari langsung. Bayi berusia di bawah 6 bulan disarankan untuk tidak terkena sinar matahari secara langsung, khususnya pada pukul 10 pagi hingga 4 sore. Jika dengan terpaksa bunda harus membawanya terpapar matahari, bunda bisa mengoleskan tabir surya khusus bayi ke kulitnya yang tidak terbalut pakaian. Pilih tabir surya SPF 15 yang mengandung titanium dioxide atau zinc oxide. Oleskan tiap dua jam atau tiap kali dia mulai berkeringat.

Rawat kulit kepalanya. Kulit kepala bayi baru lahir biasanya terlihat kering atau mengelupas seperti ketombe. Atau parahnya, kulit kepalanya dipenuhi oleh bercak pengerasan kulit seperti sisik berwarna kekuningan, tebal, dan disertai minyak. Kondisi ini tidak berbahaya dan biasanya dapat menghilang dengan sendirinya setelah beberapa bulan.

Nah, bunda bisa, kok, mengikis kondisi tersebut dari kepalanya dengan cara mencuci rambutnya tiap hari dengan sampo khusus bayi yang lembut. Pijat lembut kepalanya untuk membantu merontokkan sisik tersebut. Kemudian, sisir memakai sisir bayi untuk menghilangkan sisik. Setelah itu, bunda bisa membilas kepalanya dengan air bersih.

Lembapkan kulitnya. Disarankan untuk mengoleskan pelembap bebas wewangian setelah mandi guna menghindari kulitnya menjadi kering. Produk pelembap jenis krim lebih disarankan ketimbang losion. Pelembap jenis losion bisa lebih mungkin mengiritasi kulit Si Kecil.

Cegah ruam popok. Bayi umum mengalami kondisi ini. Tanda Si Kecil mengalami ruam popok yaitu muncul bercak kemerahan, bintik-bintik jerawat atau luka lecet pada area popok. Untuk mencegah hal itu terjadi, bunda disarankan untuk sering mengganti popoknya ketika sudah basah atau kotor karena tinja.

Sebelum memakaikan popok, pastikan kulitnya sudah benar-benar kering. Gunakan krim atau salep seperti petroleum jelly dan biarkan hingga mengering sebelum memakaikan popok, hal ini bisa mencegah kulitnya menjadi terlalu basah.

Pilih deterjen khusus bayi. Tidak hanya baju Si Kecil yang harus dicuci dengan deterjen jenis ini, baju seluruh anggota keluarga juga disarankan untuk memakainya juga. Menurut ahli kulit, ruam bisa saja muncul di kulit bayi ketika bersentuhan dengan baju siapapun yang bersentuhan dengannya. Cuci semuanya, termasuk selimut, sprei dan handuk dengan deterjen khusus bayi. Tapi pisahkan antara cucian baju bayi dengan baju orang dewasa. Pilih deterjen yang tidak memakai wewangian dan pewarna.

Merawat kulit bayi baru lahir dibutuhkan ketelatenan, karena kulitnya yang masih sensitif. Jika Si Kecil lahir dengan kondisi kulit seperti eksim, bunda disarankan untuk lebih ekstra lagi memperhatikan perawatan kulitnya.

 

sumber : alodokter.com

Yang Boleh dan Tak Boleh Dilakukan Saat Hamil Muda

Yang Boleh dan Tak Boleh Dilakukan Saat Hamil Muda

Saat hamil muda, banyak terjadi pertumbuhan dan perkembangan awal janin yang dapat menentukan pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Hal ini membuat Anda harus memberikan perhatian ekstra pada kehamilan Anda. Orang sekitar Anda mungkin juga membantu menjaga kehamilan Anda, dengan merekomendasikan Anda melakukan berbagai hal atau mungkin melarang Anda melakukan ini-itu karena khawatir dapat membahayakan janin dalam kandungan Anda. Namun, sebenarnya apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat ibu hamil muda?

Yang boleh dilakukan saat ibu hamil muda

1. Penuhi kebutuhan zat gizi penting Anda

Saat hamil muda, terjadi banyak perkembangan dan pertumbuhan janin Anda. Untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan bayi Anda, Anda perlu memenuhi kebutuhan zat-zat gizi penting, seperti asam folat, kalsium, zat besi, seng, dan serat. Sebaiknya penuhi kebutuhan asam folat Anda sebesar 600 mikrogram, terutama selama trimester pertama. Asam folat sangat dibutuhkan dalam pembentukan awal otak dan sumsum tulang belakang janin.

Selain itu, penuhi juga kebutuhan kalsium Anda sebanyak 1200 mg. Ini penting untuk pembentukan tulang dan gigi anak. Penuhi juga kebutuhan zat besi Anda setidaknya sebanyak 30 mg per hari agar Anda terhindar dari anemia. Kebutuhan seng juga meningkat selama kehamilan, setidaknya 15 mg per hari. Dan tidak ketinggalan adalah serat. Serat dapat mencegah Anda dari sembelit yang biasanya terjadi saat hamil.

2. Penuhi janji dengan dokter Anda

Pemeriksaan kehamilan secara rutin dibutuhkan Anda untuk memantau kondisi kehamilan dan kesehatan diri Anda sendiri, terlebih lagi jika usia Anda sudah tidak muda lagi. Pada saat hamil, risiko komplikasi mungkin terjadi, seperti hipertensi dan diabetes gestasional. Untuk mencegahnya atau mengobatinya lebih dini, Anda perlu memeriksakan kandungan Anda ke dokter. Dokter juga akan merekomendasikan Anda untuk mengonsumsi berbagai suplemen prenatal jika diperlukan. Hal ini juga bertujuan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan janin Anda.

3. Dapatkan waktu tidur yang lebih banyak

Perubahan hormon yang terjadi saat hamil mungkin membuat Anda lebih sulit untuk mendapatkan tidur dalam jumlah cukup. Padahal, sebenarnya ibu hamil membutuhkan waktu tidur yang lebih banyak dibandingkan sebelum hamil. Setidaknya, Anda harus mendapatkan tidur malam sebanyak 7-9 jam. Jika siang hari Anda merasa kantuk, sebaiknya tidurlah dan hentikan aktivitas Anda sejenak.

BACA JUGA: Kurang Tidur Saat Hamil Bisa Mempersulit Persalinan

4. Anda boleh berhubungan seks pada saat ini

Beberapa ibu mungkin takut melakukan seks saat hamil, ada yang bilang bahwa seks saat hamil dapat menyebabkan keguguran. Tetapi, nyatanya Anda tidak masalah melakukan seks saat hamil dengan syarat kehamilan Anda tidak sedang dalam masalah. Temukan cara bagaimana seks saat hamil yang baik di sini.

5. Dapatkan kenaikan berat badan yang cukup

Ya, ibu perlu menaikkan badannya saat hamil. Berapa kenaikan berat badan yang ibu perlukan saat hamiltergantung dari status gizi ibu sebelum hamil. Kekurangan maupun kelebihan berat badan saat hamil, keduanya tidak baik dan dapat membahayakan kesehatan janin Anda. Jadi, ketahuilah berapa kilogram berat badan yang harus Anda capai saat hamil.

Untuk menaikkan berat badan, Anda tidak perlu makan dua porsi dalam satu kali makan. Anda hanya perlu makan ketika Anda lapar dan ingat Anda harus selalu mengonsumsi makanan yang bergizi.

6. Anda diperbolehkan untuk pergi berlibur pada saat ini

Kehamilan mungkin membuat Anda sedikit stres, sehingga Anda membutuhkan liburan pada saat ini. Segera kemas koper Anda dan pesan tiket untuk berlibur untuk menenangkan hati dan pikiran Anda. Namun, sebaiknya pesan tiket liburan Anda sebelum usia kandungan Anda mencapai trimester tiga. Pada trimester ketiga, sebaiknya Anda di rumah untuk mempersiapkan diri Anda melahirkan.

BACA JUGA: Traveling Saat Hamil Sebaiknya Saat Usia Kandungan Berapa Bulan?

Yang tidak boleh dilakukan saat ibu hamil muda

1. Jangan makan makanan mentah

Ya, makanan mentah sangat berbahaya untuk janin Anda, bisa menyebabkan cacat lahir maupun keguguran. Kita tidak mengetahui apa saja bakteri atau kuman yang menempel di sana, sehingga dapat menyebabkan infeksi pada janin dan juga Anda. Keracunan makanan karena mengonsumsi makanan mentah juga bisa terjadi. Sebaiknya pastikan makanan yang Anda makan tidak mentah, terutama daging dan telur.

2. Jangan merokok dan minum alkohol

Kedua hal ini dapat membahayakan bayi Anda. Merokok selama kehamilan dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah. Sedangkan, ibu yang minum alkohol selama kehamilan dapat menyebabkan bayi mengalami Fetal Alcohol Syndrome (FAS). Keduanya juga bisa membawa dampak pada pertumbuhan dan perkembangan bayi di masa selanjutnya.

3. Jangan minum kopi terlalu banyak

Jika Anda penggemar kopi, Anda harus mengurangi jumlah gelas kopi yang Anda minum per harinya. Dalam jumlah kecil, kopi mungkin tidak akan membahayakan kesehatan janin dalam kandungan Anda. Namun, konsumsi kopi dalam jumlah besar per hari dapat meningkatkan risiko kesehatan bayi Anda. Ingat, apa yang Anda konsumsi nantinya juga akan mengalir ke dalam aliran darah bayi Anda melalui plasenta. Jadi, perhatikan apa saja yang Anda konsumsi saat hamil muda.

BACA JUGA: Minum Kopi Saat Hamil, Adakah Pengaruhnya Pada Janin?

4. Jangan minum obat tanpa rekomendasi dari dokter

Usia kehamilan yang masih muda merupakan masa kehamilan yang masih rentan terhadap segala sesuatu yang masuk ke dalam tubuh ibu, termasuk obat. Pada saat ini, sebaiknya konsultasikan ke dokter Anda segala macam obat yang ingin Anda gunakan. Juga, perhatikan petunjuk penggunaan obat dengan baik sebelum Anda meminumnya. Obat-obatan biasanya akan aman setelah Anda melalui trimester pertama.

5. Jangan minum susu yang tidak dipasteurisasi

Jika Anda mengonsumsi susu saat hamil, pilihlah susu yang dikhususkan untuk ibu hamil atau susu yang sudah melalui proses pemanasan. Jangan sekali-kali memilih susu yang tidak dipasteurisasi atau susu mentah. Susu yang tidak dipasteurisasi bisa saja masih mengandung sejumlah bakteri Listeria yang dapat menyebabkan penyakit dan keguguran.

6. Jangan makan ikan yang mengandung merkuri

Ikan laut dalam memang banyak mengandung asam lemak omega-3 yang baik untuk pertumbuhan otak anak, namun biasanya mereka juga mengandung merkuri. Anda harus hati-hati dalam memilih ikan. Batasi konsumsi ikan (seperti tuna, salmon, udang, dan makerel). Bagi Anda penyuka sushi, sebaiknya konsumsi sushi tidak lebih dari 1-2 porsi kecil per minggu, dan ingat sebaiknya tidak memesan dalam sajian yang mentah.

 

sumber: hellosehat.com

Mitos dan Fakta Seputar MPASI

Mitos dan Fakta Seputar MPASI

Banyak pendapat yang dianut masyarakat terkait MPASI, namun sayangnya tidak semuanya benar. Nah, apa saja fakta seputar MPASI yang wajib diketahui oleh orangtua?

Menyambut kelahiran buah hati adalah hal yang membahagiakan bagi setiap orangtua. Semua peralatan sudah dipersiapkan, berbagai sumber cara mendidik anak juga sudah dibaca, namun apakah Anda siap dengan dengan bekal pengetahuan tentang cara pemberian nutrisi pada anak?

Setelah memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, energi tidak lagi cukup didapatkan dari ASI saja, saat itulah bayi membutuhkan sumber energi tambahan dari bahan makanan padat pertamanya. Pengetahuan tentang makanan pendamping ASI atau MPASI penting untuk dimiliki para orangtua sebagai bekal pemberian makanan yang terbaik untuk bayinya.

 

Banyak pendapat yang dianut masyarakat terkait MPASI ini, namun sayangnya tidak semuanya benar. Oleh karena itu, simak penjelasan lengkap mengenai fakta seputar MPASI di sini:

  1. Semakin cepat memulai MPASI, semakin baik.

Fakta: Sesuai dengan rekomendasi WHO dalam “Complementary feeding: Family foods for breasfed children”, MPASI sebaiknya dimulai setelah bayi berusia 6 bulan atau 180 hari.

Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan terbukti dapat melindungi bayi dari infeksi saluran cerna (Kramer et al., 2001), dan meningkatkan perkembangan motorik (Dewey et al., 2001). Selain itu, ASI eksklusif selama 6 bulan dapat berfungsi sebagai KB alami dengan metode amenorea pada ibu dan mempercepat penurunan berat badan setelah melahirkan (Dewey et al., 2001).

Apakah ASI saja cukup memenuhi kebutuhan bayi? Jangan khawatir, pemberian ASI saja selama 6 bulan sangat cukup memenuhi kebutuhan energi bayi, dengan catatan status gizi ibu juga baik.

Dengan saran dari dokter, pemberian MPASI dapat dimulai lebih awal, yaitu pada usia 4-6 bulan dengan kondisi sebagai berikut: 1) Berat badan bayi tidak naik dengan memadai, sekalipun pemberian ASI sudah optimal; 2) Bayi cepat terlihat lapar kembali setelah mendapatkan cukup ASI.

Kurang dari 4 bulan, bayi tidak direkomendasikan untuk diberikan makanan tambahan, karena fungsi motorik lidah belum berkembang secara sempurna dan saluran pencernaannya dianggap belum matang untuk mencerna makanan padat yang masuk.

  1. Saat anak sudah mulai MPASI, frekuensi menyusui sebaiknya dikurangi.

Fakta: WHO merekomendasikan frekuensi menyusui harus tetap dipertahankan sama dengan sebelumnya. Pemberian makanan padat juga sebaiknya dilakukan setelah bayi menyusu. Susui bayi saat bayi ingin menyusu, tidak perlu dibatasi. Di awal MPASI, ASI masih tetap sebagai sumber utama energi bayi.

Pada bayi yang lebih tua usianya (12-23 bulan), 35-40% kebutuhan energinya masih dipenuhi dari ASI. Selain itu, ASI adalah sumber asam lemak esensial yang penting untuk tumbuh kembang bayi. Saat usia bayi 15-18 bulan, sebagian kebutuhan mikronutrien juga masih dipenuhi lewat ASI, yaitu 70% vitamin A, 40% kalsium, dan 37% riboflavin.

  1. Pada awal perkenalan MPASI, sebaiknya langsung memberikan bahan makanan kombinasi kepada bayi.

Fakta: Sebagian besar sumber menyarankan pemberian makanan tunggal pada awal perkenalan MPASI, misalnya puree beras merah dengan ASI. Tujuan yang pertama adalah perkenalan rasa tunggal pada bayi. Rasa tunggal ini diperkenalkan selama tiga hari berturut-turut. Selama tiga hari tersebut, dilakukan pemantauan apakah terjadi reaksi alergi pada bayi atau tidak.

Reaksi alergi tersebut dapat berupa kemerahan pada kulit, konstipasi, bahkan diare. Apabila makanan yang diberikan pada awal MPASI merupakan kombinasi beberapa bahan makanan sekaligus dan terjadi reaksi alergi, akan sulit menentukan bahan makanan mana yang sebenarnya menyebabkan alergi tersebut.

  1. Ketika anak tidak mau makan, berikan jus sebanyak-banyaknya karena jus dapat memberikan energi pengganti makanan utamanya.

Fakta: Terlalu banyak jus justru akan semakin mengurangi nafsu makan anak dan dapat mengakibatkan fesesnya menjadi lebih cair. American Academy of Pediatrics (1998) merekomendasikan pemberian jus tidak lebih dari 240 cc setiap harinya. Selain itu, studi yang dilakukan di Amerika menunjukkan bahwa konsumsi jus yang berlebih dapat mengakibatkan anak gagal tumbuh (Smith and Lifshitz, 1994), postur tubuh pendek, dan obesitas (Dennison et al., 1997).

Saat anak sedang sulit makan, misalnya karena sakit, tetap berikan dukungan kepada anak untuk makan makanan utamanya. Namun janganlah memaksanya. Tawarkan menu makanan yang menarik dan bervariasi dalam porsi kecil namun sering, untuk meningkatkan nafsu makannya. Ciptakan suasana yang menyenangkan saat anak makan.

  1. Madu adalah bahan makanan yang baik dan sehat untuk diberikan pada bayi.

Fakta: Madu tidak direkomendasikan untuk diberikan pada bayi berusia kurang dari 12 bulan. Hal ini dikarenakan kemungkinan terdapatnya bakteri Clostridium botulinum yang mungkin mencemari madu. Bakteri ini dapat mengakibatkan konstipasi pada bayi, hilangnya nafsu makan, lemas, dan gangguan pernapasan. Gejala akibat infeksi Clostridium botulinum biasanya terjadi 3-30 hari setelah bayi mengonsumsi madu.

Setelah bayi berusia satu tahun, Anda baru boleh memberikannya madu karena pencernaannya akan lebih matang dan pertahanannya akan lebih kuat terhadap bakteri-bakteri pencemar makanan.

 

sumber : klikdokter.com

Kolik Pada Bayi Ditandai Dengan Tangisan Berjam-Jam

Kolik Pada Bayi Ditandai Dengan Tangisan Berjam-Jam

Kolik pada bayi seringkali menyebabkan bayi menangis hingga berjam-jam pada waktu tertentu setiap harinya. Kondisi ini sebenarnya merupakan hal yang wajar terjadi pada bayi baru lahir. Meski demikian, ada beberapa gejala kolik yang perlu diwaspadai.

Kolik pada bayi adalah situasi saat bayi yang dalam kondisi sehat sering menangis secara berlebihan. Situasi yang terjadi pada sebagian bayi ini jarang dianggap sebagai sebuah gangguan kesehatan dan sering tidak terdiagnosis. Umumnya kolik terjadi pada beberapa minggu awal setelah bayi lahir dan akan berhenti setelah usia bayi 4 bulan. Biasanya bayi menangis di waktu petang dan sulit diredakan hingga beberapa jam.

Gejala Umum dan Kondisi Kolik yang Perlu Diwaspadai

Bayi yang mengalami kolik biasanya menangis lebih dari 3 jam sehari selama setidaknya 3 hari sepekan. Kondisi ini dapat berlangsung selama 3 pekan atau lebih.

Yang perlu diingat adalah kondisi ini sebenarnya termasuk normal dan tidak berdampak buruk dalam jangka panjang. Ciri-ciri bayi yang mengalami kolik adalah pada saat menangis kedua tangannya mengepal, menarik lutut ke perut, wajahnya memerah, serta melengkungkan punggung.

Kondisi pada kolik yang harus diwaspadai dan segera diperiksakan ke dokter, antara lain:

  • Saat diangkat, tubuhnya terkulai
  • Suara tangisnya bernada tinggi dan terjadi secara terus menerus
  • Memuntahkan cairan hijau
  • Mengeluarkan cairan urine jauh lebih sedikit dari biasanya
  • Terdapat lendir atau darah dalam tinja
  • Diare yang berkepanjangan
  • Nafsu makan berkurang
  • Kejang
  • Beberapa bagian kulitnya terlihat pucat atau membiru
  • Ubun-ubun tampak menonjol
  • Mengalami gangguan pernapasan
  • Disertai demam hingga 38 derajat Celcius atau lebih jika bayi berusia kurang dari 3 bulan, dan 39 derajat Celcius atau lebih untuk bayi berusia 3 bulan ke atas.

Penyebab dan Cara Menangani Kolik pada Bayi

Penyebab kolik secara pasti masih belum dapat diketahui. Diduga karena adanya gangguan pencernaan, termasuk produksi gas dalam saluran cerna, usus yang sensitif terhadap jenis protein tertentu, lapar, atau terlalu kenyang. Kondisi bayi lahir prematur atau sistem saraf yang belum berkembang dengan baik juga mungkin berkaitan dengan kolik pada bayi.

Umumnya kolik akan membaik dengan sendirinya seiring waktu, sehingga kolik pada bayi jarang diberi penanganan khusus. Meski belum memiliki bukti ilmiah yang kuat, namun beberapa hal berikut dapat Anda lakukan sebelum berkonsultasi dengan dokter anak:

  • Menghentikan konsumsi susu sapi pada bayi

Ada kemungkinan bayi Anda mengalami intoleransi protein dari susu sapi atau produk susu lain. Anda dapat beralih memberikan susu berlabel hipoalergenik dengan kadar protein rendah. Konsumsi susu formula mengandung kedelai tidak direkomendasikan pada bayi kurang dari 6 bulan karena mengandung hormon yang dapat mempengaruhi perkembangan seksual dan fisiknya di masa yang akan datang. Jika gejala tidak membaik setelah seminggu, Anda bisa kembali memberikan susu sapi.

  • Menghentikan konsumsi susu yang diminum oleh ibu menyusui

Pada ibu menyusui, cobalah untuk berhenti mengonsumsi susu sementara waktu, untuk melihat apakah kondisi bayi Anda akan membaik. Jika ternyata masalahnya terletak pada produk susu yang Anda konsumsi, maka sebagai penggantinya Anda perlu mengonsumsi sumber kalsium lain seperti suplemen.

Kedua hal tersebut, dapat dipertimbangkan karena adanya kemungkinan bayi Anda mengalami intoleransi terhadap protein yang ada dalam produk susu sapi. Namun, Anda tetap disarankan untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter anak.

Cara Menenangkan Bayi yang Mengalami Kolik

Meski dapat membaik dengan sendirinya, penanganan untuk menenangkan bayi dari kolik tetap diperlukan. Jika penyebabnya telah diketahui, maka penanganan sebaiknya disesuaikan dengan penyebab.

Namun secara umum, berikut hal-hal yang dapat dilakukan untuk menenangkan bayiyang mengalami kolik:

  • Pijat perut bayi dengan lembut.
  • Gendong bayi selama dia menangis.
  • Mandikan bayi dengan air hangat.
  • Gendong bayi dalam gendongan kain atau selimut.
  • Jika memungkinkan, berikan dot untuk menenangkan bayi.
  • Bersenandung atau mengeluarkan suara “sshhhhh…” pada bayi mungkin dapat membuatnya tenang.
  • Jika Anda tahu bahwa bayi sudah cukup mengonsumsi cairan dan cukup tidur, Anda dapat menenangkan dengan menempatkannya di ranjang selama beberapa waktu.
  • Bawa bayi ke kamar yang tenang, sejuk dengan pencahayaan redup, mungkin dapat membantu membuatnya lebih tenang.
  • Sebagai alternatif, Anda dapat meletakkan bayi pada bouncer atau kursi goyang khusus bayi. Selain itu, membawa bayi jalan-jalan dengan mobil mungkin juga dapat membantu menenangkan.
  • Jangan pernah mengguncang bayi saat dia menangis kencang.

Terdapat obat-obatan yang dapat diberikan untuk menangani kolik pada bayi seperti obat tetes simethicone. Cairan ini dapat ditambahkan pada susu atau ASI yang diberikan di dalam botol. Simethicone berperan membantu melepaskan gelembung udara dalam pencernaan bayi yang dapat mengganggu pencernaannya. Meski sejauh ini cairan tersebut dinyatakan aman untuk bayi, namun penggunaannya tetap harus berdasarkan rekomendasi dokter.

Berbagai metode lain seperti air gula, terapi pijat, akupunktur, pemberian obat herbal, maupun chiropractic terkadang diterapkan untuk menangani kolik pada bayi. Namun sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang menjamin efektivitas prosedur-prosedur tersebut terhadap kolik pada bayi. Bahkan pada kasus tertentu, tindakan ini dapat membahayakan bayi. Orangtua sebaiknya selalu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum melakukan metode-metode tindakan tersebut.

Tips Mencegah Terjadinya Kolik pada Bayi

Untuk mencegah kolik, berikut beberapa hal yang dapat dilakukan:

  • Ganti botol susu bayi dengan jenis lain. Lubang yang terlalu kecil pada botol bayi dapat menyebabkannya menelan lebih banyak udara daripada cairan.
  • Jika bayi menyusu, ibu menyusui sebaiknya menghindari mengonsumsi terlalu banyak kopi, teh, dan makanan pedas.
  • Tepuk-tepuk punggung bayi dengan lembut agar dia sendawa sehabis makan. Lakukan dengan meletakkan bayi pada salah satu pundak. Pastikan kepala dan lehernya disangga dengan baik. Usap dan tepuk-tepuk dengan lembut punggungnya hingga bayi sendawa. Tak apa jika ada sedikit makanan atau cairan yang keluar bersama sendawa.

Di atas semua penanganan yang disebutkan, penting untuk menjaga kondisi orangtua agar jangan sampai stres, yang dapat menyebabkan emosi tidak terkendali saat menangani bayi. Jika Anda sendiri kelelahan, lebih baik mengalihkan pengasuhan bayi untuk sementara pada orang lain terdekat seperti suami atau kerabat.

Hal yang perlu diingat adalah kolik pada bayi bukan merupakan kesalahan orangtua atau pengasuh dalam cara merawat bayi. Umumnya kondisi bayi yang mengalami kolik akan membaik dan orangtua perlu tetap tenang. Konsultasi ke dokter jika kolik terjadi berulang terus menerus atau berlarut-larut.

 

sumber: alodokter.com

Metode Kangguru untuk Bayi Prematur atau Berat Lahir Rendah

Metode Kangguru untuk Bayi Prematur atau Berat Lahir Rendah

Di tengah besarnya angka kematian bayi yang disebabkan oleh bayi lahir prematur (bayi lahir sebelum usia kandungan mencapai 37 minggu) dan bayi lahir dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah, di bawah 2500 gram), muncul perawatan yang dinamakan metode kangguru untuk membantu mengurangi kejadian tersebut. Perawatan metode kangguru sangat dianjurkan bagi bayi yang lahir prematur dan BBLR. Selain karena praktiknya yang murah, mudah, dan bisa dilakukan di rumah, perawatan metode kangguru juga mempunyai banyak manfaat bagi ibu dan bayi.

Asal usul perawatan metode kangguru

Seperti dikutip dari laman IDAI, perawatan metode kangguru pertama kali diperkenalkan oleh Rey dan Martinez di Bogota, Columbia pada tahun 1979. Metode ini mengadaptasi perilaku hewan kangguru terhadap bayinya yang baru lahir. Bayi kangguru lahir sangat prematur dan kemudian disimpan dalam kantung perut ibunya untuk mencegah bayinya mengalami kedinginan, sekaligus untuk mendapatkan susu dari ibunya.

Perilaku kangguru ini kemudian menjadi dasar metode kangguru, muncul sebagai alternatif perawatan bayi dengan BBLR karena tingginya angka BBLR dan terbatasnya fasilitas kesehatan, seperti inkubator bagi bayi prematur. Perlu diketahui bahwa bayi lahir prematur akan ditempatkan dalam inkubator untuk menerima perawatan lebih lanjut sebelum bisa dibawa pulang oleh keluarga.

Dengan begitu, metode kangguru ini sangat berguna bagi bayi prematur atau BBLR yang lahir di tengah fasilitas kesehatan yang terbatas. Metode kangguru ini dapat menjadi alternatif pengganti inkubator guna menjaga kesehatan bayi baru lahir.

Manfaat perawatan metode kangguru

Penelitian yang diterbitkan oleh International Journal of Epidemiology menunjukkan bahwa perawatan metode kangguru  terbukti bisa mengurangi angka kematian bayi baru lahir di antara bayi prematur dengan berat lahir kurang dari 2000 gram.

Perawatan metode kangguru telah terbukti efektif untuk mengontrol suhu bayi, meningkatkan pemberian ASI, mengurangi terjadinya infeksi, meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi, serta membangun ikatan antara ibu dan bayi.

Aspek penting yang didapat dari perawatan metode kangguru adalah kangaroo position, kangaroo nutrition, dan kangaroo support.

  • Kangaroo position, posisi kangguru memungkinkan kontak kulit antara ibu dan bayi, ini berguna untuk mengontrol suhu tubuh bayi. Kulit ibu dapat memberi kehangatan pada bayi sehingga bayi terhindar dari hipotermia. Oleh karena itu, pada saat melakukan perawatan metode kangguru, bayi hanya memakai popok dan diletakkan langsung di dada ibu sehingga kulit bayi dan kulit ibu saling bersentuhan.
  • Kangaroo nutrition, di mana ibu dapat meningkatkan pemberian ASI kepada bayi karena posisi kangguru merupakan posisi ideal untuk menyusui. Pemberian ASI bisa dilakukan melalui isapan langsung bayi pada payudara ibu atau dengan ASI perah (ibu yang mengeluarkan ASI dengan tangannya atau dengan bantuan pompa ASI, kemudian baru diberikan kepada bayi). Bayi prematur membutuhkan nutrisi yang cukup dan ini hanya bisa dipenuhi oleh ASI. ASI merupakan makanan terbaik bayi, termasuk pada bayi prematur.
  • Kangaroo support, di mana bayi tidak dipisahkan dengan ibunya, merupakan bentuk dukungan secara fisik, emosional, dan psikologis kepada ibu dan bayi.

Karena praktiknya yang mudah, ibu yang melahirkan bayi prematur juga disarankan untuk dapat tetap melakukan perawatan metode kangguru di rumah sampai kondisi bayi benar-benar stabil.

Bagaimana cara melakukan perawatan metode kangguru?

Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan metode kangguru adalah posisi bayi. Tempatkan bayi di antara payudara ibu, sehingga dada ibu dan bayi bertemu. Posisi bayi yang dekat dengan payudara ibu dapat merangsang produksi ASI.

Kepala bayi dipalingkan pada satu sisi (kanan atau kiri) dan dengan sedikit ditengadah, ini bertujuan untuk menjaga saluran napas bayi tetap terbuka dan juga untuk memungkinkan bayi dan ibu melakukan kontak mata. Posisi lengan dan kaki menekuk seperti posisi katak.

Pada saat melakukan metode kangguru, biarkan bayi dalam kondisi telanjang, hanya menggunakan popok, kaus kaki, dan topi. Ini dimaksudkan agar semakin luas kontak kulit yang terjadi antara bayi dan ibu. Bayi dimasukkan ke dalam baju ibu dan ditempatkan tepat di dada ibu sehingga terjadi kontak kulit antara ibu dan bayi.

Posisi bayi kemudian diamankan dengan kain pengikat atau kain panjang sehingga bayi tidak jatuh ketika ibu berdiri. Jangan ikat kain terlalu kencang agar bayi masih memiliki cukup ruang untuk bernapas. Pernapasan ibu ini merangsang pernapasan bayi.

Perawatan metode kangguru harus dilakukan secara bertahap dan terus-menerus. Semakin lama durasi melakukan metode kangguru, semakin baik bagi bayi. Metode kangguru yang dilakukan kurang dari 60 menit dapat membuat bayi stres karena perubahan yang dirasakan bayi terjadi dengan cepat.

Sebaiknya lakukan metode kangguru secara terus-menerus pada bayi dengan kondisi stabil, dari pagi sampai malam, dan hanya terputus pada saat popok bayi harus diganti, terutama jika tidak ada cara lain untuk mengontrol suhu bayi. Ketika ibu harus meninggalkan bayinya, bayi dapat diselimuti dengan selimut hangat, atau ayah juga dapat melakukan metode kangguru ini. Metode kangguru dilakukan sampai bayi mencapai usia kandungan sekitar 40 minggu atau berat bayi sudah mencapai 2500 gram.

 

sumber : hellosehat.com

Berapa Lama Bayi Bisa Bertahan Tanpa Makanan / Minuman Apapun Setelah Lahir?

Berapa Lama Bayi Bisa Bertahan Tanpa Makanan / Minuman Apapun Setelah Lahir?

alam 72 jam pertama dalam hidupnya bayi dapat bertahan tanpa makanan/minuman apapun (48%) dan yang lain berpendapat bahwa bayi baru lahir dapat bertahan tanpa makanan/minuman apapun dalam 48 jam pertama (37%).

Mengapa hal ini dapat terjadi?

Bayi baru lahir, memiliki cadangan makanan di dalam tubuhnya yang diperoleh dari plasenta selama berada di rahim ibu. Oleh karena itu, bayi baru lahir tidaklah memerlukan makanan/minuman apapun. Satu-satunya zat yang ia perlukan ketika baru lahir adalah kolostrum (ASI awal) yang akan menjadi imunisasi pertamanya, karena berfungsi untuk melapisi dinding usus bayi (yang sel-selnya belum rapat) menjadi tertutup dan akhirnya rapat. Seringkali banyak ibu yang bertanya. Di hari keberapa sebenarnya kolostrum diproduksi? Mengapa di hari-hari awal kelahiran, ASI tidak keluar? Bukankah jika bayi tidak diberi minum ASI dalam 72 jam pertama akan kelaparan?

Sebenarnya, ASI yang berbentuk kolostrum diproduksi pada trimester kedua kehamilan (minggu ke-16), dan terus diproduksi sampai hari ‘H’ kelahiran. Pada sebagian ibu, terkadang kolostrum sudah keluar pada trimester ketiga, tetapi pada banyak ibu kolostrum baru keluar pada hari ke-2 atau ke-3 setelah kelahiran. Kedua hal ini adalah normal, karena pada 48 – 72 jam pasca kelahiran, tubuh ibu mulai meningkatkan produksi ASI, sehingga ibu merasakan ‘sensasi ASI’, dimana payudara mengencang dan mengeluarkan kolostrum.

Oleh itu tak perlu khawatir, jika ASI/kolostrum belum keluar di hari 1 atau ke-2 setelah kelahiran. Hal ini dikarenakan jumlah kolostrum yang sangat sedikit (karena sesuai kebutuhan bayi) dan warnanya yang bening atau kekuningan, sehingga membuat keluarnya kolostrum tidak terasa/terlihat oleh ibu. Ini jugalah yang menjadi alasan mengapa bayi baru lahir tidak perlu diberikan makanan/minuman selain ASI. Dengan skin-to-skin contact yang sering dan bayi berada satu ruangan dengan ibu, akan mempercepat keluarnya ASI/kolostrum, sehingga proses menyusui dapat semakin lancar. Semakin sering ibu menyusui bayinya di hari-hari pertama setelah kelahiran, semakin banyak kolostrum yang diperoleh bayi, dan semakin banyak produksi ASI ibu.

 

sumber: wishingbaby.com

Our Brands