News

Pentingnya Merawat Gigi Anak

Pentingnya Merawat Gigi Anak
Pentingnya Merawat Gigi Anak

Menjaga tumbuh kembang anak sejak dini memang sangat penting agar dikemudian hari kesehatan anak tetap terjaga. Satu diantara bagian yang penting untuk dikawal pertumbuhan nya ialah gigi. Sejatinya, gigi anak akan tumbuh pada usia antara 8 hingga 9 bulan. Akan tetapi, bisa saja lebih cepat sekitar 4 bulan dan juga bisa mengalami keterlambatan hingga 1 tahun.

Percepatan dan perlambatan pertumbuhan gigi yang terjadi merupakan hal yang biasa karena dipengaruhi berbagai faktor yang berasal dari anak itu sendiri. Namun, jika gigi tak kunjung tumbuh hingga 18 bulan, maka orang tua perlu mengkonsultasikan anaknya kepada dokter gigi anak. Pertumbuhan gigi biasanya dimulai dari gigi seri bawah, lanjut gigi seri atas lalu diikuti gigi lainnya dan akan diakhiri pertumbuhan gigi taring atas.

Latihan mengunyah dapat mempercepat pertumbuhan gigi anak

Penting diketahui bahwa ada beberapa cara yang dapat merangsang pertumbuhan gigi lebih cepat. Seperti latihan mengunyah, yaitu : memberikan mainan yang berbentuk buah-buahan dan berbahan karet atau kenyal kepada bayi. Biasanya saat memasuki usia 6 bulan anak mulai aktif  dan suka menggigit.  Apa saja yang dipegang pasti akan dimasukkan ke mulut. Disamping itu,  saat memasuki usia 6 bulan, mulai lah beri makanan yang agak keras agar dapat merangsang pertumbuhan gigi lebih cepat lagi. Namun, ada faktor yang dapat menghambat pertumbuhan gigi anak yaitu para orang tua yang tidak memberikan latihan apapun kepada anak.

Pertumbuhan gigi pada anak bisa ditandai dengan demam

Apabila anak mulai demam tanpa disertai batuk atau pilek, maka menandakan gigi anak mulai tumbuh. Dan juga,  proses ini akan membuat anak cenderung gelisah dan menangis. Karena proses tubuh gigi ini ialah robeknya gusi akibat tumbuh nya satu gigi. Kondisi ini tentu membuat tubuh merespon dengan sangat cepat. Kendati demikian,  para orang tua tak perlu cemas karena gejala tersebut merupakan hal yang biasa. Guna mengurangi rasa sakit, orang tua bisa memberikan obat yang dianjurkan oleh dokter gigi anak.

Tips merawat gigi anak

  1. Jaga Kebersihan Gigi Sejak Dini
    Penting menjaga kebersihan gigi sejak dini agar dikemudian hari gigi lebih Sehat. Dianjurkan bagi orang tua agar senantiasa membersihkan gigi anak menggunakan kain kasa hangat setelah bayi menyusui. Hal ini penting dilakukan agar dapat mencegah pertumbuhan jamur dikemudian hari.
  1. Perkenalkan Menjaga Kebersihan Gigi Sejak Dini
    Bagi para orang tua,  ada baiknya menuntut serta mengajarkan cara menyikat gigi yang baik dan benar. Sehingga dikemudian hari anak bisa menjaga dan merawat giginya secara mandiri.
  1. Konsultasikan Dengan Dokter Gigi
    Saat gigi mulai tumbuh,  disarankan kepada orang tua agar memeriksakan anaknya kepada dokter gigi anak. Cara ini perlu dilakukan agar dapat mengetahui risiko maupun kondisi gigi anak. Karena, bagaimanapun tindakan pencegahan lebih baik daripada mengobati.

Pusat Layanan Ibu dan Anak merupakan salah satu keunggulan Rumah Sakit Awal Bros. Lakukanlah pemeriksaan kehamilan demi kesehatan ibu dan janin. Rumah Sakit Awal Bros memiliki dokter kandungan dan dokter anak yang handal di bidangnya. Pusat Layanan Ibu dan Anak menyediakan imunisasi anak dan pemeriksaan lain seperti pemeriksaan pendengaran BERA serta OAE dan medical check up dengan dokter spesialis anak. Temukan jadwal dokter anak kami di sini. Simak juga tips untuk menemukan dokter anak yang bagus dan tepat untuk buah hati Anda di sini untuk melakukan konsultasi dokter anak.

Kebiasaan Buruk yang Mempengaruhi Susunan Gigi Anak

Kebiasaan Buruk yang Mempengaruhi Susunan Gigi Anak
Kebiasaan Buruk yang Mempengaruhi Susunan Gigi Anak

Orang tua tentunya ingin kesehatan anak selalu terjaga, termasuk kesehatan gigi. Ada banyak faktor yang mempengaruhi susunan gigi anak. Seperti faktor genetik, jika Ayah mempunyai ukuran rahang dan gigi yang besar, sedangkan ukuran rahang dan gigi ibu kecil, maka ada kemungkinan anak mempunyai susunan gigi anak yang kurang rapi. Ada pula faktor lingkungan, dengan melihat jenis makanan, cara makan minum, gigi yang tanggal sebelum waktu dan termasuk kebiasaan buruk yang dilakukan anak sehari-hari. Susunan gigi anak juga dipengaruhi dari kebiasaan buruk yang dilakukan anak seperti menghisap jempol atau jari, menghisap ataupun menggigit bibir, menjulurkan lidah, bernafas melalui mulut dan mengasah gigi saat tidur ataupun saat tidak disadari. Umumnya, kebiasaan buruk tersebut dilakukan oleh anak karena anak merasa cemas, kesepian, merasa tertolak.

Dampak Kebiasaan Buruk Untuk Susunan Gigi Anak Menurut Dokter Spesialis Gigi Anak

  • Menghisap jempol, menyebabkan rahang atas menjadi kurang berkembang, gigi depan atas terdorong oleh jari ke depan (gigi tonggos).
  • Menjulurkan lidah, menyebabkan gigi depan atas dan bawah terdorong ke depan, gigitan terbuka.
  • Bernafas melalui mulut, menyebabkan kepala memanjang, lengkung gigi rahang atas sempit, langit-langit yang dalam, tekanan otot pipi tidak seimbang, bibir atas dan bawah tidak dapat menutup sempurna sehingga menyulitkan penelanan makanan, radang gusi, bau mulut dan mudah terkena gigi berlubang akibat kekeringan rongga mulut
  • Mengasah gigi saat tidur, menyebabkan gigi aus dan menjadi lebih pendek, keausan gigi yang parah sampai mengenai saraf gigi akan menyebabkan gigi sensitif ataupun sakit berdenyut, gigi patah, gigi goyang dan kelainan sendi rahang.

Kebiasaan buruk pada anak tersebut dapat menyebabkan anak kurang percaya diri, jari dan bibir yang terluka. Dapat pula anak mengalami keracunan atau infeksi saluran cerna. Selain itu dapat menyebabkan anak menjadi lesu karena oksigen lebih sedikit diterima paru-paru saat bernafas melalui mulut. Untuk mencegah kebiasaan buruk pada anak, orang tua dapat mencari tau penyebab kebiasaan tersebut. Orang tua perlu memotivasi dan mengingatkan anak, memberikan penghargaan berupa pujian atau hadiah dan membawa anak untuk berkonsultasi dengan dokter seperti dokter gigi maupun psikolog terkait kebiasaan buruk anak tersebut.

Mencegah Kebiasaan Buruk Untuk Susunan Gigi Anak

Untuk mencegah kebiasaan buruk pada anak, umumnya dokter gigi akan melakukan pemasangan alat untuk mencegah kebiasaan buruk anak tersebut, seperti :

  • Pemasangan alat dalam rongga mulut berupa lip bumper, Hawley’s retainer, tongue crib untuk mencegah lidah dan jari menekan gigi.
  • Pemasangan alat dalam rongga mulut berupa oral screen untuk mencegah anak bernafas melalui mulut.
  • Pemasangan alat dalam rongga mulut berupa night guard untuk mencegah pengasahan gigi saat tidur.
  • Latihan myofunctional / fungsi otot bibir dan daerah wajah.
  • Jempol atau jari tangan diberi pelindung atau sarung atau bahan yang pahit tetapi tidak berbahaya.
  • Memperbaiki tambalan gigi yang mengganjal, mengobati gigi yang sakit.

Pusat Layanan Ibu dan Anak merupakan salah satu keunggulan Rumah Sakit Awal Bros. Lakukanlah pemeriksaan kehamilan demi kesehatan ibu dan janin. Rumah Sakit Awal Bros memiliki dokter kandungan dan dokter anak yang handal di bidangnya. Pusat Layanan Ibu dan Anak menyediakan imunisasi anakdan pemeriksaan lain seperti pemeriksaan pendengaran BERA serta OAE dan medical check up dengan dokter spesialis anak. Temukan jadwal dokter anak kami di sini. Simak juga tips untuk menemukan dokter anak yang bagus dan tepat untuk buah hati Anda di sini untuk melakukan konsultasi dokter anak.

 

sumber : awalbros.com

Perlukah Air Putih Untuk Bayi?

Perlukah Air Putih Untuk Bayi?
Perlukah Air Putih Untuk Bayi?

Bayi menghisap jempol setelah selesai diberikan ASI, bayi cegukan, atau air susu ibu kurang untuk sang buah hati. Pada kondisi ini, perlukah diberikan air putih untuk bayi?

Risiko Memberikan Air Putih Untuk Bayi

Sering kita dengar bahwa bayi tidak boleh diberikan air putih untuk bayi berusia di bawah enam bulan, mengapa demikian? Hal tersebut disebabkan oleh ginjal bayi yang belum matang atau belum berkembang secara sempurna. Ginjal bayi tidak mampu mengeluarkan air dengan cepat. Risiko memberikan air putih untuk bayi adalah terjadinya timbunan air dalam tubuh yang dapat membahayakan. Kelebihan pemberian air putih dapat melarutkan natrium (sodium) dalam darah dan akan dikeluarkan tubuh. Kehilangan natrium karena pemberian air putih untuk bayi dapat mempengaruhi aktivitas otak.

Cairan yang diperlukan untuk diminum bayi ketika haus adalah air susu ibu atau susu formula. Kebutuhan bayi akan air putih sebenarnya sudah terpenuhi sewaktu bayi menyusu ASI ataupun saat minum susu formula. Kedua jenis susu tersebut sebagian besar bahannya adalah air. Namun demikian, susu formula tidak direkomendasikan bagi bayi selama ibu masih bisa memberikan ASI. Pemberian susu formula dengan pencernaan yang salah dapat menyebabkan gangguan gizi pada bayi, baik gizi lebih maupun gizi kurang.

Hindari Memberikan Air Putih Untuk Bayi

Pemberian air putih untuk bayi harus dihindari. Bahkan cairan kaya elektrolit yang dikhususkan untuk bayi juga tidak direkomendasikan. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh sehari-hari. Alasan sebagian besar dokter anak untuk tidak menyarankan pemberian air putih pada bayi karena air puith dapat dengan mudah membuat perut bayi menjadi penuh. Hal ini disebut juga sebagai intoksikasi air.

Gejala awal dari intoksikasi air atau keracunan air adalah iritabilitas (bayi merengek), mengantuk dan mengalami perubahan mental lainnya. Gejala lainnya adalah menurunnya suhu tubuh (hipotermia), edema atau bengkak di sekitar wajah, hingga kejang.

Orang tua sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter ahli anak dalam pemberian air putih. Sementara menurut dr. Brain Gantoro, SpGK selaku dokter spesialis gizi klinik Rumah Sakit Awal Bros Batam mengatakan, pada kasus tertentu pemberian air putih dalam jumlah kecil mungkin tepat. Misalnya dalam keadaan konstipasi dan saat cuaca panas.

Air Putih Untuk Bayi Jika Sangat Diperlukan, Menurut Dokter RS Awal Bros

Pemberian air pada bayi hanya diperbolehkan satu hingga dua ons (satu sendok makan) air pada setiap pemberiannya. Tidak perlu memberikan air putih dalam jumlah yang berlebihan pada bayi selama enam bulan. Pemberian air putih untuk bayi dapat dilakukan misalnya saat ruangan atau cuaca sangat panas.

Lalu kapan air putih dapat diberikan untuk bayi? Air putih untuk bayi boleh diberikan setelah usia enam bulan atau ketika bayi telah dikenalkan makanan padat (makanan pendamping ASI). Pemberian air putih sebaiknya menggunakan cangkir. Cangkir merpakan pilihan terbaik daripada dot/botol. Hal ini dikarenakan ketika pemberian minum dengan dot/botol menyebabkan bayi dapat meminum terlalu banyak air.

“Bayi secara reflek akan melakukan penolakan apabila diberikan air putih dalam jumlah yang berlebihan. Sebaiknya pemberian air putih tidak perlu dalam jumlah yang berlebihan” ungkap dokter spesialis gizi klinis tersebut.

Pusat Layanan Ibu dan Anak merupakan salah satu keunggulan Rumah Sakit Awal Bros. Lakukanlah pemeriksaan kehamilan demi kesehatan ibu dan janin. Rumah Sakit Awal Bros memiliki dokter kandungan dan dokter anak yang handal di bidangnya. Pusat Layanan Ibu dan Anak menyediakan imunisasi anak dan pemeriksaan lain seperti pemeriksaan pendengaran BERA serta OAE dan medical check up dengan dokter spesialis anak. Temukan jadwal dokter anak kami di sini. Simak juga tips untuk menemukan dokter anak yang bagus dan tepat untuk buah hati Anda di sini untuk melakukan konsultasi dokter anak.

 

sumber :awalbros.com

Tips dan Trik Cara Menyapih Anak

Tips dan Trik Cara Menyapih Anak
Tips dan Trik Cara Menyapih Anak

Menyapih buah hati dari ASI tak selamanya terasa sulit terutama jika anda tahu bagaimana tips dan trik cara menyapih anak. Meskipun pada awalnya akan sedikit sulit, namun lama-kelamaan dengan mudah anda akan dapat menyapih si kecil. Berikut adalah tiga dari sebelas Tips Sukses untuk menyapih buah hati Anda.

Cara Menyapih Anak Menurut Psikolog Rumah Sakit Awal Bros

Menurut Psikolog Anak Rumah Sakit Awal Bros Batam Maryana, M. Psi, Psi, menyapih si kecil harus dimulai secara perlahan dengan cara-cara yang baik. “Jika biasanya ibu yang selalu menyusui buah hati, mintalah pada suami untuk susu formula pada si kecil. Bila perlu ajak suami juga untuk bergantian menyuapi susu buat anak. Dengan cara ini diharapkan si kecil terbiasa dengan kebiasaan baru yang anda ciptakan dengan segera mau disapih,” jelasnya.

Menciptakan berbagai trik untuk membuat si kecil merasa nyaman saat mulai disapih adalah cara cerdas ibu untuk memulai menyapihnya, pasalnya si kecil sudah menikmati zona nyaman mereka saat menikmati ASI. Menikmati ASI adalah saat paling nyaman bagi sikecil, sebab pelukan yang diberikan ibu dapat memberinya rasa aman dan nyaman. Hal inilah yang membuat sebagaian anak menolak saat akan disapih. Maka dari itu, berikanlah pelukan dan ciuman pada anak anda saat anda menyapih si kecil agar dia tetap merasa nyaman.

Cara Menyapih Anak: Trik Botol Susu

Maryana menjelaskan, mengajak si kecil untuk memilih botol susu sendiri adalah trik menciptakan rasa nyaman bagi si anak. Anak berusaha menciptakan rasa nyaman dengan memilih sendiri botol susu yang mereka suka. “Agar buah hati segera mau berhenti minum ASI, ajaklah dia untuk memilih sendiri botol susu yang ia sukai. Setidaknya berikan padanya botol susu yang ia sukai. Setidaknya berikan padanya botol susu dengan model lucu atau botol susu dengan warna favoritnya. “Botol susu dengan karakter kartun kesukaannya pasti akan sangat disukai si kecil,” ungkapnya.

Idealnya pada saat anak memasuki usia 18 bulan-24 bulan, orang tua sudah harus memulai memperkenalkan gelas sebagai media susu atau minuman lainnya bagi anak. Dalam hal ini, ibu memang harus memilih waktu yang sesuai untuk mulai menyapih anak. “Sebelum usia sampai 12 bulan ada baiknya ibu mulai memperkenalkan susu pengganti kepada anak, hanya saja perlu mengatur pemberian susu tambahan dengan pemberian ASI,” jelas psikolog Rumah Sakit Awal Bros Batam tersebut.

Pusat Layanan Ibu dan Anak merupakan salah satu keunggulan Rumah Sakit Awal Bros. Lakukanlah pemeriksaan kehamilan demi kesehatan ibu dan janin. Rumah Sakit Awal Bros memiliki dokter kandungan dan dokter anak yang handal di bidangnya. Pusat Layanan Ibu dan Anak menyediakan imunisasi anakdan pemeriksaan lain seperti pemeriksaan pendengaran BERA serta OAE dan medical check up dengan dokter spesialis anak. Temukan jadwal dokter anak kami di sini. Simak juga tips untuk menemukan dokter anak yang bagus dan tepat untuk buah hati Anda di sini untuk melakukan konsultasi dokter anak.

 

SUMBER : Awalbros.com

Pengaruh Gadget Bagi Tumbuh Kembang Anak

Pengaruh Gadget Bagi Tumbuh Kembang Anak
Pengaruh Gadget Bagi Tumbuh Kembang Anak

Gadget saat ini tidak bisa dipisahkan lagi dari kehidupan masyarakat untuk menjalani kesehariannya. Penggunaan gadget bahkan juga sudah mulai mempengaruhi anak-anak. Padahal, sebagian orangtua mungkin sudah menyadari tentang dampak maupun bahaya gadget bagi anak. Beragam dampak keranjingan gadget, nyatanya berpengaruh langsung pada mental dan perkembangan anak, hingga anak beranjak dewasa.

Psikolog anak RS Awal Bros Batam, Maryana, M psi, Psi menyebutkan, pola fikir beginilah yang salah “gadget memang bermanfaat untuk perkembangan anak, tapi tidak boleh berlebihan, harus ada aturan,” kata Maryana.

Anak jangan sampai menjadi screen addict. Screen addict yang dimaksud lebih kepada kecanduan menatap layar, baik ponsel, tablet ataupun televisi. Dia menjelaskan, layar apapun bentuk yang tidak statis. Paparan tontonan dan permainan ini juga memicu anak jadi kurang memiliki rasa empati dan simpati terhadap lingkungan sosialnya. Berikut beberapa contoh kesehatan mental anak yang dapat terganggu :

  • Bahaya gadget bagi anak dapat menimbulkan masalah kesehatan mental dan perubahan perilaku, hingga depresi.
  • Anak menjadi agresif dan mudah tersinggung jika orangtua tidak memberi mereka akses menggunakan ponsel atau tablet. Iritabilitas juga akan mempengaruhi keterampilan lainnya, khususnya dalam hal menahan diri, berpikir, dan mengendalikan emosi. Padahal, keterampilan ini membentuk dasar untuk kesuksesan di masa depan.
  • Anak-anak dapat mengembangkan berbagai masalah mental, seperti kecemasan, kesepian, rasa bersalah, isolasi diri, depresi, dan perubahan suasana hati. Paparan terhadap gadget juga dapat meningkatkan risiko ADHD dan autisme pada anak-anak.

Dampak tersebut sebenarnya bisa diatasi dengan berbagai cara, seperti membuat jadwal bersama anak, misalnya jadwal menonton atau bermain bersama. Orangtua merupakan role model anak dirumah. Mereka akan mencotoh orangtuanya. Karena itu, orangtua harus mengurangi penggunaan gadget ketika sedang didalam rumah.

Tidak perlu khawatrikan anak akan terpapar asiknya main gadget dari lingkungan sekitar. Tidak perlu takut tuntutan jaman, menghambat perkembangan diri anak. Anak sejatinya akan belajar pada waktunya. Orang tua utamanya membentuk hubungan dan mental anak. Ketika anak sudah bisa di kontrol di rumah, mereka akan bisa lebih siap menghadapi perkembangan jaman. Peran orang tua dirumah yang menjadi penentunya. Tidak perlu takut pengaruh candu gadget dari luar.

 

sumber:awalbros.com

Susu Penyebab Gigi Berlubang: Mitos atau Fakta?

Susu Penyebab Gigi Berlubang: Mitos atau Fakta?
Susu Penyebab Gigi Berlubang: Mitos atau Fakta?

Kita sering mendengar bahwa susu penyebab gigi berlubang (karies gigi), dan dapat merusak gigi anak. Anggapan ini tentu tidaklah salah tetapi menjadi tidak benar apabila konsumsi susu dihentikan. Susu dan produk susu lainnya misalnya keju mempunyai kandungan kalsium dan fosfor yang tinggi yang sangat diperlukan untuk perkembangan gigi dan tulang. Selain itu, kalsium dan fosfor juga dapat memperbaiki dan menguatkan kembali struktur email gigi yang mulai terlarut oleh asam yang dihasilkan bakteri.

Menurut penelitian terbaru oleh Nutrition Australia, susu juga mengandung kasein yaitu suatu protein pembentuk lapisan pelindung pada permukaan gigi. Lapisan ini akan melindungi gigi dari paparan asam bakteri sehingga anak tercegah dari gigi berlubang.

Apakah Susu Penyebab Gigi Berlubang?

Susu dapat mencegah gigi berlubang, tetapi banyak yang menganggap susu penyebab gigi berlubang. Hal tersebut dikarenakan, gula yang terdapat dalam susu dapat menjadi penyebab gigi berlubang karena bakteri akan memfermentasikan gula menjadi asam. Namun proses fermentasi tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga gigi sebenarnya tidak akan berlubang jika rutin dibersihkan atau minimal dibilas oleh air setelah meminum susu.

Mengapa susu penyebab gigi berlubang adalah jika susu diminum sesaat sebelum tidur lalu tidak dibersihkan. Hal itu menyebabkan gigi terpapar oleh gula dalam waktu yang lama. Istilah ini dikenal dengan nursing caries atau karies botol. Karies botol dimulai dari gigi depan atas terlebih dahulu, kemudian hampir keseluruhan gigi kecuali gigi depan bawah karena terlindung oleh lidah saat susu masuk ke dalam mulut.

Perlindungan terhadap gigi berlubang dapat dilakukan dengan penyikatan gigi dengan pasta gigi minimal dua kali sehari secara rutin yaitu setelah sarapan dan sebelum tidur. Beberapa produsen pasta gigi bahkan menambahkan kandungan susu di dalam pasta gigi oleh karena keunggulan susu untuk mencegah gigi berlubang. Pemeriksaan ke dokter gigi juga memegang peranan penting oleh karena gigi yang sudah terlanjur berlubang sebaiknya dilakukan pembersihan dan penambalan untuk mencegah kerusakan yang lebih lanjut.

 

sumber:awalbros.com

Keajaiban Kandungan ASI Melindungi Bayi dari Penyakit

Keajaiban Kandungan ASI Melindungi Bayi dari Penyakit

Keajaiban Kandungan ASI Melindungi Bayi dari Penyakit

 

Kandungan ASI terdiri dari perpaduan sempurna lemak, protein, karbohidrat, serta vitamin dan mineral yang dibutuhkan bayi. Kandungan dalam ASI juga lebih mudah dicerna dan diserap dibandingkan susu formula ataupun susu sapi. Oleh karena itu, ASI dipercaya menjadi sumber nutrisi utama bagi bayi.

Kandungan ASI terdiri dari air, protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, zat antibodi, dan enzim. Dilihat dari kandungannya yang sarat nutrisi penting, ASI disebut-sebut dapat mengurangi risiko bayi terkena penyakit tertentu, seperti diare, ISPA , pneumonia, asma, obesitas, dan diabetes.

Keajaiban Kandungan ASI Melindungi Bayi dari Penyakit - Alodokter

Jika sulit memberikan ASI secara langsung, misalnya karena ibu harus bekerja atau sedang ada masalah pada puting susu, ASI bisa diperah dan diberikan menggunakan media pemberian ASI. Untuk memperlancar produksi ASI, ibu bisa mengonsumsi makanan pelancar ASI.

Jangan Sia-siakan Kolostrum

Kolostrum adalah ASI yang diproduksi segera setelah bayi lahir, meskipun kadang dapat juga diproduksi lebih awal, yaitu pada akhir masa kehamilan. Kolostrum dapat berwarna kuning, oranye atau putih, bertekstur kental dan lengket. Kolostrum kaya akan nutrisi, di antaranya:

  • Protein.
  • Vitamin A.
  • Nitrogen.
  • Garam.
  • Sel darah putih.
  • Beberapa antibodi tertentu.

Meski hanya beberapa tetes, kandungan ASI pertama yang sering disebut sebagai imunisasi pertama bayi ini, juga memiliki kadar gula dan lemak yang lebih rendah daripada ASI yang dihasilkan kemudian.

Selain itu, kolostrum membantu proses keluarnya mekonium, dengan berperan sebagai cairan pencahar alami. Mekonium adalah tinja yang terakumulasi sebelum bayi lahir. Bayi baru lahir perlu mengeluarkan mekonium untuk mengurangi risiko terjadinya penyakit kuning.

Sehabis kolostrum, ASI yang matang akan keluar 2-4 hari setelah bayi lahir, tergantung dari frekuensi menyusu bayi pada hari pertama lahir.

Kandungan ASI Berubah sesuai Kebutuhan Bayi

Hal yang menakjubkan dari kandungan ASI adalah bahwa karakteristik cairan ini dapat berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan bayi. Kandungan ASI pada ibu yang melahirkan bayi pada usia kehamilan normal (cukup bulan) akan berbeda dengan kandungan ASI pada ibu yang melahirkan bayi prematur. Seiring waktu, kandungan ASI juga berubah sesuai pertambahan usia bayi. Nutrisinya akan disesuaikan dengan kebutuhan bayi pada tiap tahap tumbuh kembangnya.

Kandungan ASI yang dikeluarkan di awal setiap sesi menyusui, kaya akan air dan laktosa. Sedangkan di akhir sesi menyusui, kandungan ASI akan didominasi oleh kalori dan lemak.

ASI juga mengandung sel darah putih, dan zat yang membentuk kekebalan tubuh bayi seperti imunoglobulin dan lysozim, dengan komposisi yang dapat berubah sesuai usia dan kebutuhan bayi.

Berikut beberapa komponen yang terdapat dalam kandungan ASI adalah:

  • Karbohidrat
    Karbohidrat dalam ASI berupa laktosa yang membantu mengurangi kadar bakteri buruk pada perut. Nutrisi ini juga membantu penyerapan magnesium, fosfor, dan kalsium.
  • Protein
    Protein pada ASI umumnya terdiri dari protein whey sebanyak 60 persen dan kasein 40persen. Kedua kadar tersebut perlu diseimbangkan agar dapat lebih mudah diserap tubuh dan memiliki efek perlindungan terhadap infeksi. Sedangkan protein dalam susu formula lebih banyak mengandung kasein, sehingga lebih susah dicerna. Secara spesifik, protein di dalam ASI terdiri dari:
    • IgA, IgG, dan IgM sekretorik
      Ketiganya merupakan jenis antibodi yang berperan melindungi tubuh dari bakteri dan virus, serta mencegah alergi.
    • Lysozim
      Lysozim berperan sebagai enzim yang melindungi tubuh dari bakteri buruk Salmonella dan Coli.
    • Laktoferin
      Laktoferin berperan menghambat perkembangan bakteri yang bergantung pada zat besi di saluran pencernaan.
    • Faktor bifidus
      Berperan mendukung perkembangan laktobasilus yang melindungi tubuh dari bakteri berbahaya.
  • Lemak
    Lemak adalah bahan yang penting untuk mendukung proses penyerapan vitamin tertentu, dan sumber utama kalori. Lemak juga yang berperan mendukung perkembangan otak, sistem saraf, serta retina.
  • Vitamin
    Vitamin yang terkandung dalam ASI di antaranya A, D, E, K, C, niasin, dan riboflavin yang penting untuk kesehatan dan pertumbuhan bayi.
  • Mineral
    Ada beragam mineral yang terkandung di dalam ASI, seperti zat besi, zinc, kalsium, natrium, magnesium, selenium, dan klorida. Mineral ini memiliki peran penting dalam menunjang tumbuh kembang bayi, memperkuat tulang, otot, dan sarafnya, serta membantu penyerapan nutrisi.

Masih banyak kandungan ASI lainnya, yang diperkirakan berjumlah lebih dari 200 elemen, dan manfaatnya masih terus diteliti. Kandungan ASI juga diketahui efektif dalam mengurangi risiko bayi mati mendadak (SIDS), serta meningkatkan kecerdasan dan memperkuat sistem kekebalan alami tubuh anak. Jadi, jangan ragu lagi memberikan ASI pada bayi Anda.

 

sumber : alodockter.com

13 Manfaat Memberikan ASI Eksklusif

13 Manfaat Memberikan ASI Eksklusif

13 Manfaat Memberikan ASI Eksklusif

 

ASI eksklusif diberikan sejak bayi lahir ke dunia hingga berusia enam bulan. Selama periode tersebut, disarankan untuk hanya memberi Si Kecil ASI, tanpa tambahan asupan apa pun. Sebab, ada banyak manfaat ASI eksklusif yang bisa didapatkan oleh bayi.

Tidak ada asupan yang lebih baik untuk bayi selain ASI. Air susu yang diproduksi secara alami oleh tubuh ini memiliki kandungan nutrisi yang penting bagi tumbuh kembang bayi, seperti vitamin, protein, karbohidrat, dan lemak. Komposisinya pun lebih mudah dicerna ketimbang susu formula. Karena itu, ASI dapat dikatakan sebagai makanan utama bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya. Di usia ini, bayi juga sebaiknya tidak diberikan air putih atau pun jus.

13 Manfaat Memberikan ASI Eksklusif - Alodokter

13 Manfaat ASI Eksklusif

Tidak hanya untuk bayi, memberikan ASI eksklusif juga memberikan manfaat bagi ibu. Berikut adalah 13 manfaat yang bisa Si Kecil dan Anda dapatkan dari pemberian ASI eksklusif:

1. Sistem kekebalan tubuh bayi lebih kuat.
Air susu ibu mengandung zat antibodi pembentuk kekebalan tubuh yang bisa membantunya melawan bakteri dan virus. Jadi, bayi yang diberi ASI berisiko lebih kecil untuk terserang penyakit, seperti diare, asma, alergi, infeksi telinga, infeksi saluran pernapasan, konstipasi, sindrom kematian bayi mendadak, dan meningitis. Bayi yang diberi ASI juga berisiko lebih rendah untuk mengalami obesitas dan diabetes tipe 2 di kemudian hari, ketimbang bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif.

2. Membuat Si Kecil Cerdas
Ingin memiliki anak yang cerdas? Coba beri bibit jitu sejak dia masih kecil, yaitu ASI eksklusif. Menurut para ahli, asam lemak yang terdapat pada air susu ibu memiliki peranan penting bagi kecerdasan otak bayi. Selain itu, hubungan emosional antara Anda dan Si Kecil yang terjalin selama proses menyusui akan turut memberi kontribusi positif. Berbagai penelitian juga menunjukkan hasil yang mendukung pernyataan bahwa bayi yang mendapat ASI, memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi.

3. Berat badan ideal.
Si Kecil lebih mungkin tumbuh dengan bobot tubuh normal jika diberi ASI eksklusif. Mengapa demikian? Para ahli mengemukakan bahwa ASI lebih sedikit merangsang produksi insulin ketimbang susu formula. Hormon insulin sendiri dapat memicu pembentukan lemak. Maka, ASI tidak banyak memicu pembentukan lemak pada bayi. Selain itu, bayi yang diberi ASI juga memiliki kadar leptin lebih tinggi. Leptin adalah hormon yang memiliki peranan dalam menimbulkan rasa kenyang dan dalam metabolisme lemak.

4. Tulang bayi lebih kuat.
Bayi yang diberi susu selama tiga bulan atau lebih, memiliki tulang leher dan tulang belakang lebih kuat dibanding yang diberikan ASI kurang dari tiga bulan atau tidak sama sekali. Karena itu ASI eksklusif berperan penting dalam menunjang pertumbuhan tulang bayi yang kuat.

5. Mendapat limpahan kolesterol.
Pada orang dewasa, kolesterol merupakan asupan yang tidak baik. Namun, itu tidak berlaku pada bayi. Kolesterol sangat dibutuhkan bayi guna menunjang tumbuh kembangnya dan zat ini banyak ditemukan pada ASI.

6. Mengurangi risiko terjadinya sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
ASI eksklusif mampu mengurangi risiko terjadinya sindrom kematian bayi mendadak saat Si Kecil tidur. Penelitian menunjukkan bahwa efek ASI dalam mengurangi risiko terjadinya SIDS baru akan terlihat jika ASI diberikan secara eksklusif minimal 2 bulan.

7. Memperkuat hubungan ibu dan anak.
Saat menyusui, Anda akan bersentuhan dengan kulit Si Kecil dan saling bertatapan. Hal ini bisa memperkuat hubungan Anda dengannya.

8. Tubuh lebih cepat langsing.
Tahukah Anda bahwa menyusui dapat membakar kalori? Ya, kalori yang terpakai saat menyusui bisa membantu mengurangi berat badan setelah melahirkan. Namun hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut.

9. KB alami.
Ovulasi bisa terhambat ketika Anda memberikan ASI eksklusif. Metode ini disebut juga dengan metode amenore laktasi. Untuk mendapatkan manfaatnya, Anda disarankan untuk siap menyusuinya kapanpun ketika dia membutuhkan. Untuk memperkecil peluang hamil, Bunda juga disarankan untuk menggunakan metode kontrasepsi yang aman selama menyusui.

10. Mengurangi stres.
Menyusui akan merangsang produksi hormon oksitosin yang bisa memuat Anda merasa rileks.

11. Mengurangi perdarahan.
Hormon oksitoksin yang keluar saat menyusui juga dapat membantu rahim berkontraksi. Hal ini bisa mengurangi risiko perdarahan rahim usai persalinan, sekaligus mempercepat kembalinya bentuk rahim seperti sebelum hamil.

12. Risiko terkena kanker menurun.
Sebenarnya belum diketahui dengan pasti mengapa menyusui bisa mengurangi risiko Anda terkena kanker payudara dan ovarium. Namun menurut sejumlah penelitian, semakin lama Anda menyusui, semakin Anda terlindungi dari penyakit ini. Hal ini kemungkinan terjadi karena menyusui bisa menekan produksi hormon estrogen.

13. Hemat uang.
Selama memberikan ASI eksklusif, Anda tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli susu formula. Ini bisa menghemat pengeluaran bulanan Anda.

Selama menyusui, Anda disarankan untuk menjaga asupan yang masuk ke dalam tubuh (termasuk vitamin dan mineral), karena ditakutkan asupan tersebut bisa memengaruhi ASI dan memberikan dampak tidak baik pada Si Kecil. Menerapkan pola makan sehat sangat dianjurkan ketika Anda sedang menyusui, misalnya dengan mengonsumsi sayuran, buah, daging tanpa lemak, makanan berserat, susu, dan banyak minum air.

Program ASI eksklusif sayangnya tidak bisa dijalankan pada wanita yang sedang menjalani kemoterapi untuk kanker, menderita tuberkulosis, mengonsumsi obat-obatan tertentu, pengguna narkoba, atau penderita HIV. Jika mengalami masalah terkait produksi ASI, Anda bisa berkonsultasi ke dokter untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.

Hore, Bayi Sudah Tumbuh Gigi! Ini Tips Merawat Giginya

Hore, Bayi Sudah Tumbuh Gigi! Ini Tips Merawat Giginya

Hore, Bayi Sudah Tumbuh Gigi! Ini Tips Merawat Giginya

Sedang asyik menyusui, tiba-tiba terlihat tonjolan putih menyerupai gigi di gusi Si Kecil? Wah, ini pertanda gigi buah hati Bunda sudah mulai tumbuh. Meski terbilang baru, gigi Si Kecil sudah harus dijaga sedini mungkin ya, Bun. Yuk, simak tips merawat gigi bayi yang baru tumbuh di sini.

Gigi bayi pertama kali tumbuh pada usia 6 bulan ke atas. Namun, ada juga lho, Bun, bayi baru lahir yang sudah memiliki gigi. Gigi yang muncul lebih dahulu biasanya adalah gigi depan bagian bawah. Umumnya, gigi susu sudah tumbuh semua, yakni sebanyak 20 gigi, saat anak berusia 3 tahun.

Hore, Bayi Sudah Tumbuh Gigi! Ini Tips Merawat Giginya - Alodokter

Begini Cara Merawat Gigi Si Kecil

Saat akan tumbuh gigi, bayi jadi senang menggigiti tangan, mainan, teether, atau puting payudara ibu ketika menyusu karena gusinya terasa gatal. Selain itu, bayi juga jadi lebih sering berliur, gusinya tampak bengkak, dan kadang mengalami demam.

Walau masih baru satu atau dua gigi saja yang tumbuh, perawatan gigi Si Kecil harus dilakukan sedini mungkin, agar giginya tidak berlubang dan tumbuh dengan baik.

Nah, untuk merawat gigi Si Kecil yang baru tumbuh, Bunda bisa melakukan beberapa tips berikut ini:

1. Sikat giginya secara rutin

Hal ini sudah harus Bunda biasakan sejak gigi pertama Si Kecil tumbuh. Pilihlah sikat gigi yang berbulu halus, bergagang kuat, sesuai dengan usianya, dan memiliki warna yang cerah agar menarik perhatiannya.

Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride, karena mineral ini bisa mencegah kerusakan pada gigi dan menguatkan lapisan enamel gigi. Tapi jangan mengoleskan pasta gigi terlalu banyak ya, Bun, cukup sebesar biji jagung. Sikatlah gigi Si Kecil secara rutin, 2 kali sehari.

2. Berikan makanan sehat untuk giginya

Agar gigi Si Kecil kuat dan sehat, Bunda bisa memberikannya makanan yang mengandung kalsium, seperti sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, tahu dan tempe, serta produk olahan susu, misalnya keju atau yoghurt. Hindari memberikannya makanan manis yang mengandung banyak gula, seperti permen, soft drink, atau jus kemasan ya, Bun.

3. Jangan biarkan Si Kecil tidur dengan botol susu di mulutnya

Agar gigi buah hati Bunda tidak mudah rusak, usahakan untuk tidak membiarkannya tidur dengan botol susu masih menempel di mulutnya ya, Bun.

4. Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi

Setelah Si Kecil tumbuh gigi, Bunda perlu membawanya ke dokter gigi untuk diperiksa. Lakukan pemeriksaan gigi secara rutin, agar dokter bisa memantau pertumbuhan gigi Si Kecil.

Jadi, gigi bayi yang baru tumbuh juga sudah harus dirawat ya, Bunda. Jangan menunggu sampai giginya bermasalah, baru dibawa ke dokter gigi. Jika giginya sehat, senyum Si Kecil juga akan semakin menggemaskan, kan?

Bayi Mengalami ISK? Ini Gejala dan Cara Mengatasinya

Bayi Mengalami ISK? Ini Gejala dan Cara Mengatasinya

Bayi Mengalami ISK? Ini Gejala dan Cara Mengatasinya

Apakah Si Kecil sering menangis saat buang air kecil? Bisa jadi ia mengalami infeksi saluran kencing (ISK). Tapi, jangan panik, Bun. Ini memang umum terjadi, kok. Cari tahu di sini apa saja gejala ISK pada bayi dan cara mengatasinya.

ISK merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum dialami oleh bayi, khususnya yang berusia di bawah 1 tahun. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh bakteri dari tinja yang masuk melalui kelamin bayi, lalu naik dan berkembang di kandung kemih.

Bayi Mengalami ISK? Ini Gejala dan Cara Mengatasinya - Alodokter

Hal ini mungkin terjadi jika cara membersihkan bayi setelah buang air besar kurang tepat, bayi sembelit atau belum disunat, atau bayi memiliki kelainan kongenital pada saluran kemihnya.

Kenali Gejala ISK pada Bayi

Dibandingkan bayi laki-laki, bayi perempuan lebih rentan mengalami ISK. Hal ini karena perempuan memiliki saluran kencing yang lebih pendek daripada laki-laki. Akibatnya, bakteri akan lebih mudah masuk ke kandung kemih.

ISK pada bayi cenderung sulit terdeteksi. Hal ini karena bayi belum bisa menyampaikan gejala-gejala yang ia rasakan. Oleh karena itu, Bunda harus jeli terhadap perubahan yang dialami Si Kecil.

Berikut ini adalah tanda-tanda ISK pada bayi yang bisa Bunda amati:

  • Menangis saat buang air kecil
  • Buang air kecil jadi lebih sering dan sedikit-sedikit
  • Sering rewel
  • Air kencing berbau tidak sedap, terlihat keruh atau berdarah
  • Nafsu makan turun
  • Mual dan muntah
  • Terlihat lesu
  • Demam
  • Berat badan sulit naik

Cara Mengatasi ISK pada Bayi

Jika Bunda curiga Si Kecil mengalami ISK, sebaiknya segera bawa ia ke dokter. Kondisi ini harus segera ditangani secepatnya, ya, Bun. Jika tidak, dikhawatirkan bakteri di saluran kemih akan menyebar dan menyebabkan kerusakan pada ginjal.

Dokter akan memeriksa keberadaan bakteri pada urine Si Kecil. Bila benar ada, dokter akan meresepkan antibiotik untuk mengatasinya dan untuk mencegah infeksi ginjal. Umumnya, ISK akan sembuh setelah bayi mengonsumsi antibiotik selama 3–7 hari.

Selain itu, Bunda juga harus memastikan Si Kecil mendapat asupan cairan yang cukup, ya. Hal ini dapat membantu mempercepat proses pemulihannya. Namun, jangan memberikan Si Kecil minuman yang mengandung kafein, seperti soda atau teh.

Jika ISK terjadi pada bayi yang usianya masih di bawah 6 bulan, dokter mungkin akan menyarankan rawat inap. Kondisi lain yang juga memerlukan rawat inap adalah jika bayi mengalami:

  • Penyebaran bakteri hingga ke darah
  • Demam yang tidak kunjung membaik
  • Dehidrasi
  • Muntah-muntah
  • Pemberian obat sulit dilakukan lewat mulut

ISK pada bayi tidak boleh disepelekan. Bunda harus rutin mengganti popoknya untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Pastikan juga Bunda membersihkan kelaminnya dengan cara yang benar, terutama pada bayi perempuan.

Bersihkan alat kelamin terlebih dahulu sebelum membersihkan anus untuk mencegah perpindahan bakteri tinja ke saluran kencing. Hindari membersihkan alat kelamin menggunakan sabun yang mengandung parfum.

ISK pada bayi penting untuk dikenali dan segera diatasi. Apabila Si Kecil mengalami gejala ISK, jangan tunda untuk memeriksakannya ke dokter, apalagi jika kejadiannya sering berulang atau membuat Si Kecil terlihat sangat lemas.

 

sumber : alodokter.com

Our Brands