Usia Berapa Anak Mulai Belajar Berlari?

Usia Berapa Anak Mulai Belajar Berlari?

Ketika bayi sudah mampu berdiri dan berjalan sendiri, tentu Anda menanti-nantikan perkembangan motorik menarik lainya yang akan ditunjukkan si kecil. Berlari, misalnya, yang mungkin sebentar lagi akan mulai diperlihatkannya. Sebenarnya, pada usia berapa anak mulai belajar berlari? Berikut ulasan lengkapnya.

Kapan usia anak mulai belajar berlari sendiri?

Kesehatan pencernaan anak

Sejatinya, tubuh manusia memang diciptakan untuk bergerak, tutur Shari Barkin, M.D., selaku dokter anak di Amerika Serikat. Kemampuan tubuh untuk bergerak ini disebut sebagai kemampuan motorik.

Motorik tubuh yang berkerja dengan baik merupakan pertanda bahwa otak, otot, serta saraf di sekujur tubuh dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Salah satu kegiatan yang menunjukkan bahwa kemampuan motorik tubuh bekerja dengan baik, yakni berlari.

Pasalnya, saat berlari tubuh mengombinasikan kerja dari otot, tulang, saraf, dan otak, yang pada akhirnya membentuk suatu gerakan. Selain melatih kemampuan motorik tubuh, belajar berlari juga seolah menjadi tonggak perkembangan lainnya pada anak.

Ya, setelah berhasil menguasi kemampuan menyeimbangkan diri dan berjalan dengan baik, di usia selanjutnya anak akan mulai belajar berlari ke sana kemari. Itulah mengapa penting untuk memperhatikan perkembangan anak setiap saat selama masa tumbuh kembangnya.

Rentang usia anak mulai belajar berlari biasanya sekitar 18-24 bulan. Namun, perlu dipahami bahwa rentang usia anak belajar berlari tersebut hanyalah pedoman umum.

Dengan kata lain, usia anak belajar berlari tidak bisa disamaratakan, karena kemampuan dan perkembangan setiap anak yang tidak selalu sama. Jadi, jika pada rentang usia tersebut anak belum kunjung menunjukkan tanda-tanda mulai mahir berlari sendiri, Anda tak perlu terlalu khawatir.

Perkembangan kemampuan motorik anak mungkin lebih dari rentang usia tersebut. Selama si kecil masih menunjukkan berbagai perkembangan lainnya, tentu tidak masalah.

Sah-sah saja untuk sering mengajak anak berjalan di luar rumah demi melatih kemampuan berlarinya. Akan tetapi, jangan berharap kalau anak akan langsung bisa berlari dengan sendirinya.

Anda mungkin perlu berusaha untuk melatihnya sedikit demi sedikit, sampai si kecil berhasil berlari dengan kemampuannya sendiri.

Bagaimana cara membantu anak belajar berlari?

cara mendidik anak agar mandiri dan berani

Jika anak sudah memasuki usia di mana seharusnya ia mulai belajar berlari, biasanya si kecil akan menunjukkan tanda-tanda siap untuk berlari. Apalagi saat anak sering memperhatikan orang-orang di sekitarnya berlari.

Umumnya, anak menjadi lebih terpacu untuk mencoba dan melatih dirinya agar bisa berlari sendiri. Ditambah ketika anak mulai mahir berjalan, menyeimbangkan diri, membangkitkan dirinya sendiri, otot tubuhnya akan semakin kuat dan siap untuk mengembangkan kemampuan motorik lainnya.

Selain itu, Anda dapat mengajak anak Anda untuk bermain di area yang cukup luas dan aman bagi si kecil. Ajak anak Anda untuk aktif bergerak sesuka hati, tapi tetap dalam pengawasan Anda.

Dalam hal ini, Anda bisa membantu anak untuk belajar berlari dengan mengajarkannya untuk menstabilkan diri selama berjalan. Baik itu dalam gerakan berjalan yang lambat, ataupun cepat.

Saat gerakan anak dalam berjalan semakin lama semakin cepat, biasanya ia mulai mampu berlari sedikit demi sedikit. Pada awal proses belajarnya, Anda dapat mendampingi si kecil sembari memintanya untuk berlari dalam tempo yang pelan atau sedang.

Seiring berkembangnya kemampuan anak, Anda bisa membantu si kecil dengan memberikannya arahan selama belajar berlari. Misalnya dengan memintanya untuk tidak berlari terlalu jauh atau terlalu kencang sebelum anak mulai berlari.

Hal ini perlu dilakukan mengingat si kecil sedang mengasah kemampuan berlarinya, dan mungkin saja tiba-tiba berlari menjauhi Anda dalam waktu singkat.

Perlukah khawatir kalau anak berlari dengan lambat?

Sumber: Stocksy United

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, usia anak belajar berlari bisa berbeda-beda. Maka itu, Anda tidak perlu terlalu khawatir, karena biasanya si kecil akan menunjukkan perkembangannya sendiri.

Salah satu upaya yang bisa Anda lakukan yakni dengan melatih kemampuan motorik anak yang satu ini. Namun, bagaimana apabila kecepatan anak saat berlari tergolong lambat, dan tidak seperti anak seusianya?

Jangan keburu menyimpulkan hal-hal negatif. Coba perhatikan, apakah anak merasa aman berlari di tempat tersebut? Sebab jika anak melihat lingkungan di sekelilingnya tampak kurang nyaman, seperti banyak bebatuan, mungkin ini yang memengaruhi kecepatan berlarinya.

Di sisi lain, kecepatan berlari anak juga bisa dipengaruhi oleh kebiasaannya dalam berlari. Apabila anak sudah cukup terbiasa dan merasa mahir, umumnya ia bisa dengan lincahnya berlari ke mana pun.

Sebaliknya, bila bagi anak ini masih merupakan tahapnya untuk belajar, ia mungkin lebih berhati-hati dan nyaman berlari dalam tempo sedang atau bahkan lambat.

Ini tidak masalah selama memang anak menyukainya. Kuncinya Anda tetap perlu bersabar untuk selalu mengajak anak Anda bergerak aktif hingga bisa berlari.

Meskipun ada kondisi fisik yang bisa menghalangi anak Anda untuk berlari seperti kaki rata atau mengarah ke dalam, hal ini tidak akan menyulitkan anak Anda dalam berlari. Hal ini dijelaskan oleh Sara Hamel, M.D, selaku seorang dokter anak di Children’s Hospital of Pittsburgh, Amerika Serikat.

Namun demikian, Anda tetap perlu mengonsultasikan ke dokter jika terdapat kondisi seperti salah satu sisi tubuh anak Anda yang bergerak lebih baik dibandingkan sisi yang lain, anak Anda sering berjalan dengan berjinjit, dan anak Anda sering berjalan bolak-balik tanpa tujuan.

sumber : hellosehat.com

Post sebelumnya Post setelahnya

Our Brands