Tips Mencegah Kegemukan Pada Anak Tanpa Mengurangi Nutrisinya

Tips Mencegah Kegemukan Pada Anak Tanpa Mengurangi Nutrisinya

Anda pasti senang dan gemas melihat si kecil memiliki tubuh yang gemuk. Tapi, bertubuh gemuk bukan jadi patokan bahwa buah hati Anda tumbuh dengan sehat. Pasalnya, kegemukan pada anak bisa menyebabkan obesitas dan akhirnya meningkatkan risiko anak terkena berbagai penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2, asma, sleep apnea, dan juga bermasalah pada tulang dan sendinya.

Untuk menghindari hal tersebut, sebagai orangtua, Anda harus jadi “keeper” agar berat badan anak tidak terus bertambah. Bagaimana caranya? Jangan khawatir, simak tips jitunya berikut ini.

Kunci penting untuk cegah kegemukan pada anak

Anak gemuk dapat disebabkan oleh banyak faktor. Namun, penyebab paling umum adalah pola makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik anak. Sisanya disebabkan oleh faktor genetik atau penyakit hormonal. Nah, untuk menjaga berat badan anak tetap sehat, utamanya Anda harus memerhatikan bagaimana pola makan anak.

Makanan memang jadi sumber nutrisi dan energi bagi anak, tapi untuk mengurangi atau menjaga berat badannya bukan berarti Anda harus mengurangi nutrisinya. Jadi, kunci penting untuk menjaga berat badan anak tetap sehat adalah menyeimbangkan asupan kalori untuk anak per hari dengan aktivitas fisik.

Cara untuk memantau asupan kalori yang dibutuhkan anak

Menyeimbangkan asupan kalori berarti menyediakan makanan dengan nutrisi yang cukup dan jumlah kalorinya sesuai. Tapi, Anda perlu memahami bahwa kalori yang dibutuhkan setiap anak berbeda-beda, bergantung dari jenis kelamin, usia, dan tingkat aktivitas anak.

Agar lebih mudah menghitung kebutuhan kalori anak, silakan cek di kalkulator kebutuhan kalori milik Hello Sehat atau melalui tautan berikut: bit.ly/kalkulatorBMR. Sementara untuk memantau asupan kalori anak agar kegemukan pada anak bisa dihindari, Anda bisa mengikuti langkah-langkahnya berikut ini.

1. Cermat memilih makanan untuk anak

minum susu setelah makan ikan

Ada banyak makanan yang bisa membuat berat badan naik, terutama jika asupannya tidak dibatasi. Misalnya, pada makanan mengandung gula, lemak, dan juga protein.

Makanan berlemak dan berprotein bisa didapatkan dari berbagai jenis daging. Anda bisa memilih daging sapi atau ayam yang lemaknya sudah disisihkan. Berbagai kacang-kacangan juga menyediakan asam lemak dan protein yang penting bagi tubuh. Sajikan lebih banyak menu makanan dengan kombinasi sayur, buah, dan produk gandum untuk memenuhi kebutuhan serat, vitamin, dan mineral terpenuhi.

Selain pilihan menu makanannya yang sehat, cara mengolah makanan pun juga harus Anda perhatikan. Kurangi memasak makanan dengan cara digoreng. Jangan lupa, untuk menggunakan minyak yang paling baik untuk memasak, minyak zaitun misalnya.

2. Pilih minuman yang sehat dan rendah gula

anak minum susu sapi

Selain makanan, beberapa minuman juga bisa menambah asupan kalori anak, seperti susu atau jus. Kedua minuman tersebut kadang mengandung banyak gula. Nah, supaya anak tetap mendapatkan manfaat baik dari susu atau jus, pilih susu rendah gula dan tidak tambahkan banyak gula pada jus.

Sama seperti susu pada umumnya, susu rendah gula tetap menyediakan protein, kalsium, vitamin D dan mineral penting lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh. Manfaatnya melindungi kesehatan tulang dan gigi serta mencegah timbunan lemak yang berlebih di dalam tubuh.

2. Batasi camilan yang mengandung gula

penyebab impotensi

Anak-anak suka sekali dengan makanan manis yang tentunya mengandung banyak gula, seperti permen, cokelat, atau cake. Nah, untuk mengurangi makanan ini, sebaiknya Anda menyediakan camilan sehat buatan sendiri. Jangan menyediakan makanan seperti ini di dalam kulkas, karena anak dapat menjangkaunya dengan mudah.

5. Menerapkan kebiasaan makan yang sehat

kebutuhan protein anak

Agar asupan kalori anak tidak berlebihan, atur kembali jadwal makan dan ngemil anak. Saat jam makan, jangan biarkan televisi menyala. Fokus anak akan teralihkan dan membuatnya tidak memperhatikan banyaknya makanan  yang seharusnya ia makan sehingga porsi makannya bisa berlebih.

Kemudian, jangan memaksakan anak untuk menghabiskan makanannya. Tindakan ini bisa membuat anak makan berlebihan dan asupan kalorinya tentu bisa melebihi batas.

sumber : hellosehat.com

Post sebelumnya Post setelahnya

Our Brands