Apa Dampaknya Jika Anak Kekurangan Kalsium?

Apa Dampaknya Jika Anak Kekurangan Kalsium?

Kalsium merupakan mineral yang penting bagi tubuh. Mineral ini berperan dalam berbagai hal, terutama dalam membangun tulang dan gigi. Pada anak, peran kalsium sangatlah besar untuk mendukung pertumbuhan. Sayangnya, tidak semua anak dapat mencukupi asupan kalsium dengan baik. Lantas, apa dampaknya jika kekurangan kalsium terjadi pada anak? Pahami lebih dalam dampaknya pada ulasan berikut ini.

Dampak kekurangan kalsium pada anak

Peran kalsium di dalam tubuh tidak hanya membangun tulang dan gigi yang kuat. Mineral juga mengatur detak jantung, menjaga keseimbangan cairan dalam sel, membekukan darah, serta mengatur kontraksi otot dan impuls saraf.

Untuk memenuhi kebutuhan kalsium per hari, anak bisa memperolehnya dari makanan, seperti susu, yogurt, dan keju. Bagi anak dengan alergi susu atau intoleransi laktosa, kalsium bisa didapat dari makanan lain, seperti tahu, kedelai, almond, kacang merah, dan sayuran hijau.

Jika kebutuhan kalsium pada tubuh anak tidak tercukupi, anak bisa mengalami defisiensi kalsium. Kekurangan kalsium pada anak ini bisa menimbulkan gejala, seperti otot kram, kesemutan, dan mati rasa. Selain itu, kulit jadi kering dan kuku mudah rapuh.

Menurut laman John Hopkins Medicine, kalsium yang tidak mencukupi dapat juga menyebabkan hipokalsemia. Kondisi ini menandakan rendahnya kalsium dalam darah. Biasanya, kondisi ini menimpa bayi prematur, lahir dari ibu yang mengidap diabetes, terkena infeksi, atau memiliki masalah kelenjar pituitari.

Kebanyakan bayi tidak menunjukkan adanya gejala. Bila ada, kemungkinan besar ia akan terlihat lesu, susah makan, sensitif, dan mengalami kejang.

Dampak buruk akibat kekurangan kalsium pada anak

bayi menangis tidak keluar air mata

Kalsium yang rendah dapat menimbulkan dampak buruk bagi anak, apalagi mereka sedang dalam masa pertumbuhan. Jika kondisi ini disertai rendahnya kadar vitamin D dan fosfor, risiko rakitis bisa meningkat.

Rakitis adalah kelainan tulang yang menyebabkan pertumbuhan bayi menjadi tertunda, kaki, dan tulang punggung membengkok. Kondisi ini membuat anak tumbuh dengan kaki melengkung membentuk huruf O. Memiliki kelainan tulang seperti ini tentu bisa mengganggu aktivitas harian anak seiring ia bertambah dewasa.

Kekurangan kalsium pada anak juga menyebabkan kepadatan tulang menurun. Padahal anak membutuhkan tulang untuk menunjangnya bergerak aktif melakukan berbagai aktivitas.

Akibatnya, kondisi tersebut akan membuat anak mudah mengalami patah tulang. Tak hanya itu, kepadatan tulang yang terus menurun dapat meningkatkan risiko osteoporosis (pengeroposan tulang) meningkat di kemudian hari.

Berdasarkan studi pada jurnal Endocrine Connection, hipokalsemia yang parah dapat mengancam jiwa. Sebanyak 135 orang yang mengalami hipokalsemia berat dapat mengalami komplikasi jantung, seperti gagal jantung.

Namun, pada kebanyakan kasus ini terjadi karena pasien juga mengalami masalah kesehatan lain, seperti gangguan tiroid dan rendahnya kadar magnesium dalam darah.

Ini yang harus dilakukan orangtua

Kekurangan kalsium pada anak bisa dicegah dengan menyediakan makanan tinggi kalsium, seperti susu, sayur hijau, kacang-kacangan.

Mencukupi kebutuhan kalsium anak juga bisa dilakukan sejak Anda masih hamil. Pastikan Anda menerapkan gaya hidup yang sehat selama masa kehamilan, seperti makan makanan yang sehat, menjaga berat badan dan kebersihan supaya terhindar dari infeksi.

Ingat kondisi ini tidak selalu menunjukkan gejala dan tanda yang mudah dikenali, terutama pada bayi. Oleh karena itu, bila Anda mendapati anak rewel namun terlihat lemah, sebaiknya periksa ke dokter segera.

sumber : hellosehat.com

Post sebelumnya Post setelahnya

Our Brands