3 Gangguan Paru-paru yang Mungkin Terjadi Pada Bayi Prematur

3 Gangguan Paru-paru yang Mungkin Terjadi Pada Bayi Prematur

Pada umumnya, bayi yang lahir prematur memiliki beberapa masalah terkait kondisi fisiknya. Hal ini karena sebenarnya mereka belum 100% siap ketika keluar dari rahim. Akibatnya, beberapa organ tubuhnya belum sempurna. Salah satu organ tubuh yang sering mengalami gangguan pada bayi prematur adalah paru-paru. 

Mengapa bayi prematur mengalami gangguan pada paru-paru?

 

retinopati prematuritas masalah mata bayi prematur

Paru-paru merupakan organ tubuh yang terakhir berkembang saat bayi berada di dalam rahim. Biasanya, paru-paru bayi dianggap sempurna pada minggu ke-36, tetapi dalam kasus tertentu terdapat pengecualian. 

 

Itu sebabnya, bayi yang lahir prematur biasanya memiliki paru-paru yang belum berkembang secara optimal, sehingga rentan terhadap berbagai komplikasi. Jika bayi harus lahir lebih cepat daripada perkiraan, beberapa calon ibu biasanya memerlukan suntikan steroid agar paru-paru lebih cepat siap.  

Selain itu, berikut ini terdapat beberapa penyebab lain yang membuat bayi prematur rentan terkena penyakit paru-paru, antara lain: 

  • Jumlah surfaktan rendah. Zat ini zat yang berada di paru-paru ini membantu menjaga kantung udara kecil (alveolus) tetap terbuka. 
  • Penggunaan oksigen yang berlebihan dapat membahayakan sel-sel pada paru. 
  • Mesin pernapasan (ventilator) karena tekanan udara yang berasal dari mesin bisa mengganggu saluran pernapasan bayi. 

Gangguan yang sering terjadi pada paru-paru bayi prematur

 

Gangguan paru-paru pada bayi prematur dikelompokkan menjadi dua jenis berdasarkan lama waktunya, yaitu jangka pendek dan jangka panjang.

Seperti yang dilansir dari European Lung Foundation, terdapat dua jenis gangguan paru-paru jangka pendek, yaitu bronchopulmonary dysplasia dan sindrom gangguan pernapasan.

Sementara itu, gangguan paru-paru pada jangka panjang biasanya berupa peningkatan risiko asma dan masalah obstruksi saluran pernapasan. 

1. Bronchopulmonary dysplasia

 

Hati-Hati, Depresi Pada Ayah Bisa Menyebabkan Bayi Prematur

Bronchopulmonary dysplasia (BPD) merupakan sebuah kondisi di mana bayi membutuhkan oksigen tambahan selama beberapa minggu. 

Penyebab utama dari kondisi ini belum diketahui dengan pasti, tetapi para peneliti menduga bahwa BPD berkembang akibat penggunaan ventilator.

Walaupun inkubator berfungsi untuk membantu kelangsungan hidup bayi Anda, ternyata ventilator yang terpasang juga berpotensi meningkatkan risiko peradangan yang mengarah pada BPD.

Di sisi lain, jika bayi Anda tidak didukung oleh ventilator, bayi Anda akan kesulitan bernapas. Oleh karena itu, para dokter biasanya menggunakan obat hirup atau diuretik pada usia tertentu agar bayi Anda bisa terlepas dari ketergantungan oksigen tambahan dari ventilator. 

2. Sindrom gangguan pernapasan

 

bayi prematur bertahan hidup

Sindrom gangguan pernapasan (respiratory distress syndrome) adalah salah satu penyebab utama kematian bayi prematur. Hal ini terjadi ketika paru-paru bayi yang belum sempurna tidak memiliki zat pelindung, yaitu surfaktan, yang cukup. 

Surfaktan merupakan zat yang diproduksi di dalam paru dan bertugas untuk membantu menjaga paru bayi agar tetap berkembang.

Jika surfaktan tidak cukup, bayi akan kesulitan untuk mengambil oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. 

Oleh karena itu, bayi prematur yang mengalami gangguan pada paru-paru berupa sindrom gangguan pernapasan sering diberikan tabung oksigen dan pengganti surfaktan. 

Ada faktor-faktor lain yang memengaruhi terjadinya sindrom gangguan pernapasan pada bayi prematur, yaitu

  • Jenis kelamin laki-laki
  • Riwayat penyakit keluarga
  • Ibu menderita diabetes

 

Sindrom gangguan pernapasan dapat menyebabkan akibat yang lebih parah dibandingkan BPD, seperti asma ketika dewasa hingga kematian. Akan tetapi, jika diobati dengan tepat, sindrom ini hanya terjadi beberapa minggu sampai bulan saja. 

3. Apnea

 

bayi lahir prematur

Menurut sebuah jurnal dari American Academy of Pediatrics, hampir 100% bayi prematur yang lahir sebelum minggu ke-28 mengalami apnea.

Apnea merupakan gangguan pernapasan yang memberikan jeda saat bernapas selama 15 detik (henti napas). 

Gangguan paru-paru pada bayi prematur yang satu ini biasanya tidak terjadi segera setelah lahir. Kondisi ini biasanya terjadi 1-2 minggu setelah bayi prematur lahir, tetapi belum ada hal yang bisa memastikan itu. 

Beberapa penyebab yang menimbulkan apnea pada bayi prematur, antara lain: 

  • Bayi lupa bernapas karena sistem saraf mereka masih belum matang. Situasi ini disebut apnea pusat. 
  • Bayi berusaha bernapas, tetapi saluran pernapasannya sulit dilalui, sehingga udara tidak masuk dan keluar dari paru-paru. 

 

Jika Anda melahirkan secara prematur dan menderita apnea, bayi Anda akan membutuhkan monitor yang mencatat detak jantung dan tingkat oksigen dalam darah. 

Oleh karena itu, bayi prematur membutuhkan perawatan dan perhatian ekstra agar tidak menimbulkan komplikasi lainnya. 

Mencegah gangguan paru-paru pada bayi prematur

 

kelahiran prematur bayi prematur

Seperti yang dikutip dari University of Rochester, kunci utama mencegah munculnya gangguan paru-paru pada bayi prematur adalah kehamilan yang sehat.

Bila Anda mengalami masa kehamilan yang sehat, kemungkinan besar akan mencegah bayi Anda lahir sebelum paru-parunya berkembang sempurna.

Walaupun tidak semua kelahiran prematur dapat dicegah, Anda bisa melakukan beberapa hal di bawah ini untuk mengantisipasi hal itu terjadi. 

  • Rutin memeriksakan diri ke dokter kandungan
  • Menjalani pola makan sehat
  • Tidak merokok dan usahakan menghindari asap rokok
  • Tidak mengonsumsi alkohol ataupun obat-obatan terlarang
  • Mencegah infeksi
  • Melakukan pengobatan rutin bila Anda mengidap penyakit kronis 

 

Gangguan paru pada bayi prematur terkadang memang tidak dapat dicegah. Akan tetapi, menerapkan pola hidup sehat selama dan sebelum hamil dapat membantu Anda terhindar dari risiko kelahiran prematur. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran yang tepat.

sumber : hellosehat.com

Post sebelumnya Post setelahnya

Our Brands