Tanpa Diduga, 3 Hal Ini Jadi Sumber Kuman di Sekitar Bayi Anda

Tanpa Diduga, 3 Hal Ini Jadi Sumber Kuman di Sekitar Bayi Anda

Tahukah Anda jika perlengkapan dan mainan bayi bisa jadi sumber kuman di sekitar bayi? Kuman, jamur, dan bakteri bisa berpindah dan berkembang pada benda-benda tersebut. Mulai dari botol susu, dot, selimut, baju, peralatan makan, hingga mainan yang menemani si kecil setiap hari.

Contohnya, pertumbuhan bakteri pada botol susu bayi. Susu yang ada pada botol tidak dapat bertahan lama dan bisa menjadi sarang bagi bakteri untuk berkembang. Jika botol susu tidak dicuci dengan bersih, bakteri yang masih menempel bisa bercampur dengan susu yang baru dan masuk ke tubuh si kecil ketika diminum.

Sama halnya jika Anda tidak mencuci mainan, baju, selimut bayi dengan bersih dan menyimpannya secara asal. Bakteri tentu tidak akan hilang sepenuhnya sehingga bisa menempel di kulit bayi dan masuk ke tubuhnya dengan mudah.

2. Binatang peliharaan di rumah

mencegah penyakit yang ditularkan hewan peliharaan

Punya binatang peliharaan di rumah? Tentu sangat menyenangkan melihat interaksi binatang peliharaan yang Anda sayangi dengan si kecil. Namun, Anda tetap harus waspada karena hewan peliharaan bisa menjadi sumber kuman di sekitar bayi.

Binatang peliharaan yang bergerak ke sana kemari dapat terpapar kuman dari berbagai tempat. Saat ia mendekat, menempel, bahkan menjilat mainan maupun kulit si kecil, kuman akan langsung berpindah.

Pada beberapa kasus, binatang berbulu juga memiliki tungau kudis. Meski tidak menyebabkan kudis pada bayi, reaksi gatal dan iritasi kulit bisa terjadi jika bayi terpapar tungau tersebut.

3. Anggota keluarga atau tamu yang berkunjung

terima tamu setelah bayi lahir

Kira-kira siapa lagi yang sangat dekat dengan si kecil, selain hewan peliharaan dan mainannya yang bisa jadi sumber kuman? Jawabannya adalah Anda dan orang-orang di sekitar bayi Anda. Mengapa demikian?

Setiap hari Anda melakukan berbagai aktivitas dan menyentuh banyak hal. Kuman yang sangat mudah berpindah ini bisa menempel pada pakaian dan kulit tanpa disadari karena ukurannya yang amatlah kecil. Biasanya penularan kuman terjadi ketika Anda memeluk, menggendong, mencium, dan menyentuh buah hati tanpa cuci tangan dulu sebelumnya.

Begitu juga dengan kerabat atau keluarga yang datang berkunjung untuk menengok bayi. Bila mereka belum cuci tangan, bayi jadi rentan terpapar kuman. 

Cara melindungi bayi dari sumber kuman

Supaya si kecil bebas dari penyakit, tentu ada tindakan pencegahan yang perlu Anda lakukan. Mengingat sumber bakteri berada sangat dekat dengan si kecil, perhatian ekstra pada kebersihan perlengkapan bayi, selimut dan seprai, mainan, binatang peliharaan, dan orang-orang yang berada di sekelilingnya sangat diperlukan.

Nah, beberapa hal yang perlu Anda lakukan untuk melindungi bayi dari bakteri yang dapat menularkan penyakit, antara lain:

  • Cuci tangan sebelum bermain dengan si kecil. Kuman yang menempel di kulit, terutama tangan, akan hilang jika Anda mencuci tangan. Namun, cuci tangan yang harus Anda lakukan bukan sekadar membasahi tangan. Anda butuh sabun antibakteri yang efektif dalam membunuh kuman. Jangan lupa, bilas tangan hingga bersih dengan air mengalir.
  • Perhatikan kebersihan hewan peliharaan. Supaya kuman tidak menempel di bulu binatang peliharaan, Anda harus rajin memandikannya. Bila perlu, minta bantuan dokter hewan atau jasa perawatan hewan supaya kebersihan dan kesehatan hewan selalu terjaga.
  • Bersihkan perlengkapan dan mainan bayi dengan benar. Supaya kuman terbunuh, Anda harus mencuci perlengkapan, seperti selimut, sarung bantal, pakaian, dan mainan bayi hingga bersih. Gunakan cairan antiseptik untuk membersihkan perlengkapan dan mainan bayi tersebut untuk melindungi bayi dari bakteri. Lalu simpan di tempat yang kering dan tertutup.
  • Minta tamu atau pengasuh bayi untuk menjaga kebersihan. Terutama saat mereka sedang berada di dekat bayi atau saat mengurus bayi. Selalu sediakan sabun atau tisu basah antibakteri di rumah supaya orang di sekitar bayi lebih mudah menjaga kebersihan.

sumber : hellosehat.com

Post sebelumnya Post setelahnya

Our Brands