Si Kecil Gila Cokelat di Hari Natal? Batasi Asupannya ya, Bu!

Si Kecil Gila Cokelat di Hari Natal? Batasi Asupannya ya, Bu!

Bagi anak-anak, Natal jadi hari yang ditunggu karena cokelat kerap jadi camilan yang hampir selalu tersaji. Cokelat dikenal memberikan efek bahagia saat dimakan. Sayangnya, terlalu banyak makan cokelat juga tidak baik untuk kesehatan si kecil. Oleh karena itu, ada beberapa alasan mengapa orangtua perlu mengingatkan anak untuk tidak kebanyakan makan cokelat.

Dampak yang muncul saat anak kebanyakan makan cokelat

Kebanyakan makan cokelat bisa membuat anak mengalami berbagai masalah mulai dari sembelit sampai gigi berlubang:

1. Menyebabkan sembelit

resep dessert coklat menu takjil buka puasa

Berbagi kehangatan dan kebahagiaan di hari Natal adalah momen yang ditunggu. Kebahagiaan juga dituangkan lewat sajian beragam makanan lezat. Termasuk camilan cokleat yang terhidang.

Melihat warna-warni cokelat, pasti si kecil suka sekali dengan rasanya, manis dan membuat ketagihan. Saking enaknya, anak jadi sulit berhenti dan terlalu banyak makan cokelat.

Orangtua perlu tahu, anak yang kebanyakan makan cokelat bisa saja mengalami sembelit atau konstipasi.

Sembelit terjadi jika sistem pencernaan terganggu dan tidak seaktif biasanya. Hal ini membuat frekuensi BAB jadi lebih jarang, setidaknya tiga kali saja dalam seminggu.

Sebenarnya, belum ada temuan spesifik yang menyatakan bahwa banyak makan cokelat bisa membuat sembelit. Namun, diduga kuat bahwa kandungan bahan cokelat bisa memicu terjadinya gangguan pencernaan tersebut,

Cokelat dengan isian biasanya kaya akan gula. Selain itu, cokelat juga mengandung kafein yang bisa jadi penyebab dehidrasi. Kue cokelat juga umumnya mengandung susu.

Berbagai bahan ini bisa menjadi risiko pemicu sembelit apalagi jika dikonsumsi terlalu banyak.

Jika sudah demikian, orangtua perlu membatasi atau menghentikan asupan cokelat si kecil. Jika anak telanjur sembeit, redakan gejalanya dengan obat pencahar.

2. Membuat anak susah tidur

Tidak hanya pada kopi atau teh, orangtua perlu tahu bahwa cokelat juga mengandung kafein. Kafein adalah zat stimulan yang membuat seseorang bersemangat.

Jika asupan cokelat si kecil di malam Natal misalnya tidak dibatasi sehingga anak makan kebanyakan, jangan heran jika ia tak kunjung merasa lelah dan apalagi tertidur.

Sebelum hal ini terjadi, ada baiknya orangtua membatasi asupan cokelat si kecil saat Natal agar jam tidurnya tidak terganggu.

3. Mengakibatkan malnutrisi dan gigi berlubang

malnutrisi adalah

Di balik rasanya yang manis, cokelat mengandung banyak gula. Jika dikonsumsi terlalu banyak, gula dalam cokelat bisa menimbulkan masalah kesehatan pada anak.

Anak yang sudah terbiasa mengonsumsi satu makanan tertentu dan cenderung enggan makan jenis lainnya bisa mengarahkannya kepada kondisi malnutrisi.

Malnutrisi tak berarti anak kurang makan. Kondisi ini dapat menggambarkan ia kelebihan satu nutrisi tertentu. Jika si kecil hobi makan cokelat setiap hari, bisa jadi ia malas untuk makan makanan yang lain.

Hal ini bisa membuat anak jadi kekurangan nutrisi penting makro dan mikro yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya.

4. Gigi berlubang

mencegah gigi berlubang pada anak

Dampak selanjutnya yang timbul saat anak kebanyakan makan cokelat adalah timbulnya gigi berlubang dan juga penyakit gusi.

Jika si kecil enggan menggosok giginya, hal ini bisa memperburuk kondisi kesehatan gigi dan mulutnya.

Oleh karena itu, selepas berpesta dan mengonsumsi makanan lezat, ajak anak menggosok gigi dan melakukan flossing.

Selebihnya, orangtua tetap perlu membatasi asupan cokelat di kecil saat Natal dan hari-hari setelahnya.

Namun, cokelat juga baik dikonsumsi untuk kesehatan anak

biji cokelat
Sumber: Perfect Daily Grind

Meski bisa memicu berbagai masalah kesehatan, cokelat tak selalu membawa dampak buruk untuk anak.  Cokelat dapat meningkatkan aliran darah ke otak sehingga membuatnya dapat berfungsi lebih baik.

Kandungan flavonoid pada coklat yang dibuktikan pada jurnal The FASEB Journal membuktikan bahwa cokelat dapat meningkatkan memori dan fungsi kognitif.

Namun kembali lagi, meski cokelat memiliki manfaat saat dikonsumsi, jangan biarkan anak makan cokelat kebanyakan ya, Bu.

sumber : hellosehat.com

Post sebelumnya Post setelahnya

Our Brands