Pengertian Rotavirus

Pengertian Rotavirus

Pengertian Rotavirus

Rotavirus adalah jenis virus yang menginfeksi usus. Virus ini juga menjadi penyebab umum dari penyakit diare pada bayi dan anak-anak di seluruh dunia, terutama di negara-negara berkembang dengan tingkat nutrisi dan fasilitas kesehatan yang kurang optimal.

Di seluruh dunia, rotavirus telah menyebabkan lebih dari setengah juta anak meninggal tiap tahunnya. Oleh karena itu, bayi dan anak-anak yang terinfeksi rotavirus harus mendapat perawatan secara intensif karena infeksi rotavirus dapat menyebabkan dehidrasi dengan cepat. Jika tidak ditangani, dehidrasi pada bayi dan anak-anak akibat rotavirus dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang berat. Selain pada bayi dan anak-anak, rotavirus juga dapat menginfeksi remaja dan orang dewasa.

Pemberian vaksinasi terhadap infeksirotavirus sudah dimulai sejak tahun 2006. Namun perlu diingat, meskipun sudah diberikan vaksinasi terhadap rotavirus, bayi dan anak-anak masih dapat terkena infeksi ini. Hal tersebut disebabkan karena vaksinasi rotavirus tidak memberikan perlindungan penuh terhadap infeksi yang akan terjadi. Namun anak-anak yang diberikan vaksinasi rotavirus tidak akan mengalami gejala infeksi separah anak-anak yang tidak divaksinasi, dan memiliki kemungkinan lebih kecil untuk terinfeksi rotavirus.

Gejala-gejala Rotavirus

Demam dan muntah-muntah merupakan tanda awal infeksi rotavirus dan biasanya muncul dalam dua hari setelah terpapar virus. Kemudian diikuti oleh diare selama 3-8 hari. Infeksi juga bisa menyebabkan nyeri pada daerah perut.

Waspadai risiko terjadinya dehidrasi akibat infeksi rotavirus, terutama jika anak:

  • Mengalami diare lebih dari 24 jam.
  • Terlihat lemas, mengantuk, rewelatautampak
  • Muntah-muntah yang sering.
  • Demam dengan suhu 40 oC atau lebih.
  • Buang air besar dengan feses berwarna hitam, mengandung darah, atau nanah.
  • Sudah terdapat tanda-tanda dehidrasi seperti
  • mulut kering, buang air kecil berkurang, menangis tanpa mengeluarkan air mata, tampak mengantuk, penurunan kesadaran, rasa haus yang berlebihan, ujung jari terasa dingin, atau mata dan ubun-ubun terasa cekung.

Gejala yang muncul pada orang dewasa sehat cenderung bersifat ringan atau tidak ada sama sekali. Namun pada pasien dewasa perlu waspada dan hubungi dokter jika terdapat gejala seperti berikut ini:

  • Diare lebih dari 2 hari.
  • Demam dengan suhu 39,4 oC atau lebih.
  • Tanda-tanda dehidrasi, seperti rasa haus yang berlebihan, mulut kering, lemas, pusing pada saat berdiri, kepala berkunang-kunang, buang air kecil sedikit.
  • Muntah darah atau buang air dengan feses disertai

Penyebab dan Penularan Rotavirus

Rotavirus sebagai virus penyebab diare terbanyak pada anak-anak biasanya ditularkan melalui fecal-oral yaitu virus menyebar dari feses penderita dan tidak sengaja masuk ke mulut seseorang misalnya melalui kontak dengan air, makanan, tangan, dan objek lain yang terkontaminasi. Penyebaran ini dapat dikarenakan hal sederhana seperti lupa mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar atau setelah membersihkan anak yang baru buang air besar. Virus ini juga dapat dengan mudah menyebar ke segala jenis objek yang dipegang, misalnya mainan atau perabotan.

Infeksi rotavirus sangat umum terjadi pada anak-anak usia 3-35 bulan, terutama di tempat penitipan anak dan rumah sakit. Orang dewasa yang mengurus anak-anak juga memiliki risiko terkena infeksi rotavirus.

Infeksi rotavirus dapat terjadi lebih dari sekali walaupun sudah melakukan vaksinasi, hal ini disebabkan karena jenis rotavirus yang cukup beragam. Namun, semakin sering infeksi terjadi, gejala yang muncul akan berkurang keparahannya.

Diagnosis Rotavirus

Biasanya dokter akan mendiagnosis infeksi rotavirus melalui gejala dan pemeriksaan fisik. Dokter juga akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang seperti tes darah, urine, atau feses untuk mengetahui apakah diare disebabkan oleh rotavirus atau bakteri. Dokter tidak akan meresepkan antibiotik untuk mengobati infeksi rotavirus, kecuali penyebab diare ternyata adalah bakteri. Selain itu pemeriksaan nilai elektrolit dan gula darah juga dilakukan pada anak dengan dehidrasi berat dan penurunan kesadaran.

Untuk memastikan diagnosis dapat juga dilakukan pemeriksaan antigen rotavirus pada sampel feses, dengan waktu pemeriksaan paling baik adalah tiga sampai lima hari setelah timbul gejala.

Penanganan Rotavirus

Tidak ada obat yang spesifik diberikan untuk infeksi rotavirus. Infeksi ini akan membaik dengan sendirinya setelah tiga sampai tujuh hari. Obat antidiare dan antibiotik tidak dianjurkan pada infeksi rotavirus. Dokter dapat memberikan probiotik untuk menjaga keseimbangan flora normal (bakteri baik) dalam usus. Mencegah terjadinya dehidrasi merupakan penanganan yang paling utama. Dehidrasi ringan pada anak-anak dan orang dewasa dapat ditangani di rumah dengan cara memperbanyak asupan cairan, termasuk oralit. Penderita yang dapat dirawat di rumah juga dianjurkan untuk tetap berada di rumah hingga kesehatannya pulih agar tidak menularkan ke orang lain.

Anak-anak dengan diare ringan sebaiknya tetap mengonsumsi makanan secara normal. Hindari jus buah, makanan manis, dan makanan berlemak agar diare tidak memburuk. Untuk bayi dan anak yang masih menyusui, disarankan jangan berhenti menyusui karena ASI dapat membantu mencegah diare menjadi makin parah. Jika anak mengonsumsi susu formula, tidak perlu mengencerkan susu formula tersebut.

Berikan makanan dan cairan dalam jumlah kecil dengan frekuensi lebih sering kepada anak-anak yang mengalami muntah-muntah. Makanan yang lembut dan tawar seperti biskuit serta roti dapat diberikan.

Pastikan popok anak selalu dalam keadaan bersih dan anak mengenakan baju yang nyaman. Gunakan kain basah yang hangat untuk membasuh pada saat mengganti popok, dan berikan krim pencegah ruam setelah selesai dibersihkan. Sesekali gunakan air mengalir agar dapat membersihkan area yang sulit dijangkau. Dampingi anak sebisa mungkin agar memperoleh waktu istirahat semaksimal mungkin.

Orang dewasa yang mengalami diare dan muntah sebaiknya menghindari kafein, alkohol, nikotin dan makanan yang terlalu berbumbu yang dapat mengganggu kondisi perut. Isaplah bongkahan es berukuran kecil yang berisi air putih, air kaldu, atau jahe.

Penanganan di rumah sakit

Salah satu komplikasi utama diare adalah dehidrasi berat. Pada kasus diare dengan dehidrasi berat, penderita memerlukan pemberian cairan melalui infus di rumah sakit. Bila tidak ditangani dengan tepat, dehidrasi berat dapat mengancam nyawa.

Pencegahan dan Vaksinasi Rotavirus

Untuk mengurangi penyebaran rotavirus, cuci tangan dengan sabun terutama setelah dari toilet atau setelah buang air besar, juga setelah membantu membersihkan anak sehabis buang air besar atau setelah mengganti popok. Namun, tetap kebiasaan mencuci tanganpun tidak bisa sepenuhnya menjamin infeksi rotavirus tidak terjadi.

Vaksinasi adalah upaya pencegahan yang sangat efektif dalam mencegah infeksi rotavirus dengan gejala yang berat. Saat ini tersedia dua buah jenis vaksin rotavirus di Indonesia. Salah satunya diberikan dalam tiga dosis, yaitu pada saat anak berusia dua bulan, empat bulan, dan enam bulan. Sedangkan jenis vaksin lainnya diberikan dalam dua dosis, yaitu saat anak berusia dua bulan dan empat bulan. Vaksin rotavirus umumnya diberikan kepada anak-anak dengan cara diteteskan melalui mulut.

Efek samping yang dapat terjadi setelah pemberian vaksin rotavirus adalah nyeri pada bagian perut, muntah, atau diare. Efek samping bukan hal yang biasa, jadi segera hubungi dokter bila terjadi efek samping.

Sumber : alodokter.com

Post sebelumnya Post setelahnya

Our Brands