Biduran pada Bayi, Ini yang Harus Anda Lakukan

Biduran pada Bayi, Ini yang Harus Anda Lakukan

Mengatasi biduran pada anak akibat alergi perlu dilakukan segera. Biasanya biduran menimbulkan sensasi gatal yang membuat si kecil jadi tidak nyaman. Akibatnya ia jadi rewel dan terus gelisah.

Beragam alergi bisa menyebabkan biduran bagi orang dewasa, anak-anak, hingga bayi. Hal yang sangat mungkin terjadi adalah alergi susu sapi bisa menjadi cikal bakal biduran.

Ibu tak perlu cemas. Sebelumnya, ketahui terlebih dulu informasi seputar biduran, kaitan biduran dengan alergi susu, serta cara mengatasinya.

Mengenal biduran pada bayi

biduran pada bayi

Biduran atau biasa dikenal dengan istilah urtikaria dalam dunia medis, terjadi akibat tubuh bereaksi pada alergen tertentu atau tanpa sebab. Biduran ditandai dengan pembengkakan pada kulit seperti bentolan merah. Mengatasi biduran perlu dilakukan segera karena bayi pasti akan merasa tidak nyaman akibat gejala yang mengganggu.

Urtikaria dapat menghilang dalam waktu beberapa jam, hari, atau bahkan mingguan. Biduran ini menimbulkan beberapa gejala berikut.

  • bentolan dengan variasi besar yang berbeda
  • kulit merah
  • bengkak pada kulit
  • gatal
  • sensasi terbakar atau panas

Awalnya mungkin terlihat seperti gigitan serangga, tetapi biduran bisa menyebar ke seluruh tubuh bayi. Biasanya biduran bisa muncul pada wajah, kaki, tangan, hingga area genital anak. Pada beberapa lokasi, biduran dapat memudar dengan cepat. 

Sebagian bayi yang mengalami biduran akut dapat bertahan beberapa jam, bahkan hingga 6 minggu. Tidak mengatasi biduran dengan segera bisa berakibat pada kondisi ini atau biduran kronik.

Pada biduran kronik, gejala biasanya disertai dengan mual, muntah, hingga sakit pada perut bagian atas. Saat kondisi berkembang menjadi lebih serius, bisa terjadi anafilaksis.

Mengetahui penyebab biduran

sumber: NHS

Jika ditanya bagaimana cara tepat mengatasi biduran pada bayi, ibu perlu tahu apa penyebabnya terlebih dulu. Berikut hal yang mungkin bisa menjadi penyebab biduran:

  • infeksi virus
  • infeksi bakteri
  • alergi makanan
  • alergi susu
  • faktor lingkungan
  • gigitan serangga
  • alergen
  • autoimun

Salah satu penyebab umum biduran pada bayi adalah alergi susu. Bicara soal ini, alergi susu pada bayi disebabkan sistem imunitas tubuh memberikan perlawanan terhadap protein susu sapi. Tubuh memandang protein sebagai alergen atau zat asing yang harus ditangkal.

Maka itu, tubuh sistem imunitas mengeluarkan senyawa histamin yang menyebabkan timbulnya reaksi alergi. Reaksi alergi susu sapi gejala umum, dapat diketahui sebagai berikut.

  • biduran
  • sakit perut
  • muntah
  • feses berdarah
  • anafilaksis yang mengganggu pernapasan

Mengatasi penyebab biduran akibat alergi susu sapi

bayi minum susu organik

Untuk mengatasi gejala biduran yang timbul akibat alergi, sebaiknya Anda segera membawa bayi langsung ke dokter. Sehingga dokter bisa memberikan rekomendasi obat-obatan antihistamin sebagai pertolongan pertama.

Cara selanjutnya mengatasi biduran karena alergi susu sapi adalah dengan mengganti susu formula sapi ke susu formula terhidrolisa ekstensif.

Protein di dalam susu ini dipecah menjadi bagian kecil, sehingga tubuh tidak mendeteksi pecahan protein tersebut sebagai alergen. Dengan begitu, bayi masih bisa mendapatkan asupan protein dan nutrisi lainnya ini secara optimal. Selain itu, susu ini juga membantu mengurangi risiko gejala alergi pada bayi.

bayi pandai pegang botol susu

Penggunaan susu formula altenatif ini dilakukan pada bayi sampai usianya mencapai 9-12 bulan atau sekurang-kurangnya 6 bulan. IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) menyarankan setelah melewati rentang waktu tersebut, saatnya orangtua melakukan uji provokasi dengan memberikan susu sapi. 

Bila tidak ada gejala yang timbul, berarti anak sudah toleran. Tetapi jika gejala kambuh, cobalah untuk tetap meneruskan susu formula terhidrolisa ekstensif.

Bila ibu membutuhkan kepastian perawatan yang tepat untuk mengatasi alergi susu sapi berdampak biduran pada bayi, jangan sungkan untuk konsultasikan ke dokter termasuk seputar pemilihan susu formula terhidrolisa ekstensif.

Untuk mengetahui dan mendiagnosis apakah bayi memiliki alergi, dokter akan melakukan rangkaian pemeriksaan, seperti uji alergi kulit, pemeriksaan darah untuk antibodi IgE spesifik protein susu sapi, serta pemeriksaan lainnya. 

sumber : hellosehat.com

Post sebelumnya Post setelahnya

Our Brands