5 Cara Memenuhi Kebutuhan Gizi Anak di Bulan Puasa

5 Cara Memenuhi Kebutuhan Gizi Anak di Bulan Puasa

Mengajarkan anak berpuasa sedari dini membawa banyak manfaat untuk tumbuh kembangnya. Namun, jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan gizi anak sama seperti hari-hari biasanya. Ketika kebutuhan gizinya terpenuhi, Si Buah Hati bisa tetap aktif untuk bermain dan belajar meski sedang berpuasa.

Tips memenuhi kebutuhan gizi anak di bulan puasa

Agar anak tetap aktif dan fokus di sekolah meski berpuasa, yuk, penuhi kebutuhan gizinya dengan cara:

1. Pilih makanan dengan nutrisi seimbang

kurang gizi pada anak

Memilih makanan bergizi seimbang menjadi salah satu faktor utama agar Si Buah Hati tetap sehat dan aktif selama berpuasa. Meski jadi lebih jarang makan dibandingkan hari-hari biasanya, tak jadi masalah selama ibu menyediakan makanan yang padat gizi.

Penuhi kebutuhan gizi harian Si Buah Hati dengan menyediakan aneka sumber makanan seperti:

Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energi utama di dalam tubuh. Agar anak tetap berenergi meski berpuasa, orangtua perlu menyediakan sumber karbohidrat terbaik untuk memenuhi kebutuhan gizi hariannya.

Pilihlah makanan yang mengandung karbohidrat kompleks karena lebih lama dicerna sehingga energi tetap stabil sepanjang hari. Kentang, sereal gandum, roti gandum, dan nasi merah bisa menjadi sumber karbohidrat untuk anak, terutama saat sahur.

Protein

Protein termasuk zat utama pembangun tubuh. Protein membantu membentuk otot, memproduksi hormon, memperkuat kulit dan tulang, serta mengangkut nutrisi ke seluruh tubuh. Berbagai makanan sehat yang mengandung protein yaitu daging tanpa lemak, ikan, telur, kacang-kacangan, serta produk susu.

Lemak

Meski sering dianggap berbahaya, lemak merupakan nutrisi penting untuk tubuh. Lemak menjadi salah satu sumber energi lain selain karbohidrat yang disimpan sebagai cadangan dalam tubuh.

Namun, ibu harus cermat saat memilih jenis lemak yang akan disajikan. Pilihlah sumber lemak tak jenuh dan sehat seperti minyak zaitun, alpukat, ikan, dan kacang-kacangan.

Dengan mengonsumsi lemak sehat, tak hanya kebutuhan gizi anak saja yang akan terpenuhi. Berat badannya pun tetap terjaga.

Vitamin dan mineral

Nutrisi yang satu ini tak boleh sampai terlewat untuk membantu tubuh menjalankan fungsinya secara maksimal. Ibu bisa mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral Si Buah Hati dari sayur, buah, serta kacang-kacangan.

2. Sajikan menu sehat kesukaan Si Buah Hati saat sahur dan buka puasa

vitamin dan mineral untuk sistem imun anak

Memilih menu sahur dan berbuka selama sebulan penuh bukan perkara mudah. Saking sibuknya memikirkan menu, terkadang kebutuhan akan zat gizi anak yang seharusnya ada menjadi terabaikan.

Jangan lupa untuk tetap berpedoman pada nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh saat menyediakan makanan. Agar anak mau makan, buatkan makanan kesukaannya. Apalagi saat sahur biasanya nafsu makan anak menurunkarena rasa kantuk yang tak tertahankan.

Selain itu, ajak anak untuk turut serta dalam proses berbelanja, memasak, dan menyiapkan menu buka puasa. Dilansir dari laman Family Doctor, hal ini biasanya membuat anak cenderung lebih bersemangat untuk makan.

Supaya Si Buah Hati tetap mau makan makanan sehat, cobalah menyiapkan menu kesukaannya dengan lebih kreatif. Misalnya, memotong sayur beraneka warna dalam bentuk-bentuk yang lucu agar lebih menggugah selera.

3. Minum susu saat sahur dan buka puasa

susu kedelai untuk anak

Susu sapi adalah salah satu sumber protein yang bagus untuk memenuhi kebutuhan gizi anak selama bulan puasa. Selain membantu memberikan energi agar anak kuat berpuasa, susu juga mengandung nutrisi lain yang menunjang tumbuh kembang Si Buah Hati.

Sebaiknya, pilihlah produk susu yang mengandung berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan anak seperti:

  • Kalsium, membantu mempertahankan kepadatan tulang dan gigi
  • Zat besi, mencegah dan mengatasi anemia yang muncul akibat kekurangan zat besi
  • Zink, menjaga daya tahan tubuhnya agar tetap aktif di bulan puasa

Agar anak tetap kuat dan sehat selama berpuasa, berikan susu saat sahur dan buka puasa atau sebelum anak tidur.

4. Perhatikan tanda dan gejala Si Buah Hati kekurangan nutrisi atau cairan

Jika anak baru belajar berpuasa, biasanya ia akan terlihat lemas dan tak bergairah. Namun, ketika Si Buah Hati terlihat terus lemas, Anda perlu berhati-hati. Bisa jadi hal itu menandakan anak kekurangan nutrisi atau cairan (dehidrasi).

Hal ini sangat mungkin terjadi terlebih jika anak misalnya hanya makan dan minum sedikit saat sahur tetapi terlalu aktif berkegiatan. Untuk memudahkan mengenalinya, berikut berbagai gejala yang muncul saat anak dehidrasi dan kekurangan gizi:

  • Mulut kering
  • Mata terlihat cekung
  • Kulit kering dan dingin
  • Mengeluh pusing
  • Mudah marah
  • Lesu
  • Sulit konsentrasi

Oleh sebab itu, mencukupi kebutuhan gizi anak sangat penting agar ia terhindari dari berbagai masalah kesehatan yang mengintai.

5. Pastikan anak tidak melewatkan sahur

sarapan pagi

Menurut dr. William Cochran, FAAP, mantan anggota komite nutirisi American Academy of Pediatric’s Committee, sarapan termasuk kebiasaan makan paling penting. Pasalnya, makanan dan minuman yang dikonsumsi menjadi bekal awal tubuh untuk menjalani hari.

Di bulan puasa, sahur sama pentingnya dengan sarapan. Saat sahur, tubuh akan dipasok oleh kombinasi bahan bakar yang dibutuhkan sebagai bekal seharian. Anak yang makan sahur akan lebih aktif di sekolah meski sedang berpuasa. Anak juga bisa tetap fokus dan konsentrasi saat belajar.

Sebaliknya, tidak sahur bisa membuat anak lelah, gelisah, dan mudah marah. Jangan lupa juga untuk menyiapkan menu sahur yang memenuhi kebutuhan gizi anak. Pilihlah makanan yang kaya akan biji-bijian, serat, dan protein.

sumber : hellosehat.com

Post sebelumnya Post setelahnya

Our Brands