4 Tips Jitu Agar Si Kecil Doyan Makan Serat

4 Tips Jitu Agar Si Kecil Doyan Makan Serat

Salah satu tantangan menjadi orangtua adalah mengenalkan anak pada makanan berserat. Sebagian anak bisa makan sayur dan buah dengan mudah, tapi sebagian lagi mungkin masih beradaptasi. Tak perlu khawatir, tentu ada cara menyenangkan supaya anak jadi gemar makan serat.

Agar anak doyan makan serat

 

Mungkin Anda juga bertanya-tanya kenapa si kecil cenderung sulit makan sayur dan buah. Sayur memiliki rasa yang tawar, bahkan beberapa pahit. Bagi yang belum terbiasa makan sayur, agak sulit bagi si kecil untuk mengonsumsi makanan yang belum pernah ia rasakan.

Padahal, asupan berserat ini merupakan bagian penting untuk melancarkan sistem pencernaannya. Setidaknya, si kecil membutuhkan 16 gram serat setiap harinya. Dilansir dari situs Panganku.org milik Kemenkes RI, jumlah ini setara dengan 2 kilogram wortel rebus.

 

Saat kebutuhan serat harian terpenuhi, hal ini bisa berdampak pada meningkatnya daya tahan tubuh anak dan mencegah anak kena sembelit. Si kecil pun jadi lebih aktif untuk menjalankan aktivitasnya.

Pengenalan serat lebih lanjut pastinya amat diperlukan. Misalnya, sebagai orangtua, Anda perlu memberinya contoh, seperti makan sayur dan buah bersama-sama dengan anak.

Anda juga dapat selalu menyediakan mangkuk kecil berisi makanan berserat untuk si kecil, seperti sayur, kacang-kacangan, ataupun buah. Proses pengenalan anak terhadap serat ini perlu dilakukan 5-15 hari, sehingga ia terbiasa untuk makan makanan berserat.

Bila cara itu kurang berhasil, beberapa trik berikut ini mungkin dapat membantu Anda mendorong semangat anak untuk mengenal makanan berserat.

1.   Tampilan yang menarik

 

Tampilan makanan yang tidak menarik bisa jadi salah satu alasan kenapa si kecil malas makan sayur. Agar anak makin semangat makan makanan berserat, Anda perlu mengkreasikan menu yang telah Anda dan si kecil masak.

Menghias makanan si kecil dengan ragam sayuran warna-warni adalah salah satu cara ampuh agar anak memiliki keinginan makan serat hingga akhirnya terbiasa.

2.   Libatkan proses memasak

 

Kapan terakhir kali Ibu mengajak si kecil masak? Tampaknya kegiatan ini perlu dilakukan rutin supaya anak jadi lebih senang mengeksplorasi beragam jenis sayur dan buah.

Libatkanlah anak dari awal proses memasak, seperti membersihkan sayur dan buah-buahan yang ia pilih. Anda juga bisa memperdalam bonding dengan berbincang masakan sayur apa yang mungkin dia sukai, seperti brokoli goreng tepung, atau buncis telur asin.

Anda juga dapat mengajaknya lagi ketika membuat camilan, seperti es buah, bersama-sama.

3.    Ajak anak belanja ke pasar

 

Mengajak anak berbelanja bisa jadi cara terbaik untuk mengenalkannya pada makanan berserat.

Keterlibatan anak saat berbelanja bisa jadi salah satu cara meningkatkan minat makan sayur dan buah. Ibu bisa mengajak anak ikut belanja ke pasar atau supermarket.

Biarkan ia melihat warna-warni sayuran dan buah-buahan. Bebaskan anak mengenal segala bahan makanan yang ada di pasar, sehingga anak jadi tertarik untuk makan makanan berserat tersebut.

4.   Bangun suasana menyenangkan

 

Anak pasti akan menjadi lebih banyak bertanya ketika ia pergi ke pasar. Ia juga akan memilih sayuran dan buah-buahan yang menurutnya unik.

Jangan terlalu sering melarangnya apabila anak terlalu bersemangat menunjuk dan menginginkan ragam buah dan sayur.

Membangun suasana yang menyenangkan saat belanja ke pasar bersama si kecil bisa membuatnya antusias untuk segera memasak dan mencoba makanan yang ia buat sendiri.

Agar kebutuhan serat anak terpenuhi, orangtua bisa menambahkan susu tinggi serat ke dalam menu hariannya. Jangan lupa bahwa jumlah sajian susu tinggi serat untuk si kecil perlu ditakar berdasarkan usianya agar penyerapan nutrisinya seimbang dan optimal.

Menurut American Academy of Pediatrics, jumlah konsumsi susu untuk anak usia 1-2 tahun sekitar 800-900 ml atau 3-4 gelas per hari. Sementara itu, jumlah susu yang direkomendasikan untuk anak usia 2-3 tahun adalah 700 ml atau setara 3 gelas per hari. Pastikan si kecil memperoleh asupan seratnya. Ketika serat harian terpenuhi, tentu anak memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik.

sumber : hellosehat.com

Post sebelumnya Post setelahnya

Our Brands